Sebelum Erik ten Hag vs Cristiano Ronaldo, Ini 4 Konflik Pelatih vs Pemain Paling Gempar di Man United
FOOTBALL265.COM - Konflik antara pelatih dengan pemain, Erik ten Hag vs Cristiano Ronaldo bukanlah pertama kali terjadi di tubuh raksasa Liga Inggris (Premier League), Manchester United.
Suasana ruang ganti Manchester United saat ini terus bergejolak, karena adanya konflik internal antara pelatih Erik ten Hag dengan salah satu pemainnya, Cristiano Ronaldo.
Permasalahan muncul sejak Manchester United tengah melakukan persiapan jelang musim baru. Erik ten Hag sebagai pelatih baru, tentu mengharapkan seluruh pemain inti bisa berpartisipasi dalam tur pramusim.
Tujuannya agar ia paham dengan kondisi pemain dan juga pemain sendiri mengenal gaya taktik yang ingin diterapkannya di Liga Inggris nanti.
Sayang harapan tersebut tidak berjalan mulus, karena ada satu pemain yang tak bisa bergabung yakni Cristiano Ronaldo.
Ronaldo harus absen dalam tur pramusim Manchester United ke Asia, Australia dan Amerika Serikat, bahkan hingga kembali ke Inggris.
Total Manchester United harus melakoni lima pertandingan uji coba pramusim tanpa kehadiran sang mega bintang, melawan Liverpool, Melbourne Victory, Crystal Palace dan Aston Villa.
Suasana ruang ganti Manchester United saat ini terus bergejolak, karena adanya konflik internal antara pelatih Erik ten Hag dengan salah satu pemainnya, Cristiano Ronaldo.
Permasalahan muncul sejak Manchester United tengah melakukan persiapan jelang musim baru. Erik ten Hag sebagai pelatih baru, tentu mengharapkan seluruh pemain inti bisa berpartisipasi dalam tur pramusim.
Tujuannya agar ia paham dengan kondisi pemain dan juga pemain sendiri mengenal gaya taktik yang ingin diterapkannya di Liga Inggris nanti.
Sayang harapan tersebut tidak berjalan mulus, karena ada satu pemain yang tak bisa bergabung yakni Cristiano Ronaldo.
Ronaldo harus absen dalam tur pramusim Manchester United ke Asia, Australia dan Amerika Serikat, bahkan hingga kembali ke Inggris.
Rumor mengatakan kalau absennya Ronaldo di pertandingan tersebut sebagai sikap protesnya yang ingin hengkang, menuju klub yang bermain di Liga Champions musim depan.
Karena sejauh ini Manchester United tak juga memberi restu Ronaldo pergi, begitu juga dengan Erik ten Hag karena dia masuk dalam rencana sang pelatih musim depan.
Kendati demikian, Erik ten Hag tak ambil pusing. Ia bahkan masih mengharapkan Ronaldo untuk segera bergabung dengan tim besutannya, sebelum kompetisi dimulai.
"Ya, tentu kami khawatir dengan ketiadaannya dalam tim ini. Namun saya rasa kata 'khawatir' juga kurang tepat untuk mendeskripsikan kealpaannya," kata Erik ten Hag dilansir dari Manchester Evening News.
"Saat ini saya fokus kepada para pemain saya di sini [Australia]. Mereka benar-benar berlatih dengan baik belakangan ini," sambungnya.
"Kami sedang fokus untuk mengembangkan permainan mereka. Namun saya tidak sabar ingin mengintegrasikan Cristiano di dalam tim ini," ujarnya.
Total Manchester United harus melakoni lima dari enam agenda pertandingan uji coba pramusim yang harus dijalani, tanpa kehadiran sang mega bintang, melawan Liverpool, Melbourne Victory, Crystal Palace dan Aston Villa.
Kehadiran Ronaldo yang ditunggu-tunggu akhirnya selesai pada pertandingan uji coba terakhir melawan Rayo Vallecano.
Dalam pertandingan itu, Man United bermain imbang 1-1. Cristiano Ronaldo sendiri tampil sebagai starter, sebelum akhirnya ditarik ke luar pada menit ke-46.
Hanya tampil dalam satu babak, tampaknya membuat pria asal Portugal itu kesal. Ia pun meninggalkan Stadion Old Trafford untuk pulang meski pertandingan belum sepenuhnya selesai.
Aksi Ronaldo itu menjadi puncak kekesalannya di Manchester United, dan tentu mengundang banyak kritik dari publik termasuk Erik ten Hag.
Awalnya Erik ten Hag coba meredam spekulasi panas yang berkembang di media terkait nasib Ronaldo di klub saat diwawancarai oleh Sport Nederland.
"Dia boleh pergi karena alasan pribadi dengan keluarganya, jadi apa yang kalian katakan tentu saja tidak tepat," tutur Erik ten Hag.
Ia juga mengaku melihat beberapa pemain yang pergi sebelum pertandingan selesai. Sang pewawancara lalu mendesak:
"Namun dalam laga lawan Rayo, dia pergi saat jeda pertandingan?"
