Elkan Baggott Sanjung Kejeniusan Shin Tae-yong dan Ungkap Kelemahan Timnas Indonesia
FOOTBALL265.COM - Bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott mengatakan pelatih Shin Tae-yong adalah sosok yang sangat detail. Hal itu memudahkan para pemain skuad Garuda memahami taktik dan strategi yang diterapkan.
Shin Tae-yong dengan segudang pengalamannya, membuat pemain Timnas Indonesia lebih cepat paham. Karenanya, tim Merah Putih tak terlalu kaku bermain dengan beberapa formasi berbeda dalam pertandingan.
"Pendapat saya, dia (Shin Tae-yong) adalah pelatih yang sangat bagus, sangat detail," buka Elkan Baggott dalam wawancara di YouTube PSSI.
"Sebagai contoh ada rapat analisis kemarin (saat TC di Turki), dia membahas setiap detail permainan dan itu bagus karena menunjukan ke kami, bagaimana dia ingin kami bermain dan itu menjadi lebih mudah untuk diterapkan dan ditiru di lapangan," imbuhnya.
Bukan tanpa alasan Elkan menyebut Shin Tae-yong sangat detail. Pelatih asal Korea Selatan itu sering memarahi pemain Timnas Indonesia saat latihan karena melakukan kesalahan mendasar seperti passing.
1. Kelemahan Timnas
Dalam wawancara tersebut, Elkan juga menyinggung nama asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto. Bek blasteran Indonesia-Inggris itu menyebut Nova sebagai pemain favorit dari Indonesia karena punya posisi bermain yang sama.
Selain berbicara soal pelatihnya, Elkan Baggott juga mengungkap kelemahan Timnas Indonesia. Menurutnya, masalah komunikasi kadang jadi penghambat karena ada beberapa bahasa yang digunakan.
"Sejauh ini sedikit masalah komunikasi karena ada beberapa bahasa yang digunakan dalam tim. Jadi ketika kita bisa menyiasati hal itu, saya yakin kelemahan itu tak ada lagi," tuntasnya.
Elkan merupakan salah satu pemain andalan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Dia dibawa serta di Piala AFF 2020 dan bermain dua kali lantaran kena aturan karantina serta sanksi dari pemerintah Singapura.
Elkan sejatinya dipersiapkan tampil di Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia. Tapi, harapan bek jangkung itu untuk beraksi harus pupus karena turnamen dua tahunan itu ditunda hingga 2023 akibat pandemi virus corona.