Zaman Lawas Luis Suarez di Nacional: Remaja Uruguay yang Super Bengal
FOOTBALL265.COM - Luis Suarez akhirnya kembali ke pelukan sang mantan, Nacional, usai mengakhiri kisahnya bersama klub Liga Spanyol, Atletico Madrid.
Pemain asal Uruguay tersebut memang memiliki pengalaman yang cukup beragam dalam CV sepak bolanya.
Sejak dari Ajax Amsterdam, namanya terus melambung ketika berseragam Liverpool, Barcelona, dan Atletico Madrid.
Petaka mulai muncul dalam kariernya ketika Ronald Koeman mengambil alih Barcelona pada Agustus 2020.
Keberadaan Luis Suarez mulai tergusur karena disebut-sebut tidak masuk rencana pengganti Quique Setien tersebut.
Posisinya kala itu pun makin terpojok dengan keputusan presiden klub yakni Josep Maria Bartomeu yang memasukkannya ke daftar ‘bersih-bersih’ pemain di bursa transfer.
Hingga akhirnya, ia hengkang ke Atletico Madrid pada tahun yang sama dan bertahan hingga akhir musim 2021-2022.
Telah melanglang buana ke banyak tempat, Luis Suarez tidak berbeda jauh dari para perantau pada umumnya, yakni pulang jika waktunya sudah tepat.
Kini berusia 35 tahun, ia pun memutuskan kembali ke Uruguay dan membela klub yang dulu turut membesarkan dirinya, Nacional.
Merapatnya Luis Suarez ke Nacional ini pun memutus segala rumor transfer yang sering mengaitkan dirinya dengan klub-klub Eropa.
1. Luis Suarez di Nacional
Luis Suarez merupakan pemain didikan Nacional yang berhasil mentas ke tim utama pada tahun 2005 silam.
Kisahnya bersama kontestan Liga Uruguay ini pun cukup menarik untuk dikulik. Apalagi saat itu ia masih sangat muda.
Layaknya pesepak bola remaja pada umumnya, Luis Suarez punya banyak cerita unik saat berseragam Nacional, termasuk yang nakal-nakal.
Ia sempat terlibat skandal menyeruduk wasit ketika berusia 15 tahun, meski ada juga yang menyebut insiden tersebut itu terjadi tanpa disengaja.
Bukan hanya itu, ia kabarnya sempat ketahuan terlalu banyak berpesta hingga membuat sang pelatih pusing tujuh keliling.
Alhasil, ancaman pun harus keluar dari mulut pelatihnya. Luis Suarez tidak akan dimainkan sampai ia benar-benar serius bermain sepak bola.
Memang dasarnya sudah berbakat. Penyerang bernama lengkap Luis Alberto Suarez Diaz tersebut pun membayar ancaman tersebut dengan hasil nyata di lapangan.
Ia bahkan berhasil membantu Nacional memenangkan Primera Division Liga Uruguay pada musim 2005-2006, yang juga gelar ke-41 mereka sepanjang sejarah.
Trofi tersebut pun jadi satu-satunya raihan Luis Suarez bersama Nacional, yang ia tinggalkan pada 2006 menuju klub Liga Belanda, Groningen.
Bakatnya yang potensial berhasil terendus tim perekrutan pemain dari Groningen. Ia pun berhasil diboyong ke Eropa dan selangkah lebih dekat pujaan hati yang kini jadi istrinya, Sofi Balbi.
2. Sosok Unik Luis Suarez
Pada waktu itu, Sofi Balbi pindah ke Barcelona dan Groningan pun membantu Luis Suarez memangkas jarak untuk bertemu wanita yang dicintainya itu.
Pemain Emosional
Di jagat sepak bola, nampaknya tidak ada pemain yang bisa menunjukkan sisi emosional yang kuat di lapangan seperti Luis Suarez.
Bahkan ketika sudah tidak remaja lagi, ia sempat beberapa kali menjadi headline pemberitaan publik akibat ulah ajaibnya saat pertandingan.
Salah satunya, dan mungkin yang paling diingat, adalah insiden gigitan yang melibatkan eks pemain Chelsea, Branislav Ivanovic.
Bahkan sebelum insiden menggigit Branislav Ivanovic, Luis Suarez sudah sempat bikin onar untuk Liverpool saat ia berseteru dengan pemain Manchester United kala itu, Patrice Evra.
Terindikasi melakukan tindakan berbau rasisme, ia pun dihukum delapan pertandingan berikut denda 40 ribu poundsterling.
Namun untuk insiden gigit-menggigit sendiri, sepanjang kariernya Luis Suarez sudah buat masalah sampai tiga kali di tiga tim yang berbeda pula.
Saat berseragam PSV, ia pernah berulah di pertandingan kontra PSV Eindhoven pada 2010, dengan menggigit salah satu pemain lawannya, Otman Bakkal.
Lalu, ada pula Giorgio Chiellini yang jadi korban Luis Suarez di pertandingan Uruguay vs Italia pada 24 Juni di Piala Dunia 2014.
Kini tahun demi tahun telah berlalu dan Luis Suarez juga makin dewasa setelah perantauannya yang panjang sebagai pesepak bola. Apakah ia akan membuat kejutan lagi di Nacional nanti?