Tak Mau Tinggal Diam, PSS Sleman Ajukan Banding untuk Polemik Kartu Merah Aarons Evans
FOOTBALL265.COM - PSS Sleman tidak mau tinggal diam setelah Aaron Evans diganjar hukuman kartu merah yang membuatnya harus absen selama empat pertandingan.
PSS Sleman berpotensi harus kehilangan bek asing, Aaron Evans, lebih lama. Pasalnya, PSS baru saja menerima surat Komite Displin (Nomor Surat 056/L1 /SK/KD-PSSl/II/2022) PSSI mengenai kartu merah yang diterima Aaron pada Sabtu (12/02/2022) sore.
“Kami menyayangkan hukuman yang diterima Aaron Evans. Empat pertandingan tentu hukuman yang berat untuknya dan untuk kami di tengah kondisi seperti ini. Banding akan langsung kami ajukan pagi ini,” Bambang Mariano selaku manajer PSS dilansir dari laman resmi klub.
Pria yang akrab disapa Abe itu juga mempertanyakan mengenai isi surat tersebut. Di dalam surat menyebutkan bahwa komite disiplin memiliki cukup bukti yang menguatkan untuk Aaron dihukum lebih lama.
Bukti inilah yang sampai saai ini dipertanyakan pihak manajemen PSS Sleman.
"Kami juga mempertanyakan bukti yang kuat menurut mereka itu apa. Karena dari rekaman yang kami punya dan yang ada di Vidio pun tidak terdengar sama sekali bahwa Aaron Evans mengucapkan kata-kata tersebut," sambungnya lagi.
Sebaliknya, bukti untuk melakukan banding mengenai hukuman Aaron sudah dikumpulkan oleh manajemen Super Elang Jawa.
Bambang Mariano berharap semoga banding yang dilakukan oleh PSS Sleman bisa membuat pemain asal Australia itu segera membela PSS.
"Kami cukup mempertanyakan keputusan ini karena sebenarnya jarak wasit utama lebih dekat ke Aaron dibandingkan asisten wasit 1. Seharusnya jika Aaron mengucapkan kata-kata tersebut, yang mendengar lebih dulu adalah wasit utama, bukan asisten wasit 1," kata Abe.
1. Kejanggalan Kartu Merah Aaron Evans
Bambang Mariano juga menemukan sejumlah kejanggalan terhadap hukuman kartu merah yang diberikan untuk Aaron Evans.
"Pemain PS Barito Putera juga seharusnya memberitahukan wasit jika Aaron mengucapkan kata-kata tersebut karena itu menguntungkan buat mereka. Namun seperti yang kita lihat, mereka tidak melakukannya," ucap Abe.
"Semoga dengan diajukannya banding ini bisa membuat Aaron segera bermain untuk PSS kembali," pungkasnya.
Senada dengan Abe, direktur utama PT PSS, Andy Wardhana, sangat menyayangkan keputusan yang dibuat oleh Komdis PSSI. Menurutnya, hukuman ini sangat berat, tidak wajar, dan berlebihan untuk Aaron maupun tim.
"Kami sangat terkejut dan menyayangkan keputusan dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Apalagi hukuman yang diberikan sangat berat, tidak wajar dan berlebihan," ujar Andy.
"Kalau kita lihat prosesnya pada saat di lapangan, saya yakin Aaron tidak mengucapkan kata-kata kasar itu dan sikap Aaron pun sangat kooperatif dan tidak ada protes atau emosi yang berlebihan," pungkasnya.