Liga Inggris: Chelsea Tunda Pembelian 'The Next Gerrard' Ligue 1 Prancis
FOOTBALL265.COM - Klub raksasa Liga Inggris, Chelsea memutuskan untuk menunda pembelian the next Gerrard Ligue 1 Prancis bernama Aurelien Tchouameni.
Seperti diketahui, pada bursa transfer Januari 2022 ini, Chelsea memang mencari sosok gelandang baru untuk menjadi suksesor N'Golo Kante dkk.
Chelsea kemudian dikaitkan dengan gelandang AS Monaco yakni Aurelien Tchouameni. Akan tetapi, Goal International mengklaim kalau The Blues telah merubah rencana.
Thomas Tuchel sepertinya tidak ingin terburu-buru menggelontorkan dana besar demi merekrut Aurelien Tchouameni. Ia masih ingin mempelajari gaya bermain gelandang berusia 21 tahun tersebut dan kemungkinan akan merekrutnya pada bursa transfer musim panas 2022 mendatang.
Apalagi pihak AS Monaco juga tidak ingin kehilangan Aurelien Tchouameni dalam waktu dekat ini karena masih belum menemukan sosok pengganti.
AS Monaco sebenarnya telah mematok harga sebesar 40 juta Euro atau sekitar Rp651 miliar. Namun Chelsea juga tidak ingin salah membeli pemain lagi seperti saat merekrut Tiemoue Bakayoko.
Sementara itu, nama Aurelien Tchouameni menjadi melambung setelah musim lalu tampil apik di AS Monaco dengan mencatatakan 42 kali penampilan. Pada musim ini, ia sudah tampil sebanyak 18 kali dengan menyumbang dua gol.
1. Disandingkan dengan Steven Gerrard
Direktur olahraga AS Monaco yaitu Paul Mitchell sempat menyebut kalau Aurelien Tchouameni punya potensi yang lengkap sebagai pemain tengah.
Bahkan setiap kali melihat permainan Aurelien Tchouameni, ia selalu teringat dengan sosok legenda Liverpool dan timnas Inggris bernama Steven Gerrard.
"Dia sudah menjadi pemain top saat ini. Dia adalah pemain yang lengkap, cepat, kuat secara fisik dan teknis, cepat," ucap Paul Mitchell dilansir dari Tuttosport.
"Dia (Aurelien Tchouameni) sedikit mengingatkan saya pada Steven Gerrard, mantan mesin Liverpool dan Timnas Inggris," pungkasnya.
Chelsea sendiri saat ini tengah melakoni jalan terjal di Liga Inggris. Posisi The Blues di papan atas mulai terancam setelah serangkaian hasil buruk di bawah Thomas Tuchel.