Hanya di Indonesia, Robert Alberts Heran Klub Liga 1 'Gampang' Gonta-ganti Pelatih
FOOTBALL265.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memberikan tanggapan mengenai perubahan komposisi pemain yang dilakukan tim peserta kompetisi Liga 1 2021-2022 saat memasuki putaran kedua.
Sebagai informasi, setelah berakhirnya putaran pertama Liga 1 2021-2022 peserta kompetisi melakukan perubahan komposisi di dalam tim, dengan melepas dan merekrut pemain anyar, seperti yang dilakukan Persib.
Persib sendiri melepas Geoffrey Castillion dan Wander Luiz, setelah berakhirnya putaran pertama dan sebagai gantinya tim kebanggaan Bobotoh merekrut dua pemain asal Brasil, David da Silva dan Bruno Cantanhede.
Hal serupa dilakukan juga oleh tim peserta kompetisi lainnya, bahkan tak sedikit klub yang melepas cukup banyak pemain dan sebagai gantinya mendatangkan legiun anyar baik lokal maupun asing.
"Keluar masuknya pemain di transfer window paruh musim itu biasa terjadi di seluruh dunia," kata Robert Alberts.
"Jadi itu tidak mengejutkan meski di Indonesia sedikit berbeda, ada banyak perpindahan dari sesama peserta kompetisi, dari satu tim ke tim lain, perpindahan pemain dari negara yang sama," ucap Robert Alberts menambahkan.
1. Pergantian Pelatih
Selain pergantian pemain, tak sedikit klub yang melakukan perubahan posisi pelatih, bahkan menurut Robert Alberts selama bergulirnya kompetisi Liga 1 2021-2022 cukup banyak tim yang mengganti pelatih.
"Tetapi mengenai pergantian pelatih, ada 12 pelatih dari 18 tim sekarang sudah diganti sebelum putaran kedua dimulai," ungkap Robert Alberts.
Pergantian pelatih yang dilakukan mayoritas tim peserta kompetisi Liga 1 2021-2022, menurut Robert Alberts kemungkinan besar hanya terjadi di Indonesia. Pasalnya, di beberapa negara biasanya tidak terlalu banyak pelatih yang diganti dalam waktu setengah musim.
"Menurut saya mungkin ini rekor di dunia, karena tidak ada di liga lain di dunia bahwa 12 pelatih dari 18 tim diganti dan tentunya ini menjadi hal serius," ujar Robert Alberts.
"Dalam sepakbola profesional tentu butuh waktu untuk membuat tim menjadi stabil, ada jalan yang perlu dilalui, seperti membentuk filosofi, fondasi dan hanya beberapa tim saja yang tidak mengganti pelatih," jelas Robert Alberts.