Kecewa Kalah, Derby Jatim Arema FC Lawan Persebaya Berakhir Kerusuhan
FOOTBALL265.COM - Derby Jatim Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/22) malam, berakhir dengan kerusuhan.
Suporter yang kecewa dengan kekalahan timnya dari Persebaya Surabaya, lalu melampiaskannya dengan aksi memasuki lapangan, beberapa menit setelah peluit panjang.
"Jelas, hasil ini sangat mengecewakan kami semua. Kami minta maaf atas hasil tak menyenangkan ini," beber Pelatih Arema FC, Javier Roca saat post-match press conferrence.
Pada laga itu, Arema FC sendiri menelan kekalahan dengan skor 2-3. Sayang aksi kerusuhan lalu terjadi begitu cepat dan membuat suasana stadion menjadi tegang.
Suporter dari tirbun utara, timur dan selatan langsung merangsek masuk setelah berhasil menaiki pagar pembatas.
Sementara pihak keamanan sudah terfokus untuk mengamankan akses jalan para perangkat pertandingan beserta dua tim yang bertanding.
Aksi massa yang memasuki lapangan sebenarnya sempat bisa dipukul mundur oleh pihak kepolisian dan aparat TNI yang bertugas.
Namun, massa semakin beringas dengan menolak menjauhi lapangan. Mereka kembali memasuki tengah lapangan.
Sebagian suporter lain melampiaskan kekecewaan dengan merusak bangku cadangan dan sejumlah fasilitas yang ada di Stadion Kanjuruhan.
Aparat keamanan lantas berusaha kembali menghalau massa suporter dan semaksimal mungkin menghindarkan massa yang berjumlah lebih besar untuk masuk ke lapangan.
1. Gas Air Mata
Sayangnya, langkah antisipasi aparat keamanan berakibat fatal. Gas air mata yang ditembakkan selama beberapa kali terlanjur menyebar ke tiga sisi tribun stadion.
Akibatnya, banyak suporter bergelimpangan akibat terpapar gas air mata. Semuannya bergejala serupa, yakni menderita mata perih dan juga gangguan saluran pernapasan.
Suasana pun semakin bertambah kacau. Area mixed zone yang merupakan akses keluar masuk perangkat pertandingan dan tamu-tamu VIP, menjadi tempat gelaran menampung korban luka-luka.
Puluhan korban luka akibat gas air mata itu sampai membuat ruang konferensi pers juga menjadi tempat untuk penanganan pertama.
Awak media dan juga tim Arema FC masih tertahan hingga Minggu dinihari. Sementara tim Persebaya sudah lebih awal meninggalkan stadion dengan kendaraan rantis.