Liga Inggris: Pernah Dihina, Eks Pelatih Man United Tetap Minta Cristiano Ronaldo Bertahan
FOOTBALL265.COM - Mantan asisten manajer di Manchester United, Chris Armas, berharap jika bekas timnya tetap bisa mempertahankan Cristiano Ronaldo dengan semakin dekatnya pembukaan Liga Inggris (Premier League) 2022/2023.
Meski sudah ramai diisukan hendak hengkang, namun Cristiano Ronaldo dianggap masih menjadi salah satu sosok pemimpin penting yang sama sekali tidak boleh hilang dari ruang ganti Manchester United jelang Liga Inggris bergulir.
Menurut Armas, Cristiano Ronaldo selalu punya cara untuk tumpuan timnya meski di lengannya tidak terdapat ban kapten.
Contohnya saja dengan terus konsisten mencetak gol. Contohnya saja pada musim 2021/2022 lalu dimana ia menjadi top skor di skuat Manchester United.
Di Liga Inggris, Ronaldo masih bisa mengemas 18 gol hanya dari 30 penampilan. Bila ditambahkan degnan kompetisi lain maka rekeningnya menggendut menjadi 24 gol.
Padahal eks Real Madrid dan Juventus itu sama sekali sudah tidak muda. Tahun ini ia berusia 37 tahun namun fisiknya seakan tidak lekang oleh waktu.
Sulit bagi Manchester United untuk mencari pemain pengganti sekalibernya jika nanti Cristiano Ronaldo benar-benar cabut dari Old Trafford.
Terlebih bursa transfer musim panas menyisakan kurang dari satu bulan lagi. Jikapun memang ada pemain dengan profil pas, belum tentu mereka bisa beradaptasi dengan cepat di Liga Inggris.
Itulah kenapa, jelang Liga Inggris musim 22/23 bergulir Chris Armas sangat berharap jika CristianRonaldo bisa mengurungkan niatannya untuk pergi
Pada manajer Manchester United saat ini, Erik ten Hag, yang bersangkutan menyarankan pendekatan personal ke sang megabintang Portugal tersebut.
1. Sudah Putuskan Bertahan?
Armas rupanya masih berharap agar mantan klubnya bisa sukses di masa depan. Bahkan setelah digosipkan mendapat perlakuan tidak mengenakkan selama bertugas di Old Trafford.
Saat menjadi staf pelatih untuk The Red Devils, pria asal Amerika Serikat itu kerap dianggap miskin taktik dan pengalaman. Bahkan opini tersebut katanya berasal dari ruang ganti tim sendiri.
Bahkan Ronaldo sendiri mungkin termasuk pemain yang beranggapan demikian. Sangat dimaklumi karena ia pernah ditangani banyak coach top di berbagai klub dan negaranya.
"Setiap pemain punya caranya sendiri untuk menjadi pemimpin dalam tim," beber Chris Armas saat diwawancarai oleh Sky Sports.
"Cristiano jelas adalah pemimpin. Saat kami bekerja sama, yang ada di kepala para pelatih adalah bagaimana cara memaksimalkan perannya,"
"Butuh pendekatan empat mata dengannya. Bawa dia ke ruang tertutup, bicara empat mata, dan katakan pada Cristiano jika ia adalah solusi bagi klub dan kunci sukses tim ini," imbuh mantan tangan kanan Ralf Rangnick kala menjadi caretaker di Manchester United.
Cristiano Ronaldo sendiri sempat diisukan terlibat friksi dengan Erik ten Hag usai si pemain tidak mendampingi timnya usai digantikan dalam sebuah uji coba kontra Rayo Vallecano pada pekan lalu.
Hanya saja pada Kamis (04/08/22) lalu CR7 terlihat mengikuti latihan rutin Manchester United dan besar kemungkinan turun dalam laga perdana Liga Inggris melawan Brighton and Hove Albion akhir pekan ini.
2. Man United Tolak Permintaan Ten Hag Datangkan Bintang Chelsea
Hakim Ziyech sebenarnya punya opsi untuk tetap merumput di Liga Inggris (Premier League) dengan adanya minat Erik ten Hag membawanya ke Manchester United dari Chelsea.
Hanya saja petinggi klub tersebut menolak ide ini sehingga sang gelandang serang Maroko masih lebih condong ke AC Milan.
Jurnalis asal Prancis yang bekerja untuk L'Equipe dan France Football, Nabil Djellit, adalah sosok pembocor kabar Ten Hag ingin bereuni dengan Ziyech di Old Trafford.
Sebelumnya Ten Hag dan Ziyech sudah pernah bekerja sama saat masih berada di Ajax Amsterdam sehingga relasi keduanya cukup baik.
Sang manajer berpaspor Belanda sudah 100 kali menurunkan si playmaker kidal dan hasilnya 35 gol plus 53 assist tercipta di berbagai ajang.
Baca selengkapnya: Bursa Transfer: Man United Menolak! Target Utama AC Milan Batal Reuni dengan Erik ten Hag