Negosiasi Bapuk, 4 Pemain Top Ini Lepas dari Genggaman AC Milan di Bursa Transfer Musim Panas
FOOTBALL265.COM - Liga Italia (Serie A), AC Milan, harus menerima nasib pahit di bursa transfer musim panas ini, karena pemain top incaran mereka harus lepas.
Sejumlah kompetisi sepak bola kasta tertinggi di negaraA-negara Eropa telah mulai bergulir, salah satunya adalah Liga Italia.
Meski begitu, para klub kontestan Liga Italia masih diperbolehkan melakukan aktivitas jual beli pemain karena bursa transfer musim panas belum ditutup.
Banyak klub yang belum menarik diri dari sibuknya lantai bursa transfer jelang penutupan yang akan berlaku pada 01 September 2022 mendatang.
Salah satunya adalah AC Milan. Klub berjuluk Rossoneri itu masih memantau sejumlah pemain incaran untuk didatangkan, guna menambah kekuatan musim depan.
AC Milan berambisi mempertahankan gelar Scudetto Serie A, yang sudah mereka rebut susah payah musim lalu. Selain itu, tim besutan Stefano Pioli juga ingin tampil lebih kuat untuk bersaing di Liga Champions.
Beberapa nama yang sudah didaratkan oleh AC Milan ke San Siro di antaranya Alessandro Florenzi, Junior Messias, Divock Origi dan Charles De Ketelaere.
Sedangkan pemain yang pergi ada Franck Kessie, Alessio Romagnoli, Jens Petter Hauge hingga Samu Castillejo.
AC Milan sendiri sebenarnya masih akan berusaha untuk menambah pemain baru, tapi pemain top yang diincarnya harus lepas dari genggaman di bursa transfer musim panas ini. Siapa saja mereka?
1. Sven Botman
AC Milan harus merelakan Sven Botman lepas dari genggaman untuk melihat sang pemain incaran memilih gabung Newcastle United.
Padahal AC Milan ingin mendatangkan Sven Botman, untuk mengisi kekosongan di posisi bek menggantikan Alessio Romagnoli yang dilepas gratis ke Lazio.
Kesepakatan telah terjadi antara AC Milan dengan Sven Botman. Namun masalah finansial membuat Rossoneri tak bisa merekrutnya.
Mereka ditelikung Newcastle United yang memboyong sang bek dengan harga 37 juta euro atau Rp563 miliar. Sejauh ini AC Milan pun belum berhasil mendatangkan bek baru.
Romain Faivre
Musim lalu AC Milan ditinggal Hakan Calhanoglu ke Inter Milan, sedangkan musim ini mereka harus melepas Franck Kessie.
Sebagai gantinya, AC Milan menjadikan Roman Faivre sebagai target utama untuk mengisi kekuatan yang hilang di lini tengah.
Proses negosiasi harus berjalan alot, lantaran klub sang punya, Stade Brestois, mematok harga pemainnya cukup tinggi sebesar 15 juta euro.
Sedangkan AC Milan meminta Brest untuk menurunkan harganya tapi tak digubris. Di sisi lain, Faivre ingin sekali bermain untuk Rossoneri.
Roman Faivre bahkan sempat dibekukan karena sikapnya itu, karena menolak untuk dijual jika tak menuju San Siro.
Tak ada kata sepakat, membuat AC Milan memilih mundur. Roman Faivre pada akhirnya dilepas ke Liga Prancis lain, Lyon.
2. Gianluca Scamacca
Selain lini belakang dan tengah yang menjadi fokus utama AC Milan, mereka juga rupanya mengincar pemain berposisi menyerang.
Sebab stok di lini depan bisa dibilang minim pilihan dan dari segi usia sudah tidak lagi muda, yakni diisi oleh Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud.
Jika keduanya mengalami cedera, praktis Stefano Pioli tak punya pilihan lain. Berangkat dari masalah itu, AC Milan coba mencari striker baru, pilihan incaran jatuh ke Gianluca Scamacca.
Dia merupakan rising star Serie A Liga Italia musim lalu dengan torehan 16 gol bersama Sassuolo.
AC Milan pun harus bersaing dengan Inter Milan yang juga berminat untuk merekrutnya musim panas ini.
Sempat dilaporkan selangkah lagi gabung Inter Milan, Scamacca justru berlabuh di West Ham United. Dia ditebus dengan harga 36 juta euro atau Rp548 miliar.
Renato Sanches
Sejak Januari 2022 lalu AC Milan telah dikaitkan dengan Renato Sanches. Dia dinilai sebagai suksesor yang tepat bagi Franck Kessie.
Transfer ini berpotensi besar terjadi karena sang pemain pun tak keberatan gabung AC Milan.
Namun, negosiasi AC Milan dan Lille tak menemui kata sepakat soal harga. Di sisi lain, Paris Saint-Germain datang dengan tawaran yang lebih menggoda bagi sang pemain.
Transfer ini kemudian terwujud dengan biaya 15 juta euro atau Rp228 miliar dengan durasi kontrak 5 tahun.