Pertanyaan itu yang kemudian membuat Erik ten Hag akhirnya bersuara, entah keceplosan akibat jebakan pertanyaan sang jurnalis atau memang ia kesal melihat perilaku Ronaldo yang dipendamnya.
"Tentu saja tidak [membiarkan sikap Ronaldo]. Saya tentu saja tidak akan membolehkan hal-hal seperti ini."
"Hal ini tidak bisa diterima. Untuk siapapun. Kami adalah tim dan para pemain harus terus bersama-sama hingga akhir pertandingan," ujar Ten Hag.
Kritik pedas Erik ten Hag di depan publik itu membuat Cristiano Ronaldo semakin muak dengan nasibnya saat ini di klub.
Selain itu, situasi Ronaldo di Manchester United saat ini masih penuh ketidakpastian.
Penyerang berusia 37 tahun tersebut masih terus dikabarkan menginginkan hengkang demi tampil di Liga Champions, apalagi semakin diperparah adanya konflik dengan Erik ten Hag.
1. Louis van Gaal vs Angel Di Maria
Keberhasilan Manchester United merekrut Angel Di Maria dari Real Madrid dipuji banyak pihak termasuk suporter mereka. Pasalnya, penyerang asal Argentina itu menjadi andalan di El Real.
Penampilan bersinarnya diharapkan bisa memberikan tuah ke Manchester United, untuk bisa kembali menakutkan bersama pelatih Louis van Gaal.
Sayang, ekpektasi tinggi itu tak bisa dibayar lunas. Pasalnya Angel Di Maria justru gagal bersinar di Liga Inggris.
Ia hanya bertahan semusim sebelum akhirnya pindah ke Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas 2015.
Setelah hengkang dari Old Trafford, Di Maria bahkan mengaku menyesal telah bergabung Man United.
Dia juga mengaku bermasalah dengan manager Manchester United saat itu, Louis van Gaal.
"Masalah saya di Manchester adalah pelatih," ujar Di Maria pada 2021. "Van Gaal adalah yang terburuk dalam karier saya. Saya akan mencetak gol, membantu tim, tetapi hari berikutnya dia menunjukkan operan saya," sambungnya.
"Dia mentelantarkan saya dari hari ke hari berikutnya," kata Di Maria kepada jaringan TV Argentina TyC Sports.
Jose Mourinho vs Henrikh Mkhitaryan
Henrikh Mkhitaryan mengaku kalau hubungannya dengan Jose Mourinho baik-baik saja. Walau tak dipungkiri, keduanya punya kenangan pahit saat di Manchester United.
Mourinho tidak memakai jasa Mkhitaryan ketika itu. Bahkan, Mkhitaryan masuk dalam skema swap deal dengan penyerang Arsenal, Alexis Sanchez.
Rupanya, ada salah satu hal yang bikin Mourinho gondok sama Mkhitaryan. Itu soal perkataan si pemain kepada wartawan.
"Suatu pagi, Mourinho bilang kepada saya, 'gara-gara kamu saya dihujat media'," kenang Mkhitaryan seperti dilansir The Sun.
"'Benarkah mister?', saya melakukan itu dengan tidak sengaja," lanjutnya.
Rupanya, ketika itu Mkhitaryan menanggapi pertanyaan media soal performa jelek MU. Mkhitaryan pun menyebut kalau Mourinho kerap salah memakai formasi.
Akibat hal tersebut, Henrikh Mkhitaryan tersisih dari skuad Manchester United. Lalu itu tadi, angkat koper ke Emirates Stadium.
2. Sir Alex Ferguson vs David Beckham
Kepergian David Beckham dari Manchester United dengan diselimuti kabar kontroversial, tampaknya menjadi salah satu kepergian pemain yang selalu diingat oleh publik.
Sebelum pergi, Beckham disinyalir terlibat konflik dengan pelatih Sir Alex Ferguson. Puncaknya ketika terjadi sebuah insiden di ruang ganti.
Ketika itu wajah Becks terkena lemparan sepatu Ferguson dan foto-fotonya langsung menyebar luas ke seluruh dunia.
Akibat masalah itu, Beckham kemudian diparkir oleh Ferguson hingga akhirnya dibuang ke Real Madrid.
Setelah hengkang, Sir Alex Ferguson kemudian mengeluarkan komentar yang tidak kalah kontroversi dengan menyebut tidak ada pemain yang lebih besar dari klub.
Sir Alex Ferguson vs Roy Kean
Salah satu pemain terhebat dalam sejarah Liga Inggris dan Manchester United, Roy Keane, juga meninggalkan Old Trafford dengan cara kontroversial.
Pemain yang mengabdi selama 12 tahun dan menjalani 480 laga ini tidak bisa menghentikan pertikaiannya dengan Ferguson.
Dua kepribadian eksplosif yang berusaha bekerja sama ini malah sering terlibat percekcokan. Bahkan Roy Keane kerap mengeluarkan komentar kontroversial kepada publik melalui wawancara media.