Van der Vaart: Hakim Ziyech Bakal Segera Cabut dari Chelsea
FOOTBALL265.COM – Mantan gelandang Timnas Belanda, Rafael van der Vaart menyebut Hakim Ziyech bakal segera cabut dari Chelsea demi kebaikan karirnya.
Ziyech disebut-sebut tidak memiliki musim yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Alias, masih jarang dimainkan.
Setelah musim panas 2022 yang ramai dengan spekulasi masa depannya, dia baru starter sekali di semua kompetisi bersama Chelsea musim ini.
Bursa transfer musim panas 2022 kemarin, Ziyech memang ramai diberitakan akan pergi dengan ketertarikan dari mantan klubnya, Ajax Amsterdam dan juga AC Milan.
Bahkan juara bertahan Liga Italia, Milan, sempat dikabarkan sudah mengajukan penawaran kepada The Blues.
Namun entah kenapa, hingga bursa transfer musim panas ditutup 2 September, Ziyech tetap berada di Stamford Bridge.
Didatangkan saat era kepelatihan Frank Lampard pada 2020 lalu, kini mantan pemain Ajax itu masih ada di skuat Graham Potter, manajer ketiganya selama berseragam Chelsea.
Van der Vaart, yang jadi komentator salah satu siaran langsung Liga Champions, menyaksikan langsung penampilan singkat Ziyech selama 10 menit ketika Chelsea ditahan 1-1 oleh RB Salzburg.
Mantan pemain yang pernah membela Ajax itu pun menyarankan sang gelandang untuk segera pergi dari Chelsea demi kebaikan karirnya.
“Tentu saja (Ziyech akan pergi). Dia tidak pernah menunjukkan muka bahagia. Saya harap dia segera pergi ke klub di mana dia hanya bermain tanpa mengkhawatirkan apa pun,” kata Van der Vaart dikutip dari Football London.
1. Ziyech adalah Pemain yang Tidak Suka Duduk di Bench
Lebih lanjut lagi, Van der Vaart menjelaskan bahwa dia mengenal sosok Hakim Ziyech yang memang sudah berbakat sejak di akademi Ajax Amsterdam.
Eks Real Madrid itu pun mengatakan bahwa Ziyech hanya tidak memiliki momen-momen terbaiknya sejak gabung Chelsea.
“Sekarang kamu lihat, dia hanya tidak memiliki momen-momen terbaiknya. Ziyech adalah pemain yang selalu ingin bermain ketika kamu merekrutnya.
“Ya, Chelsea memang punya banyak pemain bagus, tapi pemain-pemain seperti Ziyech ini tidak suka duduk di bangku cadangan,” pungkas Van der Vaart.
Situasi Ziyech sendiri sebenarnya sangat mirip dengan Christian Pulisic, yang juga berada di Chelsea dengan tiga manajer berbeda.
Winger Timnas Amerika Serikat itu juga ingin pergi di bursa transfer musim panas kemarin, dengan banyaknya klub peminat. Tapi The Blues tidak mengizinkannya untuk pergi.
Sementara itu, Potter, yang memainkan laga debutnya sebagai manajer Chelsea kala menghadapi Salzburg memakai formasi andalannya yakni 3-5-2.
Yang mana, formasi seperti itu tidak cocok dengan Ziyech atau pun Pulisic. Meski begitu, Potter langsung bereksperimen dengan memainkan Raheem Sterling sebagai wing-back.
Sterling, yang bermain sebagai wing-back, berhasil mencetak satu-satunya gol The Blues di laga tersebut.
Dengan kata lain, Potter berarti memperkenalkan dirinya sebagai pelatih yang tidak takut bereksperimen untuk menaruh pemain di posisi yang tidak biasa.
2. Sterling Tampak Kesal ketika Ditarik Keluar oleh Manajer Baru Chelsea
Salah satu legenda Liga Inggris, Thierry Henry menyebut Raheem Sterling tampak kesal ketika ditarik keluar oleh manajer baru Chelsea, Graham Potter.
Peristiwa itu terjadi ketika Chelsea menghadapi RB Salzburg di laga kedua Grup E Liga Champions di Stamford Bridge, Kamis (15/9/2022) dini hari WIB kemarin.
Dalam laga yang berlangsung ketat itu, The Blues harus puas berbagi poin dengan hasil imbang 1-1 kontra RB Salzburg.
Opini Henry yang menyebut Sterling kesal saat ditarik keluar oleh manajer baru Chelsea, Graham Potter, memang cukup beralasan.
Pasalnya, mantan pemain Manchester City itu menjadi figur penting dalam laga yang berakhir imbang 1-1 tersebut.
Baca selengkapnya: Sterling Tampak Kesal ketika Ditarik Keluar oleh Manajer Baru Chelsea