Brahim Diaz di AC Milan: Dulu Dipertahankan, Kini Diragukan
FOOTBALL265.COM - Sepak terjang Brahim Diaz bersama klub Serie A Liga Italia, AC Milan, kini sedang mendapat sorotan.
Terlebih, setelah pemain pinjaman dari Real Madrid tersebut tidak tampil maksimal di pertandingan lawan Torino tempo hari.
AC Milan diketahui hanya bermain imbang 0-0 melawan Torino, Senin (10/04/22). Dengan ini, mereka pun mencatatkan dua hasil seri beruntun usai ditahan Bologna, juga dengan skor kacamata pada awal April lalu.
Meski masih memimpin perolehan poin sementara di klasemen, AC Milan sudah kehilangan sejumlah poin berharga, yang seharusnya bisa membawa mereka menjauh dari kejaran Inter.
Sampai tulisn ini dibuat, Rossoneri masih berstatus pemuncak klasemen dengan 68 poin dari 32 laga, sedangkan Nerazzurri berada di posisi runner-up dengan 66 poin dari 31 laga.
Dalam pertandingan melawan Torino yang berakhir kurang memuaskan tersebut, Brahim Diaz jadi salah satu pemain yang tampil di bawah ekspektasi.
Bahkan, ulasan dari Corriere dello Sport menyebut ia kerap membuang peluang emas yang dimiliki AC Milan.
Akan tetapi, nada sumbang terkait penampilan Brahim Diaz sejatinya tidak hanya berdasar pada penampilannya saat melawan Torino.
Pasalnya, catatannya musim ini bisa dibilang cukup mengecewakan walaupun sempat tampil bagus di sembilan laga pertama AC Milan pada 2021-2022.
Dari sembilan laga tersebut, seperti data dari Sempre Milan, Brahim Diaz menampilkan sisi produktif dirinya dengan menyarangkan empat biji gol.
1. Penampilan Menurun
Hanya saja, catatan tersebut bak berhenti di tengah jalan, membuat sepak terjangnya kini mulai dipertanyakan.
Jika merunut ke belakang, pemain asal Spanyol tersebut terakhir kali menyarangkan bola ke gawang lawan saat melawan Spezia pada 25 September 2021.
Setelahnya, ia ‘mandul’ selama berbulan-bulan dan belum satu kali pun mencetak gol lagi sampai saat ini.
Ditambah lagi, ia nampak kesulitan kembali ke performa terbaiknya setelah pulih dari Covid-19 bulan Oktober 2021 lalu.
Padahal, Brahim Diaz dulunya pemain yang berhasil menarik perhatian AC Milan ketika masa-masa awal peminjamannya dari Real Madrid.
AC Milan meminjam pemain yang satu ini dari Real Madrid pada musim 2020-2021. Ketika itu, ia sukses mencetak 7 gol dan 4 assist dari 39 laga.
Merasa cukup puas dengan servisnya, AC Milan pun mempertahankan Brahim Diaz di skuat mereka. Ia pun diminta bertahan dua musim lagi hingga 2023.
Namun hanya awalnya saja yang terlihat menjanjikan, penampilan pemain berusia 23 tahun itu cenderung menurun saat paruh musim kedua 2021-2022.
Bahkan, Stefano Pioli beberapa kali meletakannya di bangku cadangan dan memasang Franck Kessie sebagai gelandang nomor 10.
Dengan situasi Brahim Diaz yang saat ini cukup pelik di AC Milan, masa depan sang pemain pun alhasil jadi tanda tanya besar.
2. Brahim Diaz Mulai Diragukan
Terlebih lagi, pihak klub disebut-sebut punya keraguan apakah ingin mempermanenkan pinjamannya itu atau tidak.
Selain faktor performa dan rapor yang kurang apik, klausul tebusan yang dipasang Real Madrid pun seolah membuat dompet AC Milan bergetar.
Laman Calciomercato menyebut, keraguan kubu Paolo Maldini ini memang tidak lepas dari harga Brahim Diaz yang dinilai kemahalan.
Namun sang pemain sendiri berharap bisa bermain untuk waktu yang lama bersama Rossoneri, yang mana bukan tidak mungkin terjadi.
Walau melempem sejak akhir tahun lalu, Brahim Diaz masih bisa tersenyum lantaran sering mendapat kepercayaan dari Stefano Pioli.
Sejak pulih dari Covid-19 hingga saat ini, ia masih mendapat jaminan bermain sebagai starter. Bahkan, namanya hanya tercatat dua kali sebagai penghuni bangku cadangan.
Namun agar bisa bermain lebih lama lagi bersama Rossoneri, Brahim Diaz harus bangkit dan membuktikan dirinya masih layak berada di klub ini.
Dengan penampilan yang apik, mungkin ia bisa mengubah keraguan saat ini menjadi keyakinan masa depan bagi AC Milan.
Pasalnya, untuk saat ini, La Gazzetta dello Sport menyebut ada kemungkinan Brahim Diaz dan AC Milan akan berpisah jalan saat awal musim 2022-2023 nanti.
Di sisi lain, ada pula kemungkinan ia akan diberi satu musim lagi untuk beradaptasi dan memperbaiki performanya. Kini semua bergantung pada kemampuan sang pemain sendiri.