Alasan Kuat Darwin Nunez Bakal Kesulitan Beradaptasi di Liverpool
FOOTBALL265.COM - Berikut alasan kuat mengapa Darwin Nunez diprediksi bakal kesulitan beradaptasi di klub raksasa Liga Inggris, Liverpool pada musim 2022-2023.
Sebagaimana diketahui, Liverpool baru saja membuat kejutan dengan mendaratkan sang mesin gol Benfica yaitu Darwin Nunez di bursa transfer musim panas 2022 ini.
Pada Senin (13/06/22) lalu, Benfica telah mengkonfirmasi bahwa Darwin Nunez resmi berlabuh ke Anfield. Menurut laporan dari Fabrio Romano, sang striker setuju menandatangani kontrak selama enam tahun yakni hingga 2028 mendatang.
Pemain berusia 22 tahun ini hanya mendapatkan gaji sebesar 98 ribu pounds atau sekitar Rp1,7 miliar per pekan. Nominal ini masih jauh dari gaji Virgil Van Dijk yang mencapai 220 ribu poundsterling atau sekitar Rp3,9 miliar per pekan.
Meski begitu, kepindahan Darwin Nunez ke Liverpool mampu memecahkan rekor transfer sepanjang masa The Reds. Ia dibeli dari Benfica dengan mahar mencapai 100 juta euro atau sekitar Rp1,5 triliun.
Rinciannyaa dalah 75 juta euro sebagai mahar kepindahan Darwin Nunez ke Anfield, ditamnah sejumlah bonus senilai 25 juta euro.
Sebelum Darwin Nunez, rekor transfer dipegang oleh Virgil Van Dijk yang sempat dibeli oleh Liverpool dari Southampton dengan mahar 86 juta euro (Rp1,3 triliun).
Sementara itu, kini beban berat harus ditanggung oleh Darwin Nunez. Didatangkan dengan uang triliunan rupiah, para penggemar berharap ia mampu menjadi mesin gol baru Liverpool.
Namun, ada satu alasan mengapa Darwin Nunez bakal kesulitan di musim pertamanya bersama Liverpool. Apa itu?
1. Kendala Bahasa Jadi Faktor Utama
Ada alasan jelas mengapa Jurgen Klopp sangat kepincut dengan Darwin Nunez. Striker asal Uruguay tersebut tampil luar biasa saat berseragam Benfica di musim 2021-2022 lalu.
Darwin Nunez sukses mengoleksi 34 gol plus 4 assist dalam 41 penampilannya di semua ajang untuk klub asal Portugal tersebut. Statistik ini sangat istimewa bagi pemain yang masih berusia 22 tahun.
Ia juga sempat berhasil melukai tim-tim raksasa Eropa pada musim lalu. Bayern Munchen, Barcelona hingga Liverpool jadi korban keganasannya di lini depan.
Tak ayal bila dirinya kemudian menjadi rebutan Manchester United, Paris Saint-Germain hingga Liverpool pada bursa transfer panas. Beruntung, The Reds lah yang menjadi pemenangnya.
Rekan setim Darwin Nunez saat di Benfica yakni Adel Taarabt juga mengakui keganasan sang striker. Bahkan ia menyebut kalau Nunez merupakan gabungan dari Luis Suarez dan Edinson Cavani di Timnas Uruguay.
Akan tetapi, ada satu alasan yang membuat Darwin Nunez bakal kesulitan beradaptasi di musim pertama yaitu masalah bahasa.
"Darwin merupakan kombinasi Cavani dan Suarez, dia bisa melompat, dia bisa membantu bertahan, bagi saya dia adalah kombinasi keduanya," ujar Adel Taarabt dilansir dari TalkSport.
"Maksud saya 34 gol, enam di Liga Champions, dua melawan Barcelona dan ââââBayern Muenchen dan dua melawan Liverpool, dan dia berusia 22 tahun."
"Jadi, yang paling penting adalah dia menjaga pikirannya dan dia fokus."
"Saya pikir satu-satunya masalah yang bisa terjadi padanya di Liverpool adalah kendala bahasa," tuturnya menambahkan.
2. Bahasa Inggris Tidak Familier di Amerika Selatan
Sepanjang kariernya menjadi pemain sepak bola profesional, Darwin Nunez baru dua kali membela klub Eropa yakni Almeria (Liga Spanyol) dan Benfica (Liga Portugal).
Saat di Almeria, Darwin Nunez tidak kesulitan karena negara Uruguay menggunakan bahasa Spanyol. Kemudian saat berseragam Benfica, bahasa Portugal juga cukup familier di Amerika Selatan.
Kini saat bergabung Liverpool, ia harus memahami bahasa Inggris agar bisa menjalin komunikasi yang bagus dengan para pemain The Reds di lapangan.