Melvin Platje Bongkar Plus Minus Main di Liga 1: Pemain Banyak Makan Gorengan!
FOOTBALL265.COM - Pesepak bola asing andalan klub Bhayangkara FC, Melvin Platje, membongkar plus minus bermain di Liga 1, mulai pemandangan hingga pilihan makanan.
Melvin Platje sudah cukup lama bermain di Liga Indonesia. Ia datang ke Bali United di tahun 2018, lalu hijrah ke Bhayangkara FC pada pertengahan musim Liga 1 2021-22.
Tentu saja, salah satu hal yang membuat Melvin Platje betah di Indonesia adalah karena kehidupannya yang layak, apalagi banyak destinasi yang indah di Tanah Air.
"Saya cinta Bali, saya suka semua tempat di Bali, dan pernah kami sekali ke Serui, itu di Papua. Menurut saya, itu adalah tempat yang sangat indah untuk dilihat," ucapnya.
"Banyak tempat indah di Indonesia, tapi bagi saya, yang paling indah adalah Bali dan Papua, sangat indah," ungkap Melvin Platje saat menjadi bintang tamu di Tiento.
Namun, ketika rekannya mengetahui Melvin Platje bermain di Liga 1, lantas banyak yang meremehkan karena Liga Indonesia dikenal sebagai kompetisi yang cukup tertinggal.
"Jika saya katakan saya main di Indonesia, katanya sangat buruk, kualitasnya, liganya, kalau dibandingkan dengan negara lain," ungkap pemain asal Belanda tersebut.
"Saya tahu alasannya, karena tim kita tidak punya akomodasi, tidak ada pusat recovery, tidak ada asrama, tidak punya gym, tidak punya ruang ganti," terang Melvin Platje.
1. Pro Kontra Makan Gorengan
Selain fasilitas penunjang sepak bola, ada hal lain yang juga membuat Liga Indonesia dipandang sebelah mata, yaitu kepedulian pada nutrisi makanan para atlet sepak bola.
"Makanannya juga, kita lihat pemain lokal makan nasi goreng, makan gorengan, saya sih tidak masalah, saya menghormati itu," ungkap Melvin Platje via Tiento Indonesia.
"Tapi kalau kamu di Eropa makan nasi goreng, lalu pelatih atau staf melihatmu, mereka akan sangat marah, karena itu bukan makanan yang sehat," ujarnya.
Maka dari itu, bintang Bhayangkara FC, Melvin Platje, berharap makin banyak pemain muda Indonesia yang dikirim ke luar negeri untuk mendapatkan fasilitas yang tidak mereka temui di Liga 1 atau Liga Indonesia.