Adu Asisten Mekanik Persib Bandung vs Persija Jakarta di Liga 1, Siapa Lebih Unggul?
FOOTBALL265.COM - Sama-sama Eropa, asisten pelatih siapa yang lebih unggul antara Persib Bandung vs Persija Jakarta di Liga 1.
Duel seru tersaji di laga lanjutan Liga 1 musim ini pekan ke-11 antara Persib Bandung vs Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, pada Minggu (02/09/22) malam WIB.
Kemenangan jadi target penting bagi kedua tim, terutama untuk tuan rumah Persib Bandung, demi bisa memperbaiki posisi di klasemen.
Saat ini Persib Bandung menempati peringkat ke-8 dengan torehan 16 poin. Sedangkan Persija, berada di urutan ke-4 dengan 21 poin.
Persib Bandung juga sedang dalam momentum bagus saat menjamu Persija. Mereka belum terkalahkan dalam tiga laga terakhir.
Sejak dilatih Luis Milla, mereka menang atas Rans Nusantara 2-1, menang atas Arema FC 2-1 dan menang 5-2 atas Barito Putera.
Selain itu, lini depan mereka juga tengah tajam. Dua penyerang andalan David da Silva dan Ciro Alves. Hal yang sama juga dialami oleh Persija.
Macan Kemayoran tak terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir (menang 3, imbang 1). Sehingga pertandingan Persib vs Persija di Liga 1 sangat menarik untuk dinantikan.
Apalagi kedua klub mempunyai juru taktik kelas dunia dalam diri Luis Milla di Persib dan Thomas Doll di Persija.
Selain itu, duel panas ini juga akan jadi pertarungan sengit antar kedua asisten pelatih yang sama-sama jadi sosok penting di balik kejeniusan Luis Milla dan Thomas Doll.
1. Duel Dua Asisten Pelatih Persib vs Persija
Persib Bandung dan Persija Jakarta memiliki dua asisten pelatih berkualitas jebolan Eropa, yakni Kolase Manuel Perez-Cascallana dan Pasquale Rocco.
Kolase Manuel Perez-Cascallana menjadi tangan kanan kepercayaan Luis Milla di Persib Bandung, sedangkan Pasquale Rocco jadi kepercayaan pelatih Persija, Thomas Doll.
Keduanya sama-sama memiliki pengalaman hebat di sepak bola Eropa. Kolase Manuel Perez-Cascallana pernah menjadi pelatih West Ham United, sementara Pasquale Rocco sudah lama bekerja sama dengan Doll.
Secara pengalaman, Rocco bisa dikatakan lebih unggul karena merupakan salah satu mantan pemain Italia yang punya karier cemerlang.
Ia bahkan pernah merasakan juara Serie A Liga Italia bersama Inter Milan di musim 1988-99 lalu. Setelah pensiun, Rocco lalu banting stir jadi pelatih.
Tercatat klub yang pernah dilatihnya ada Cesena, FC Bari, dan Perugia sebagai pelatih teknis. Ia kemudian ditarik jadi asisten pelatih Thomas Doll di APOEL Nicosia tahun 2019 lalu.
Sedangkan untuk asisten pelatih Lusi Milla, Kolase Manuel Perez-Cascallana curriculum vitae-nya tidak sementereng Rocco.
Manu pernah terlibat dalam melatih tim akademi West Ham United, serta pelatih CF Rayo Majadahonda Youth di Spanyol.
Pada tahun 2018, Cascallana bergabung dengan CDE FPA Las Rozas sebagai direktur olahraga, juga mengelola skuad klub Alevín C. Pada Agustus 2019, ia diangkat menjadi asisten Antonio López di klub Liga Super India ATK.
2. Manajemen Persib Undang The Jakmania
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, berencana mengundang The Jakmania, pada pertandingan Persib vs Persija di pekan ke-11 Liga 1.
Teddy menuturkan, rencana untuk mengundang supporter Persija pada pertandingan pekan ke-11 tersebut sudah sempat dibahas olehnya, hal itu bertujuan agar hubungan The Jakmania dan pendukung Persib membaik.
Menurut Teddy, sepak bola seharusnya bisa dinikmati oleh semua pihak, apalagi sejatinya olahraga ini merupakan salah satu alat pemersatu.
"Nah itu kan sempat dibahas, sama konsepnya, tapi gini loh bahwa yang harus kita pahami itu sepak bola harus dinikmati oleh semua orang, itu dulu deh pahamnya yang harus disetujui semua," kata Teddy Tjahjono.
"Termasuk suporter suporter yang akan bertanding, itu seyogyanya bisa, dimanapun, kapanpun, tanpa ada rasa kekhawatiran, dan tingkat kemananan yang baik," ungkapnya menambahkan.
Rivalitas kedua supporter ini menurut Teddy sudah diluar batas atau dengan kata lain sudah kebablasan, bahkan sampai menelan korban jiwa. Padahal, seharusnya rivalitas hanya terjadi selama 2x45 menit di lapangan.
Setelah pertandingan berakhir, rivalitas tersebut berakhir dan semuanya kembali bersaudara.
"Nah dasar itu dulu bahwa rivalitas antara pendukung Persib dan Persija itu kan sudah kebablasan, bahwa harusnya rivalitas itu hanya 90 menit di lapangan dan sudah itu selesai."
"Namanya sepak bola, setiap cabang olah raga ya pasti ada menang dan kalah, kalau di sepak bola ada seri juga, nah ini yang harus dipahami semua," tukasnya.