Harry Kane, Makin Dekat Jadi Legenda Timnas Inggris namun Tak Berdaya di Tottenham Hotspur
FOOTBALL265.COM - Harry Kane menjadi penyelamat Timnas Inggris saat mereka melawan Jerman di UEFA Nations League, Rabu (08/06/22).
Memainkan matchday kedua Grup B, anak-anak asuh Gareth Southgate nyaris dipermalukan salah satu rival terberat mereka, Jerman, usai teringgal 0-1 di babak kedua.
Adalah Jonas Hofmann yang menjadi mimpi buruk Inggris ketika membuka keran gol Jerman pada menit ke-50.
Berawal dari pergerakan Kai Havertz di sebelah kanan, sebuah umpan dilepaskan dan diterima oleh Joshua Kimmich yang langsung mengirimkan umpan terobosan ke kotak penalti.
Jonas Hofmann yang berhasil lolos dari kawalan lini belakang Inggris, lalu menyambar bola dengan sepakan kaki kanan dan membuat Jerman unggul 1-0.
Skor ini pun bertahan selama beberapa menit sebelum Harry Kane tapil sebagai penyelamat Inggris dengan gol penaltinya pada menit ke-88.
Ya, pentolan Tottenham Hotspur tersebut menyelamatkan timnya dari kekalahan hanya dua menit sebelum 2x45 menit waktu normal berakhir.
Wasit menunjuk titik putih usai pergerakan Nico Schlotterbeck yang coba menghentikan Harry Kane dinyatakan sebagai pelanggaran.
Harry Kane yang maju sendiri ebagai eksekutor pun berhasil mengelabui Manuel Neuer sehinggga skor berubah menjadi 1-1.
Kedudukan sama kuat ini pun tidak berubah sampai wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.
1. Layak Jadi Legenda Timnas Inggris
Harry Kane pun kembali membuktikan bahwa ia bukan hanya pentolan penting di Tottenham Hotspur, tetapi juga Timnas Inggris.
Bahkan, golnya semalam membawa penyerang berusia 28 tahun tersebut meraih catatan impresif di level timnas.
Berdasarkan data Squawka, ia jadi pemain kedua setelah Wayne Rooney yang telah menyarangkan 50 gol untuk The Three Lions. Raihan 50 gol tersebut diraih Harry Kane dari 71 pertandingan.
Sementara itu, Wayne Rooney tercatat sebagai goalscorer tersubur Timnas Inggris sepanjang masa dengan 53 gol dari 12 pertandingan.
Dua pemain generasi penerus ini pun berhasil mengangkangi perolehan para senior mereka seperti Jimmy Greaves dan Gart Lineker.
Pencapaian Harry Kane di laga semalam pun tidak hanya membuat para suporter tersenyum, tetapi juga Gareth Southgate selaku manajernya di timnas.
“50 gol itu memang jadi sorotan, tapi permainannya, caranya memimpin lini, caranya menekan lawan hari ini [melawan Jerman] sangat luar biasa bagi kami,” ucap Gareth Southgate, seperti diwartakan BBC.
“Saya tahu orang-orang menganggap kualitasnya menurun tajam, tapi Anda butuh pemain yang bisa menghubungkan permainan. Dia memberi kami banyak pilihan,” tambahnya lagi.
Selain memepet perolehan gol Wayne Rooney, Harry Kane juga menjadi pemain ke-72 yang berhasil mencapai milestone 50 gol, yang mana lebih cepat dari Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Menurut data yang dimuat di laman Daily Star, nama yang pertama butuh 114 pertandingan untuk mencapat angka tersebut, sedangkan nama yang kedua butuh 107 pertandingan.
2. Tidak Sukses di Tottenham Hotspur
Sudah menjadi pentolan di Timnas Inggris sejak lama, rasanya tidak berlebihan apabila menyebut Harry Kane sebagai calon legenda The Three Lions.
Hanya saja, reputasinya di level timnas tidak dibarengi raihan apik di Tottenham Hotspur, klub yang sudah dibelanya sejak 2004.
Sudah belasan tahun bertahan di Spurs, jebolan akademi Arsenal tersebut belum pernah mencicipi manisnya trofi Liga Inggris maupun kompetisi lainnya termasuk Liga Champions.
Harry Kane sejatinya sudah selangkah lebih dekat meraih trofi si Kuping Besar ketika Spurs berhasil menginjakkan kaki di semifinal Liga Champions 2018-2019.
Namun sayangnya langkah mereka saat itu di Wanda Metropolitano harus terhenti oleh Liverpool, yang tampil sebagai pemenang dan merengkuh gelar ke-6 mereka di kancah Eropa.
Bukan hanya Liga Champions, Harry Kane juga beberapa kali merasakan pahitnya gelar runner-up usai dua kali kalah di final Piala Liga Inggris pada 2014-2015 dan 2020-2021.
Dengan CV yang cukup mengecewakan ini, tidak ayal Harry Kane kerap dikaitkan dengan pintu keluar Spurs.
Padahal, dari prestasi individu pemain kelahiran London ini sudah sering bersinar atas namanya sendiri, termasuk memenangkan tiga edisi Sepatu Emas Liga Inggris pada 2015-2016, 2016-2017, dan 2020-2021.
Akan tetapi, itu saja tidak cukup. Seiring berjalannya waktu, ia beberapa kali dikabarkan menjadi target klub-klub rival Spurs di Liga Inggris seperti Manchester City dan Liverpool.
Akankah suatu hari nanti Harry Kane benar-benar meninggalkan Tottenham Hotspur?