Diusir dari Inggris, Roman Abramovich Siap Jadi Penengah Perdamaian Rusia-Ukraina
FOOTBALL265.COM - Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, melalui juru bicaranya, menyatakan bahwa ia siap menjadi penengah untuk terciptanya perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Alexander Rodnyansky, sutradara sekaligus produser film asal Ukraina juga mengkonfirmasi keterlibatan Roman Abramovich, dan bersaksi bahwa pemilik klub Chelsea itu bersungguh-sungguh dengan bantuan yang ditawarkannya.
Dikutip dari The Independent, Rodnyansky mengklaim bahwa perwakilan dari pemerintah Ukraina telah menyatakan terima kasih atas upaya bantuan Abramovich.
"Saya dapat mengonfirmasi bahwa Roman Abramovich dihubungi oleh pihak Ukraina untuk dukungan dalam mencapai resolusi damai, dan bahwa dia telah berusaha membantu sejak itu," kata juru bicara Abramovich kepada kantor berita PA.
“Mereka terhubung dengan Roman Abramovich melalui komunitas Yahudi dan meminta bantuan kepadanya."
“Sejak itu, Roman Abramovich telah berusaha untuk memobilisasi dukungan untuk resolusi damai. Meskipun pengaruh Roman Abramovich terbatas, dia adalah satu-satunya yang mau menanggapi dan mencobanya sendiri.”
Sosok miliarder berdarah Israel itu tengah menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, karena ia ditengarai memiliki hubungan yang erat dengan Presiden Rusia, Vladimir putin.
Sejumlah foto yang menunjukkan kedekatan keduanya tersebar di berbagai platform sosial media salah satunya Twitter.
1. Gerak Cepat
Abramovich bergerak cepat menjawab tudingan tersebut, ia telah menyerahkan kepengurusan Chelsea kepada perwakilan klub pada hari Sabtu (26/02/22).
Hal ini dinilai sebagai sebuah langkah yang tepat untuk melindungi Chelsea agar tetap dapat berkompetisi di Liga Primer Inggris.
“Selama hampir 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga klub, yang tugasnya adalah memastikan bahwa kami sesukses hari ini, serta membangun masa depan, sementara juga memainkan peran positif dalam komunitas kami,” bunyi pernyataan dari Abramovich di situs resmi klub, Sabtu lalu.
“Saya selalu mengambil keputusan dengan kepentingan terbaik untuk klub. Saya tetap berkomitmen pada nilai-nilai ini. Itulah mengapa saya hari ini memberikan amanat kepada dewan kepengurusan Chelsea FC."
“Saya percaya bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan klub, pemain, staf, dan penggemar.”
2. Dibayangi Sanksi
Langkah mundurnya Abramovich tidak akan berdampak pada kemungkinan sanksi dari pemerintah Inggris, tetapi merupakan keputusan yang dipahami telah diambil semata-mata untuk kepentingan Chelsea.
Sebelumnya, anggota parlemen dari Partai Buruh, Chris Bryant menuntut bahwa pemerintah Inggris harus menyita aset Abramovich dan menghapus kepemilikan pria berusia 55 tahun itu di Chelsea.
Sejak tahun 2018, Roman Abramovich tidak mengajukan perpanjangan visa kerjanya di Inggris. Terakhir kali ia mengunjungi Stamford Bridge pada Oktober 2021, untuk menghadiri acara Say No To Anti-Semitism, untuk mendukung kampanye jangka panjang Chelsea melawan isu rasisme.
Sementara itu, manajer Chelsea, Thomas Tuchel, bersikeras setelah kekalahan adu penalti di final Piala Carabao pada hari Minggu lalu dari Liverpool, tidak ada yang akan berubah dalam perannya di klub Liga Inggris, Chelsea.