Emosional Lawan Persija, Pelatih Arema FC Bukan Marah ke Wasit
FOOTBALL265.COM - Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, menjelaskan perihal sikap emosionalnya yang kerap terlihat sepanjang big match kontra Persija Jakarta di Liga 1, Sabtu (05/02/22) lalu.
Eduardo terlihat geram ketika Tim Singo Edan tertinggal lebih dulu di babak pertama dari gol Marko Simic sejak menit 40. Memasuki babak kedua, Persija kerap memainkan emosi melalui trik cedera dan hal lainnya.
Perangai itu juga diperlihatkan tim lawan sampai peluit panjang, kendati skor sudah berubah 1-1, atas gol balasan Carlos Fortes pada menit 57.
"Ya, saya memang marah karena banyak waktu terbuang tersia-sia di lapangan. Padahal, ada momen-momen menentukan di situ," ucap pelatih asal Portugal tersebut.
Namun, dia menegaskan amarahnya bukan ditujukan kepada Asep Yandis, wasit yang memimpin laga Arema FC vs Persija.
"Wasit sudah melakukan tugasnya, terlepas laga berlangsung baik atau buruk. Saya marah, tapi tidak kepada wasit," cetus Eduardo.
"Wasit saya pikir cukup fair, dengan mengganti waktu yang terbuang itu. Ada lima menit, lalu dia mengganti lima menit lain," sambung dia.
1. Sepak Bola yang Fair
Justru, sikap emosionalnya itu murni sebagai upaya untuk memproteksi arti sepak bola, kendati sikap yang ditampilkannya dari bench, kerap disalahartikan sebagai protes kepada wasit.
"Saya selalu menanamkan sikap respek pada sepak bola. Harus fair (tidak membuang-buang waktu), bermain sepak bola untuk menang, seri atau kalah," tandas Eduardo Almeida.
Hasil imbang itu sekaligus membuat Arema FC turun satu tingkat ke posisi dua dengan 48 poin, sedangkan Bhayangkara FC kembali memuncaki klasemen Liga 1 dengan 49 poin.