Melaju Kencang, 3 Alasan Udinese Calon Kuat Penantang Gelar Liga Italia Musim Ini
FOOTBALL265.COM - Ada beberapa alasan kuat yang menunjukan Udinese adalah penantang gelar Liga Italia (Serie A) musim ini.
Pekan ketujuh Liga Italia akhir pekan kemarin menghadirkan banyak kejutan dari segi hasil, salah satunya adalah duel Udinese vs Inter Milan, Minggu (18/09/22) malam WIB.
Bermain di Stadion Friuli, tuan rumah Udinese menang dengan skor meyakinkan 3-1.
Kemenangan ini membuat Udinese merangsek ke papan atas klasemen Liga Italia sementara dengan koleksi 16 poin, hasil dari 5 kali menang, 1 kali imbang dan 1 kali kalah.
Sedangkan Inter Milan, tertahan di peringkat ke-7 dengan koleksi 12 poin hasil dari 4 kali menang dan 3 kali kalah.
Bagi Udinese hasil ini juga menambah panjang rentetan performa positif mereka sejak awal kompetisi musim ini dimulai.
Sebelum mengalahkan Inter Milan, mereka juga sudah dua kali menundukan klub Liga Italia dengan nama besar yakni ada Fiorentina (1-0) dan AS Roma (4-0).
Ketiga klub tersebut tak bisa menghentikan laju kencang Udinese musim ini. Padahal, dari segi materi pemain mereka tidak begitu mentereng banyak bintang seperti klub papan atas lain.
Kebanyakan dari skuad Udinese musim ini bahkan pemain muda namun potensial.
Jika mampu mempertahankan konsistensi permainan, anak asuh Andrea Sottil bisa jadi penantang serius persaingan merebut scudetto Liga Italia musim ini. Berikut beberapa alasannya:
1. Isi Pemain Muda Potensial
Kunci keberhasilan Udinese bisa tampil mengejutkan di awal musim Serie A adalah manajemen klub yang sangat baik.
Hal ini di mana Udinese selalu memprioritaskan pemain mudanya untuk dilatih, untuk diproyeksikan menjadi pemain besar dan nantinya akan memiliki nilai jual tinggi.
Terbukti di mana Udinese tidak pernah membeli pemain di atas 30 juta poundsterling seperti yang dilakukan oleh klub-klub besar Eropa lainnya.
Udinese banyak mencatatkan pemain-pemain mudanya yang dulunya pemain biasa kemudian dibina dan kini jadi sukses.
Kebijakan itu masih dilakukan hingga musim ini. Rata-rata usia pemain Udinese adalah 25 tahun, rentang usia yang sedang berkembang sebagai pemain sepak bola.
Beberapa nama di antaranya bahkan sudah menunjukan tajinya dengan jadi pilar utama tim, seperti Nehuén Pérez di lini belakang.
Pertahanan Solid
Salah satu keberhasilan Udinese bisa bertengger di papan atas tiga besar klasemen Liga Italia selain lini depan yang tajam, adalah pertahanan yang solid.
Saat ini Udinese menjadi salah satu tim dengan jumlah kebobolan sedikit, di bawah Atalanta (3 gol kebobolan) dan Napoli (5 gol kebobolan).
Tiga tim besar yang pernah kesulitan meruntuhkan tembok pertahanan Udiensea adalah Inter Milan, AS Roma dan Fiorentina.
Inter Milan hanya mampu menjebol satu gol, sedangkan AS Roma dan Fiorentina malah tak bisa sehingga mereka kalah 4-0 dan 1-0.
2. Punya Lini Depan Tajam
Performa apik Udinese yang mampu meraih kemenangan dalam beberapa pertandingan awal Liga Italia musim ini, tidak lepas dari tajamnya lini depan mereka.
Menggunakan formasi 3-5-2, Andrea Sottil berhasil menjadikan timnya solid dan tajam berkat duet Beto dengan Gerard Deulofeu.
Keduanya saling mengisi kekurangan, seperti Beto yang tajam dan Deulofeu yang pandai jadi pelayan.
Hal itu dibuktikan dengan catatan 4 gol Beto dan 5 assist Deulofeu. Keduanya bertengger di daftar pencetak gol terbanyak dan assist untuk klub.
Beto sendiri baru bergabung dengan Udinese pada bursa transfer musim panas lalu, dengan biaya 7 juta euro diboyong dari klub Portugal, Portimonense.
Siapa sangka sang pemain bisa bersinar bersama Udinese di musim perdananya. Sedangkan Deulofeu, sedikit lebih awal mengenal klub, karena ia bergabung pada musim dingin Januari 2021 lalu.
Mantan pemain Barcelona itu diboyong Udinese dari Watford. Meski dinilai sudah habis, nyatanya Deulofeu bisa membuktikan kapasitasnya sebagai pemain ternama berpengalaman.