6 'Kekejaman' Erik ten Hag di Manchester United: dari Hobi Memaki hingga Coret Pemain yang Telat
FOOTBALL265.COM - Kedatangan Erik ten Hag sebagai pelatih baru klub raksasa Liga Inggris yakni Manchester United membuat semua pemain Setan Merah tidak bisa bersantai.
Seperti diketahui, Erik ten Hag telah resmi menandatangani kontrak di Manchester United hingga Juni 2025 mendatang. Ia dituntut untuk memperbaiki skuat Setan Merah yang selalu gagal mendapatkan gelar juara.
Tercatat Manchester United telah lima tahun berpuasa gelar. Terakhir mereka mendapat gelar juara pada musim 2016-2017 dengan menjadi kampiun Liga Europa dan Piala Liga Inggris.
Hal ini lantas membuat Erik ten Hag melakukan perombakan besar untuk membangkitkan skuat Manchester United. Tidak hanya berbelanja pemain, ia juga membuat aturan sangat kejam bagi Cristiano Ronaldo dkk.
Berikut INDOSPORT telah merangkum enam "kekejaman" Erik ten Hag di skuat Manchester United:
Hobi Memaki Pemain saat Latihan dan Pertandingan
Saat memimpin sesi latihan dan laga pramusim untuk mempersiapkan tim jelang Liga Inggris 222-2023, mantan pelatih Ajax Amsterdam itu dilaporkan sempat memaki Bruno Fernandes dkk.
Ada dua pemain yang disemprot oleh Erik ten Hag yaitu David De Gea dan Charlie Savage. Saat laga pramusim, kiper asal Spanyol tersebut dimaki karena melakukan umpan panjang, yang seharusnya bisa dengan umpan pendek.
Kemudian di sesi latihan, beberapa pemain Manchester United sudah terlampau sering mendengar makian dari Erik Ten Hag. Lagi-lagi, masalahnya ada pada kesalahan cukup mendasar.
1. Dilarang Makan Selain di Kantin Setan Merah
Erik ten Hag juga tegas soal asupan makanan yang dikonsumsi oleh para pemain Manchester United. Ia membuat aturan tegas dengan melarang anak asuhnya makan di luar selain kantin klub.
Erik ten Hag telah meminta agar para koki di MU membuatkan menu khusus sesuai dengan permintaannya. Bahkan, pemain dikirimkan paket makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya.
Selama makan di kantin, para pemain juga dilarang mengoperasikan HP. Tujuannya supaya para pemain bisa menjalin relasi lebih dalam dengan reka-rekan yang lain.
Dilarang Minum Alkohol Sampai Mabuk
Budaya minum alkohol memang sudah menjadi kebiasaan di Inggris. Erik ten Hag memaklumi hal itu namun dengan tegas melarang pemain minum sampai mabuk.
Apalagi jelang pertandingan atau sesudah pertandingan, pelatih berkepala plontos itu ingin anak asuhnya mengkonsumsi secara benar.
Hal ini dilakukan agar seluruh penggawa Manchester United bisa selalu dalam kondisi terbaik jelang laga dan melakukan pemulihan dengan maksimal.
Dilarang Menyampaikan Unek-unek pada Media Atau Agen
Di masa jabatannya sebagai pelatih, Erik ten Hag sadar pasti ada beberapa pemain yang tidak suka dengan sejumlah peraturannya.
Akan tetapi, dirinya menghimbau agar tidak ada yang menyampaikan unek-unek lewat media maupun agen. Ten Hag ingin para pemain berani menyampaikan secara empat mata dengan dirinya.
2. Larang Pemain Tampil di TV
Menurut laporan dari Express, beberapa bintang MU direncanakan bakal diundang salah satu stasiun televisi kenamaan Australia dan Asia Tenggara dalam tur pramusim.
Akan tetapi hal itu gagal teraksana lantaran langsung ditolak mentah-mentah oleh Ten Hag. Jangankan media luar, MUTV saja harus membatalkan program yang telah disusun karena mendapat larangan dari Ten Hag.
Coret Pemain yang Terlambat
Erik ten Hag membuat kebijakan tegas di skuat Manchester United dengan mencoret pemain karena telat datang saat latihan.
Satu pemain yang belum diketahui identitasnya sudah sempat menjadi korban. Ia mencoret satu pemain dari starting XI pada salah satu laga pramusim di Australia.
Sang pemain dicoret karena dua kali telat latihan dan pertemuan tim. Langkah ini sempat mendapatkan dukungan dari eks Setan Merah bernama Louis Saha.
Ia melihat apa yang dilakukan Ten Hag telah hilang dari Manchester United beberapa musim terakhir padahal itu sangat penting untuk kebaikan klub.
"Itu benar-benar adil, ketika aturan dibuat, Anda harus taat. Terutama pada momen ini di mana sangat penting untuk mengukur ulang filosofi dan sikap skuat," ujar Louis Saha.