3 Pemain Biang Kerok Batalnya Comeback Bersejarah Chelsea atas Real Madrid, Lagi-lagi Ulah Kante
FOOTBALL265.COM – Berikut tiga pemain yang jadi biang kerok batalnya Comeback Chelsea atas Real Madrid di leg kedua perempat final Liga Champions 2021/22.
Chelsea berhasil membalaskan kekalahan di leg pertama atas Real Madrid pada leg kedua, Rabu (13/04/22) dengan kemenangan 3-2. Sayangnya, kemenangan ini tak membawa The Blues lolos ke semifinal.
Chelsea bermain dominan di leg kedua kontra Real Madrid dengan menekan sejak menit pertama. Bahkan, gol cepat didapat The Blues lewat Mason Mount pada menit ke-15. Gol cepat itu bertahan hingga babak pertama usai.
Di babak kedua, Chelsea berhasil mencetak dua gol tambahan, dan bahkan tiga gol, lewat Antonio Rudiger, Marcos Alonso dan Timo Werner.
Sayang, gol dari Marcos Alonso itu harus dianulir oleh wasit, sehingga dua gol dari Rudiger dan Werner itu membuat Chelsea sementara unggul agregat 4-3 atas Real Madrid.
Memasuki 10 menit terakhir waktu normal, Real Madrid mulai menghentak dan mampu memperkecil kedudukan sekaligus menyamakan agregat lewat Rodrygo di menit ke-80.
Gol itu pun memaksa laga untuk dilanjutkan ke babak Extra Time, di mana Real Madrid berhasil mencetak gol penentu kelolosan lewat Karim Benzema di menit ke-96.
Di sisa waktu yang ada, Chelsea tak bisa mencetak gol tambahan dan harus menerima gagal lolos ke semifinal kendati mampu menang 3-2 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu.
Setidaknya ada tiga pemain yang menjadi kegagalan Comeback bersejarah Chelsea atas Real Madrid di laga tersebut. Siapa sajakah pemain itu?
1. 1. N'Golo Kante
N’Golo Kante lagi-lagi berbuat ulah dengan menjadi penghambat Chelsea kala melawan Real Madrid di leg kedua perempat final Liga Champions.
Kante yang tampil sebagai starter dan menyandang ban kapten tim, mampu tampil cemerlang di 75 menit pertandingan dengan gaya bermainnya yang mampu merebut bola dan memenangi duel.
Hanya saja, di menit-menit akhir konsentrasi Kante seakan pecah. Hal ini terlihat dari dua gol balasan Real Madrid di laga tersebut.
Gol Real Madrid yang dicetak Rodrygo, berawal dari kesalahan Kante yang salah mengoper bola lambung sehingga bola berhasil direbut dan diteruskan ke Luka Modric unuk menciptakan assist bagi gol Rodrygo.
Lalu gol kedua Real Madrid juga berangkat dari kesalahan Kante yang tak sigap mengantisipasi bola tanggung, yang kemudian berhasil direbut Vinicius Junior dan diteruskan menjadi ke Karim Benzema untuk menjadi gol.
Kesalahan individual Kante ini, diakui Thomas Tuchel sebagai salah satu penyebab kegagalan Comeback bersejarah Chelsea atas Real Marrid.
“Kami tak beruntung, itu mengapa kami kecewa. Kami dikalahkan murni dari kesalahan individu dan kegagalan menuntaskan peluang setelah melakukan kesalahan,” ucap Tuchel pasca laga.
2. 2. Christian Pulisic
Sama seperti Kante, Christian Pulisic juga menjadi salah satu pemain yang pantas dijadikan kambing hitam karena buruknya performanya melawan Real Madrid di leg pertama dan leg kedua.
Di leg pertama, Pulisic yang tampil sebagai starter tak menunjukkan tajinya seperti pertemuan musim lalu, di mana dirinya mencetak satu gol dan satu assist kontra El Real.
Karena penampilan buruk di leg pertama, Tuchel menariknya dan menggantikannya di babak kedua sehingga Chelsea tetap kalah 1-3.
Di leg kedua, Tuchel mencadangkan Pulisic dan baru memainkannya di tujuh menit terakhir waktu normal, menggantikan Timo Werner.
Tapi yang terjadi, Pulisic lagi-lagi menyia-nyiakan kepercayaan tersebut dengan membuang peluang demi peluang yang diciptakan Chelsea untuknya.
Dua tendangan Pulisic di muka gawang Thibaut Courtois, merupakan peluang emas, atau Big Chances Missed di mana keduanya gagal mengarah ke gawang.
Hal ini juga menjadi perhatian Tuchel pasca laga, di mana kesalahan individu dan kemampuan mengkonversi peluang menjadi kegagalan Comeback Chelsea atas Real Madrid.
3. 3. Edouard Mendy
Edouard Mendy pun harus menerima menjadi salah satu kambing hitam atas kegagalan Comeback Chelsea, terutama atas blundernya di leg pertama dan buruknya respon dalam mengawal gawang di leg kedua.
Di leg pertama, Mendy benar-benar menjadi kiper amatir dengan melakukan blunder konyol yang membuat langkah Chelsea berat.
Beruntung di leg kedua, Chelsea bisa mencetak tiga gol dan pertahanan The Blues yang digalang oleh trio Reece James, Thiago Silva, dan Antonio Rudiger terbilang solid.
Namun, pertahanan yang solid ini tak dibarengi respon apik dari Mendy, yang sama sekali tak berkutik dengan menghalau peluang-peluang emas Real Madrid.
Di gol pertama Real Madrid, yakni gol Rodygro, Mendy seharusnya bisa menepis atau menjangkau bola karena bola sepakannya dalam sudut yang luas yakni di antara dirinya dan tiang gawang.
Tapi, Mendy memilih tak bereaksi sehingga bola pun berhasil masuk ke gawangnya dengan mudah. Hal serupa juga berlaku untuk gol kedua Real Madrid.
Gol Karim Benzema itu sejatinya bisa saja dipotong atau ditepis layaknya Courtois yang menepis tandukan Kai Havertz. Tapi Mendy seakan tak berdaya dan membuat banyak orang mempertanyakan statusnya sebagai kiper terbaik dunia versi FIFA.