Mukjizat! Tanpa Pelatih, Bima Sakti Belajar Teknik Sepak Bola dari Buku dan Bambu
FOOTBALL265.COM - Ada mukjizat atau kejadian luar biasa yang menyelimuti perjuangan Bima Sakti, legenda timnas Indonesia, dalam mempelajari sepak bola.
Bima Sakti adalah sosok yang lahir dan besar di Balikpapan, sebuah kota yang diakui cukup tertinggal di era 1970-an lalu, sehingga tidak ada Diklat maupun SSB.
Bima Sakti sendiri hanya berlatih sepak bola di sekolah saat duduk di bangku SMP, dan hanya sekali dalam sepekan. Latihan ini dinilai tidak efektif jika ingin masuk timnas Indonesia.
Maka, Bima Sakti mengaku berlatih mandiri, hanya berbekal buku, tidak ada pelatih yang mendampinginya. Namun, ia bisa mengejar ketertinggalan dari pemain Diklat atau SSB.
"Saya latihan sendiri dari buku, tiap pagi selesai salat subuh saya langsung lari ke lapangan, masih gelap," ungkap Bima Sakti saat hadir di kanal Youtube GAN Channel.
"Kalau lampunya belum dimatikan, di bawah lampu itu saya buka buku, bagaimana cara trapping, bagaimana teknik shooting dan dribbling," ujar sosok berusia 45 tahun tersebut.
Dengan kondisi yang masih fresh di pagi hari, ditambah dengan kemampuan otak remaja yang mudah menangkap hasil bacaan, teknik itu bisa dikuasai oleh Bima.
"Ternyata dari situ, usia 13-14 tahun, otak masih terbuka, masih fresh. Segala sesuatu itu menjadi mindset saya, kalau mau sukses, saya harus latihan, berusaha," ungkapnya.
1. Latihan Akurasi
Walau tak memiliki pelatih dan hanya latihan mandiri, tapi terkadang sang ayah juga mendampingi Bima Sakti yang berlatih tiap hari, berbekal dengan sepotong bambu.
"Kadang Bapak saya ikut, bawa bambu, berdiri di samping gawang. 'Kamu pokoknya ambil posisi di pojok ini (antara bambu dan tiang gawang), bisa nggak mencetak gol'," cetusnya.
Latihan menembak terukur ke tiang dekat gawang, rupanya sangat bermanfaat bagi Bima Sakti saat lolos ke Primavera Italia dan ketika ia menjadi pemain timnas Indonesia.
"Alhamdulillah dari latihan seperti itu, saya termasuk pemain yang memiliki tendangan bagus, katanya tendangan gledek, padahal semuanya dari proses latihan," tuntas Bima.