Membelot, Juventus di Ambang Terusir dari Liga Italia
FOOTBALL265.COM - Presiden federasi sepak bola Italia (FIGC), Grabriele Gravina menegaskan bahwa Juventus akan dikeluarkan dari Serie A Liga Italia jika Liga Super Eropa terwujud.
Presiden Bianconeri Andrea Agnelli adalah salah satu otak yang mengarsiteki kompetisi Liga Super Eropa.
Kompetisi ini akan memisahkan diri dari Liga Champion dan Liga Europa dan diikuti oleh 12 klub besar eropa.
Setelah resmi diumumkan ke publik pada tahun lalu, rencana ini mendapat protes keras baik dari petinggi EUFA, klub-klub lain, dan para suporter.
Karena mendapat tekanan yang besar dari suporter, sembilan dari 12 klub tersebut telah mengumumkan pengunduran diri mereka dari kompetisi 48 jam setelah diumumkan.
Tinggal Juventus, Real Madrid dan Barcelona masih secara resmi terlibat dalam proyek tersebut.
Namun beberapa waktu yang lalu, presiden Juventus, Andrea Agnelli mengatakan bahwa kontrak yang telah ditandatangani dengan penyelenggara kompetisi Liga Super Eropa masih berlaku untuk 11 dari 12 klub tersebut.
Melihat prahara Liga Super Eropa yang mulai berani kembali muncul ke publik, Presiden FIGC, Gabrielle Gravinia angkat bicara.
Gravina menyatakan bahwa kontrak yang disebutkan oleh Agnelli tersebut hanya omong kosong belaka.
Namun jika memang Juventus yang menginisiasi Liga Super Eropa dan kompetisi tersebut benar-benar terwujud maka FIGC akan mengeluarkan Si Nyonya Tua dari Liga Italia.
1. Juventus Disebut Kena Hukuman Jika Lanjutkan Proyek Liga Super Eropa
“Kontrak itu hanya hipotesis, tetapi Juventus akan dikeluarkan dari Serie A jika itu menjadi kenyataan,” kata Gravina kepada surat kabar La Repubblica.
Menurut Gravina, Liga Super Eropa bukan menjadi solusi tepat atas problematika yang terjadi di sepak bola saat ini.
“Liga Super adalah jawaban yang salah untuk masalah nyata."
"Italia harus memikirkan bagaimana membuat liga lebih menarik untuk memperluas pasar seperti Arab, di mana saat ini mereka tidak mendapatkan cangkupan yang cukup," ujar Gravina.
Inter Milan dan AC Milan adalah salah dua klub Serie A yang terlibat dalam kompetisi tersebut bersama dengan Juventus.
Sementara itu Nerazzurri adalah satu-satunya klub yang secara resmi meninggalkan proyek tersebut berkat klausul yang disertakan dalam kontrak mereka dengan penyelenggara Liga Super Eropa.
Saat pertama kali muncul, Liga Super Eropa langsung dihadapkan dengan konvrontasi dengan pihak terkait di pengadilan olahraga.
Menurut Gazetta Italia, UEFA melayangkan gugatan sebesar 60 miliar euro kepada para penggagas European Super League atau Liga Super Eropa.
Kemudian, pemerintah Inggris dan FA melarang tim-timnya bergabung dengan kompetisi yang dianggap menghancurkan sepak bola tersebut.
Kendati demikian, tiga klub pendiri Liga Super Eropa, Real Madrid, Juventus, dan Barcelona memenangi gugatan yang ada di pengadilan Arbitrase dan meminta UEFA untuk membatalkan hukuman kepada tim yang mendirikan liga.
2. Andrea Agnelli Ingin Membuat Format Baru Liga Super Eropa
"Barcelona, Juventus, dan Real Madrid CF menyambut baik keputusan Pengadilan hari ini yang memberlakukan dengan segera kewajiban UEFA untuk melepaskan tindakan yang diambil terhadap semua klub pendiri Liga Super Eropa,” tulis pernyataan resmi Liga Duper Eropa.
“Termasuk menghentikan proses disipliner terhadap tiga klub yang menandatangani dan menghapus hukuman dan pembatasan dikenakan pada sembilan klub pendiri yang tersisa agar mereka menghindari tindakan disipliner UEFA," tulis mereka seperti dilansir Peoples Gazette.
Setelah berhasil memenangi gugatan di pengadilan, Andrea Agnelli disebut akan membangkitkan kembali Liga Super Eropa namun dengan format yang baru.
Proyek ini kabarnya akan berbeda dari sebelumnya dan akan lebih mirip dengan UEFA Nations League yang sudah berjalan beberapa tahun belakangan.
Dalam rancangan ini, ada 24 klub yang akan memiliki akses langsung setiap musimnya dan delapan klub lain masuk melalui kualifikasi.