3 Pelatih Eropa Peraih Gelar AFC Cup yang Bisa Dilirik Persis usai Jacksen F. Tiago Mundur
FOOTBALL265.COM – Berikut tiga pelatih top Eropa yang pernah menjuarai gelaran AFC Cup dan bisa dilirik Persis Solo usai Jacksen F. Tiago mundur di gelaran Liga 1 Indonesia musim ini.
Jelang jeda kompetisi Liga 1 akhir bulan ini, klub Persis Solo masih belum mengumumkan siapa sosok pelatih baru mereka, padahal pekan depan mereka akan jalani partai sengit kontra PSM Makassar.
Setelah Jacksen Ferreira Tiago mundur dari tim senior pada 19 Agustus 2022 lalu, Persis dipimpin oleh Rasiman. Mantan asisten pelatih Madura United ini memimpin dalam lima partai di Liga 1 2022/2023.
Setelah itu, Persis Solo sempat libur dan memulai latihan lagi pada Rabu (19/9/22) lalu. Sempat ada kabar bahwa latihan perdana setelah libur akan dipimpin pelatih baru.
Namun nyatanya, hingga latihan hari ketiga, program masih dipimpin Rasiman bersama staf kepelatihannya.
Dari sumber terpercaya INDOSPORT, sosok pelatih baru ini sebenarnya sudah ada dalam genggaman. Namun begitu, ia masih belum tiba di Solo.
"Informasi yang saya dapat, pelatihnya dari Eropa. Nantinya Rasiman tetap ada dalam tim bersama pelatih baru ini karena progresnya bagus," kata sumber INDOSPORT yang enggan disebutkan namanya.
Sejauh ini belum ada tanda-tanda pasti siap sosok pelatih baru Persis Solo, namun jika manajemen Laskar Sambernyawa ingin datangkan pelatih Eropa maka tiga nama berikut bisa menjadi opsi.
Selain punya pengalaman melatih yang cukup banyak, para pelatih Eropa berikut juga memiliki prestasi yang mentereng bahkan mampu menjuarai AFC Cup.
Lantas siapa sajakah pelatih Eropa yang layak dilirik Persis tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Marin Ion
Nama pertama adalah Marin Ion. Pelatih asal Rumania ini bisa jadi opsi buat Persis jika membutuhkan sosok berpengalaman di kancah sepak bola Asia.
Setelah pensiun sebagai pemain, Marin Ion aktif melatih sejumlah tim Asia terutama di wilayah Timur Tengah seperti Al-Ettifaq, Dubai Club, Kuwait SC, Al Dhafra, Al-Mina'a serta Qadsia.
Dari ketiga tim-tim tersebut, prestasi bersama Kuwait SC bisa dibilang sebagai capaian terbaik Marin Ion sebagai pelatih.
Bersama tim itu, Marin Ion berhasil menjuarai Kuwaiti Premier League serta dua kali merengkuh AFC Cup pada tahun 2012 dan 2013.
Selain di kawasan Asia, Marin Ion juga sukses meraih gelar juara di Eropa seperti Romanian Cup musim 1994/95 saat membesut Petrolul PloieÈti, serta Romanian League kala melatih Dinamo Bucharest.
Berkat sederet pencapaian tersebut, tak heran jika nama Marin Ion layak dipertimbangkan Persis sebagai sosok pelatih baru.
Peluang mendapatkan tanda tangan Marin Ion pun terbilang mudah, lantaran sang pelatih saat ini hanya menjabat sebagai pelatih Timnas Wanita U-19 Rumania.
Dengan bujukan gaji tinggi ditambah nama besar Persis yang punya suporter fantastis, bukan tak mungkin Marin Ion mau merapat ke skuat Laskar Sambernyawa.
Antonio Puche
Berikutnya adalah Antonio Puche. Pelatih Spanyol ini juga bisa dilirik Persis Solo berkat statistik gemilangnya saat menukangi klub Kuwait, Qadsia SC.
Bersama Qadsia SC, Antonio Puche berhasil menjuarai Kuwait Super Cup musim 2014 serta pencapaian terbaiknya adalah gelar AFC Cup juga di tahun 2014.
Setelah bersinar di Asia, Antonio Puche melanjutkan karier di Eropa dengan menjabat sebagai asisten pelatih dua tim besar yakni Saint-Etienne dan Olympiacos.
Sama seperti Marin Ion, peluang Persis untuk dapatkan tanda tangan Antonio Puche juga terbilang besar lantaran sang pelatih saat ini hanya menjabat sebagai pelatih Timnas China U-20.
2. Valeriu Tita
Terakhir adalah Valeriu Tita. Pelatih 56 tahun asal Rumania ini bisa dilirik Persis berkat sederet prestasi gemilangnya sepanjang jadi jurulatih tim-tim Asia.
Tercatat, Valeriu Tita pernah membawa Al-Safa menjuarai Lebanese Super Cup tahun 2013, kemudian membawa Nejmeh SC juara Lebanese FA Cup, Lebanese Elite Cup serta Lebanese Super Cup.
Prestasi terbaiknya adalah membawa Al-Ittihad Aleppo jadi yang terbaik di ajang AFC Cup musim 2010 lalu.
Ketimbang dua pelatih sebelumnya, peluang mendapatkan Valeriu Tita terbilang lebih mudah lantaran eks Raja Casablanca ini masih berstatus tanpa klub alias pengangguran.
Jabatan terakhirnya adalah pelatih Timnas Suriah tahun 2022 lalu, namun dirinya langsung dipecat usai catatkan tiga kekalahan beruntun.