3 Pemain Biang Kerok Kekalahan Italia dari Makedonia Utara hingga Gagal ke Piala Dunia
FOOTBALL265.COM – Berikut tiga pemain yang jadi biang kerok kekalahan Italia dari Makedonia Utara sehingga gagal lolos ke Piala Dunia 2022.
Italia untuk kedua kalinya secara beruntun harus gagal tampil di Piala Dunia usai tumbang dengan skor 0-1 di tangan Makedonia Utara, Jumat (25/03/22).
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Renzo Barbera itu, Gli Azzurri harus menyerah dengan skor tipis lewat gol di masa Injury Time babak kedua.
Adalah Aleksandar Trajkovski yang menjadi pengubur mimpi Italia untuk tampil di Piala Dunia 2022 usai tembakannya dari luar kotak penalti di menit ke-90+2, gagal dihadang Gianluigi Donnarumma.
Gol itu pun membuat mimpi Makedonia Utara yang baru tahun lalu mencetak sejarah tampil di Euro 2020, terbuka lebar untuk pertama kalinya berpartisipasi di Piala Dunia 2022.
Sedangkan bagi Italia, kekalahan ini memberi tamparan keras terhadap sang juara bertahan Euro 2020 yang untuk kedua kalinya gagal lolos ke ajang empat tahunan tersebut.
Parahnya lagi, Italia arahan Roberto Mancini belum lama ini juga mencetak rekor sebagai tim nasional dengan rekor tak terkalahkan terbanyak secara beruntun.
Selain itu, Italia juga menahan malu setelah mereka gagal lolos ke Piala Dunia dengan catatan tak pernah kalah selama di babak grup Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Di balik kekalahan dari Makedonia Utara ini, ada beberapa pemain yang tampil Underperformed sehingga menjadi biang kerok kegagalan Italia ke Piala Dunia 2022.
Siapa saja para pemain tersebut?
1. 1. Gianluigi Donnarumma
Sepanjang 90 menit pertanding, Italia tampil dominan dari Makedonia Utara, sehingga Gianluigi Donnarumma tak banyak melakukan pekerjaan di bawah mistar gawang.
Namun, saat di detik-detik terakhir, peraih penghargaan kiper terbaik dunia 2021 itu malah seakan kehilangan konsentrasi dan harus kebobolan gol.
Gol Aleksandar Trajkovski lewat sepakan jarak jauh itu, seharusnya bisa saja diselamatkan oleh Donnarumma dengan mudah.
Terlebih, sepakan itu tak terlampau keras dan masih ada dalam jangkauannya. Hanya saja, konsentrasinya yang lemah di akhir pertandingan membuat bola meluncur dengan mudah ke gawangnya.
Parahnya lagi, bola yang masuk ke gawangnya itu berawal dari peluang yang hanya bernilai 0,02 xG (Expected Goals) saja, alias hanya 2 persen saja kemungkinan terjadinya gol.
Selain soal kurangnya konsentrasi, Donnarumma juga tampil buruk dalam mendistribusikan bola. Tercatat ia hanya mampu melepaskan sekali umpan lambung sukses dari tiga percobaan.
Karenanya, label kiper terbaik dunia di tahun 2021 yang diraih Gianluigi Donnarumma pun seakan dipertanyakan oleh para penikmat sepak bola.
2. 2. Ciro Immobile
Bukan rahasia lagi jika lini serang Italia menjadi titik terlemah dalam permainan. Tapi tak ada yang menyangka jika lini serangnya itu benar-benar akan tumpul di hadapan Makedonia Utara.
Sorotan pun lantas mengarah ke sosok Ciro Immobile. Pemain yang kini berstatus top skor sementara di Liga Italia itu, seakan melempem dan hilang ketajaman di depan gawang Makedonia Utara.
Dalam laga itu, Immobile melepaskan total tujuh tembakan dengan Expected Goals (xG) atau nilai peluang sebesar 0,43.
Dengan kata lain, seharusnya ia bisa mencetak minimal satu gol dari tujuh tembakannya itu. Namun yang terjadi, Immobile seakan tak tenang menuntaskan peluangnya sehingga mampu bola sepakannya mampu diblok.
Buruknya penyelesaian akhir Immobile juga berbanding lurus dengan penampilannya secara kolektif saat melakukan Build Up serangan.
Immobile hanya mampu melepaskan 12 umpan sukses dari 17 kesempatan yang ia miliki. Selain itu, ia juga kalah berduel dengan lawan baik di lapangan dan di udara.
Buruknya penampilan Immobile pun membuktikan bahwa Italia benar-benar kekurangan penyerang berkualitas untuk tim nasionalnya, PR yang telah ada sejak Euro 2020 lalu.
3. 3. Nicolo Barella
Saat kedua rekannya, Marco Verrattti dan Jorginho tampil solid sebagai gelandang tengah, peran Nicolo Barella sama sekali tak terlihat.
Barella kerap terekspos di lini tengah di mana ia kerap kalah dalam berduel dengan lawan, dengan catatan dua duel sukses dari tujuh duel yang ada
Selain itu, dalam Build Up permainan, Barella seakan kehilangan sentuhan sebagai Ball Carriers, di mana ia sama sekali gagal melewati lawan saat melakukan dribel dengan bola.
Parahnya lagi, Barella memiliki akurasi paling rendah dalam urusan melepaskan umpan silang, dengan tak mencetak satupun umpan silang sukses dari empat percobaan.
Selain itu, Barella kerap kehilangan penguasaan bola, di mana ia kehilangan bola sebanyak dua kali, lebih banyak dari Jorginho dan Verratti yang hanya sekali saja kehilangan penguasaan bola.
Buruknya penampilan Barella sendiri membuat lini tengah Italia timpang sehingga ia harus ditarik lebih cepat, yakni menit ke-77 dan digantikan oleh Sandro Tonali.