Belum Semarak Eropa, Sepak Bola Indonesia Masih Tak Ramah Jurnalis Transfer 'ala' Fabrizio Romano
FOOTBALL265.COM - Isu transfer pemain yang mencul dari seorang jurnalis merupakan hal biasa di sepak bola Eropa. Namun hal itu ternyata tak berlaku di Liga Indonesia.
Tentu hal ini bukanlah masalah yang mudah diurai. Sebab, dalam praktiknya informasi yang tak keluar dari akun resmi klub sering kali dianggap sebagai info tak valid dan tak sopan, karena mendahului klub.
PSS Sleman pernah mengalami kebocoran informasi mengenai pemain baru mereka yang bocor ke media sosial setelah melakukan tes kesehatan di salah satu RS di Yogyakarta. Setelah itu timbul polemik yang cukup alot.
Sebenarnya hal seperti itu bukanlah perkara tabu, terlebih pada masa jendela transfer pemain. Di manapun itu, kebocoran nama pemain incaran sebuah klub tentu akan jadi isu yang justru menambah 'bumbu' sepak bola itu sendiri.
Isu transfer pemain merupakan hal yang sangat biasa. Baik informasi yang disebar dari orang biasa (fans) maupun informasi yang datang dari jurnalis olahraga.
Di Eropa bahkan terdapat beberapa jurnalis yang lebih dipercaya daripada 'klub' itu sendiri mengenai isu-isu pemain yang akan merapat atau pergi dari satu klub ke klub lainya.
Sebut saja Romeo Agresti, Gianluca Di Marzio hingga Fabrizio Romano ketiga nama ini merupakan jurnalis sepak bola yang kerap membagikan informasi mengenai pergerakan transfer pemain di Eropa.
Di Indonesia sendiri tak banyak yang melakukan hal seperti itu, namun ada salah satu nama yang kerap muncul di lini masa Twitter. Dia sering kali membagikan gosip-gosip transfer sepak bola khusunya yang melibatkan dua klub DIY.
Sebelum menjadi jurnalis olahraga di salah satu harian cetak tertua di Indonesia yang berbasis di kota pelajar, dia merupakan mantan pemain sepak bola profesional yang menghabiskan karier Si Kulit Bundar di PSIM dan Persiba Bantul.
Jurnalis asal Yogyakarta itu sering membagikan informasi mengenai pergerakan transfer pemain dua klub Yogyakarta. PSS dan PSIM sering mendapat sorotan melaui kicauannya di akun pribadinya @FXHarminanto.
Namun sayang, kehadiran jurnalis spesialis transfer di sini ternyata belum sepenuhnya diterima oleh suporter. Ada yang mengganggap hal itu mendahului akun berdasi (klub), bahkan ada yang menganggap buruk profesi seorang jurnalis.
1. Kerap Mendapat Perlakuan Tak Mengenakan dari Suporter
Meski berniat baik, memberikan informasi yang telah Si Jurnalis melalui sesi wawancara atau pun dari press-release dari manajemen tim, kehadiran jurnalis khusus 'transfer' di Indonesia sepertinya masih sulit di terima.
Sebab, keadaan ini kerap menjadi bola liar di media sosial, tak sedikit pihak yang enggak percaya pada gosip-gosip transfer pemain yang diberitakan oleh pihak di luar media resmi klub.
Ada banyak alasan yang menjadikan ada beberapa pihak yang kontra dengan manuver-manuver ala 'Fabrizio Romano' di Liga Indonesia. Salah satunya ya suporter yang kerap menganggap sebuah isu sebagai informasi yang valid.
Lantaran hal tersebut, jurnalis spesialis transfer seperti @FXHarminanto kerap menjadi bulan-bulanan suporter klub lantaran isu yang dia berikan tak menjadi kenyataan, karena tak mencapai kata sepakat dengan klub.
Kasus terbaru tentu saja saat jurnalis asal Yogyakarta itu memberikan informasi mengenai kejelasan nasib rekritan anyar PSS Sleman, Todd Ferre, yang dia cuitkan dalam akun pribadi miliknya.
Informasi mengenai kejelasan eks-Persipura Jayapura itu setidaknya sehari lebih cepat dari rilis yang dilakukan Super Elang Jawa, hal ini tentu mengundang kemarahan sebagaian kecil suporter Laskar Sembada.
Para suporter menganggap manajemen kurang bijak mengolah informasi internal hingga dapat diendus jurnalis. Padahal kenyataanya, jurnalis memang sebelumnya telah diundang melakukan sesi jumpa pers.
"Mas @cahbola69 berita ini lebih dulu keluar di sumber lain, mungkin bisa dibenahi dulu dari sini. Ya walaupun wartawan itu bisa direct langsung tanya ke management, bisa dijawab nanti tunggu rilis resmi," tulis akun @IbendYobend.
Namun komentar suporter PSS Sleman ini justru diluruskan oleh sesama suporter PSS lainnya. Mereka menjelaskan bahwa jurnalis juga dapat berita ini dari press release dari manajemen PSS sendiri.
"Untuk berita ini, media lain dapet press release dari PSS kok, bisa dilihat tadi susunan kalimat dan kata-katanya mirip semua dengan artikel di web PSS, artikel web PSS juga udah di-up (diunggah) dari kemarin," balas akun @ultrmnbstrd.
2. Deretan Pemain Asing Liga 1 yang Berpotensi Dinaturalisasi
Melihat para pemain asing yang cukup lama mentas di Liga 1 serta berpotensi mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI).
Ada yang layak perkuat Timnas Indonesia? Sejak kompetisi sepak bola Indonesia kembali bergulir dengan tajuk Liga 1 pada tahun 2017 silam, banyak bintang asing yang silih berganti berdatangan memperkuat tim-tim Tanah Air.
Salah satu kejutannya, tentu saat Persib Bandung berhasil mendatangkan mantan pemain Chelsea, Real Madrid serta AC Milan, Michael Essien pada musim 2017.
Tak cuma Essien, manajemen Persib Bandung juga sukses memboyong satu pemain kelas Eropa lain yakni Carlton Cole yang sempat memperkuat Chelsea dan West Ham United.
Selain Persib, dua tim lain yakni Borneo FC serta Semen Padang juga membuat transfer kejutan dengan merekrut jebolan Piala Dunia.
Baca selengkapnya: Deretan Pemain Asing yang Setia di Liga 1 dan Berpotensi Jadi WNI, Opsi Buat Timnas?