Media Thailand Sorot Prestasi Stefano Cugurra Teco Bersama Bali United di Liga 1
FOOTBALL265.COM - Prestasi cemerlang Stefano Cugurra Teco bersama Bali United tak hanya menyedot perhatian pecinta sepak bola Tanah Air, usai juara Liga 1 2021-2022.
Media Thailand pun turut memberitakan capain Serdadu Tridatu menjuarai kompetisi Liga 1 2021/2022.
Stefano Cugurra Teco cukup punya nama di sepak bola Thailand. Itu karena pelatih asal Brasil berkarir lama di sepak bola profesional Thailand.
Dalam periode tujuh tahun, Teco membesut empat tim berbeda, yakni Chiang Rai United, Phuket FC, Osotspa Samut Prakan dan Royal Thai Navy.
Ketika Teco memutuskan untuk kembali berkarir di Indonesia, prestasinya masih terus dipantau. Pantauan ini bukan saja datang dari para pelaku sepak bola, tapi juga para medianya.
Baru-baru ini, media olahraga terkenal asal Thailand, Siam Sport memberitakan capain Teco bersama Bali United.
"Tiga kali berturut-turut! Teco, mantan pelatih Chiang Rai membawa Bali United juara liga."
Siam Sport mengulas tentang prestasi Teco yang membawa Bali United juara pada pekan ke-33 Liga 1.
Capaiannya juga disebut luar biasa karena menjadi satu-satunya pelatih yang jadi juara dalam tiga musim terakhir sepak bola Indonesia.
Siam Sport pun kemudian turut menulis Teco sebagai salah satu pelatih legendaris di Chiang Rai United. Jawara Thai League 2019 tersebut pernah dibesut Teco pada 2010-2013.
1. Stefano Cugurra Teco Senang Masih Diingat
Terkait sorotan yang datang dari Thailand, Teco mengungkapkan rasa bahagianya. Teco senang ketika publik sepak bola Thailand masih mengingatnya.
"Saya lama di Thailand, pasti ada banyak teman. Ada teman presiden klub, pemain, pelatih dan yang lain juga. Saya senang tujuh tahun kerja di sana," kata Teco saat ditemui di Lapangan Banteng, Seminyak, Selasa (29/3/22).
Gelar Liga 1 2021/2022 bisa dirasakan Teco, salah satunya juga karena dia menolak tawaran yang datang dari klub Thailand.
Dia menyebut tawaran berdatangan saat sepak bola Indonesia terhenti pada awal Covid-19.
"Di sana saya pegang tim biasanya buat memenuhi target tidak degradasi. Empat klub yang saya pegang mau tetap hidup di kompetisi. Ya itu tidak mudah, tapi tujuh tahun saya selalu bisa penuhi target," tutur Teco.
"Saya masih punya hubungan bagus. Ada satu klub yang mau degradasi. Mereka minta saya buat bantu, tapi ya waktu itu saya tidak bisa bantu, karena harus fokus bersama Bali United," lanjutnya.
2. Alasan Tolak Latih Tim Thailand
Teco tak memungkiri bahwa tawaran dari Thailand cukup menggiurkan. Saat melatih empat klub dari 2010-2016, Teco menerima gaji lebih besar, dari apa yang didapatnya di Indonesia.
Namun, Teco memiliki pertimbangan lain untuk tetap bertahan di Indonesia. Sang istri, Miranda Erlinda memintanya untuk tetap berkarir di Indonesia.
"Finansial juga penting dalam sepak bola. Kita tidak boleh bohong. Ketika ada tawaran yang jauh (lebih besar), kita harus pikir juga," ungkap Teco.
"Di Thailand, saat pegang empat tim itu, saya mendapat gaji lebih besar. Tapi ya hidup dari keluarga, istri saya minta kembali ke Indonesia. Jadi, kita tidak cuma lihat finansial, tapi lihat hidup dari keluarga juga," lanjutnya.
Tantangan di Indonesia juga lebih besar, tak sekadar menyelamatkan tim dari degradasi, seperti di Thailand.
Setelah tiga gelar domestik, Teco bersama Bali United menatap kompetisi di Asia. Teco sangat siap menatap Piala AFC 2022 pada 24-30 Juni mendatang.
Teco sudah tak sabar lagi karena dalam dua tahun terakhir, Bali United selalu batal main di Asia karena masalah pandemi Covid-19.
Masih ada waktu bagi Bali United untuk bersiap. Grup G yang dihuni Bali United bersama Kedah FA, Kaya Iloilo dan Visakha FC akan dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.