Delano Ladan, Murid Robin van Persie yang Bisa Jadi Bepe Baru di Timnas Indonesia
FOOTBALL265.COM - Tidak bisa dipungkiri jika saat ini penyerang tengah berkulitas adalah posisi dengan stok pemain paling minim di timnas Indonesia.
Krisis tersebut bisa diatasi dengan proyek naturalisasi dan Delano Ladan mungkin adalah salah satu pilihan terbaik yang dapat dipilih.
Ladan adalah pemain asal Belanda yang lahir di Leiderdorp, 22 tahun lalu, namun punya darah Indonesia, tepatnya Jawa, dari kakeknya.
Ia tahu betul soal akarnya tersebut dan sang kakek adalah salah satu inspirasi Ladan untuk bermain sepak bola.
Akademi Feyenoord, DSO Zoetermeer, dan Haaglandia adalah jembatan awalnya menuju karier profesional namun progres pesat ia tunjukkan bersama ADO Den Haag.
Di ADO, Ladan bergabung sejak 2013 dan empat tahun kemudian ia langsung mendapat debut resmi dalam ajang kasta teratas Liga Belanda yakni Eredvisie.
Saat itu Delano Ladan baru menginjak usia 17 tahun dan justru dimainkan sebagai gelandang alih-alih penyerang selama 12 menit melawan FC Utrecht.
Sayangnya setelah itu ia hanya bermain 3 kali lagi untuk tim senior ADO sebelum dipinjamkan ke TOP Oss sepanjang musim 2018/2019.
Ladan bermain reguler di sana sebanyak 31 kali lintas ajang dengan sumbangan masing-masing sebiji gol dan assist dan membantu Oss finis enam besar kasta divisi dua Belanda atau Eerste Divisie.
Hanya saja sukses tersebut tidak membuat ADO Den Haag tertarik untuk mepertahankannya. Sang striker justru dilepas gratis pada bursa transfer musim panas 2019.
1. Bahu Membahu Bersama Pemain Keturunan Lain
Beruntung setelah itu Delano Ladan tidak perlu sampai terlunta-lunta tanpa klub untuk bernaung karena kemudian tim Eerste Divisie lain, SC Cambuur, bersedia untuk menampung.
Di sana ia bermain bersama dua pemain keturunan Indonesia lain yakni Ragnar Oratmangoen dan Jasper ter Heide.
Debut untuk Cambuur dilakukannya sebagai pemain pengganti di laga melawan Go Ahead Eagles yang dimenangkan 5-0.
Ladan menyumbang satu assist untuk Oratmangoen saat itu dan sukses yang lebih besar menanti mereka di akhir musim.
Cambuur menjadi juara Eerste Divisie musim 2019/2020 dan berhak mendapatkan tiket promosi langsung ke Eredivisie.
Walau hanya menjadi pelapis untuk para striker starter, Ladan masih bisa mengemas 26 penampilan berbuah 11 gol dan 2 assist.
Kendati demikian kebersamaan dengan Cambuur pun tidak bisa bertahan lama. Ia kembali menjadi free agent pada musim panas 2021.
Sempat tidak punya klub, setelah melalui masa trial akhirnya Ladan bisa pulang ke Feyenoord setelah satu dekade lamanya berpisah.
Namun ia tidak bermain untuk tim utama kesebelasan asal Rotterdam tersebut melainkan skuat U-21 mengingat saat itu usianya juga masih 21 tahun.
Di Feyenoord, Delano Ladan berkesempatan untuk dilatih oleh legenda besar sekaligus top skor sepanjang masa timnas Belanda yakni Robin van Persie.
2. Solusi Striker Timnas?
Van Persie sejak 2020 memang mengabdi pada Feyenoord yang juga klub profesional pertamanya sebagai tenaga kepelatihan.
Saat Laden datang, eks striker Arsenal dan Manchester United itu dikontrak sebagai pelatih khusus posisi penyerang sehingga dipastikan keduanya sempat bekerja sama.
Hanya setahun Laden bertahan di Feyenoord karena kemudian TOP Oss mengajukan tawaran untuk bereuni. Pada musim panas 2022 lalu sang pemain pun resmi kembali merumput di liga profesional.
Musim ini Laden sudah bermain 7 kali di Eerstedivisie dengan sumbangan satu assist. Secara statistik memang belum terlalu impresif namun harus diingat ia masih muda dan punya waktu untuk berkembang.
Levelnya mungkin bisa naik andai memutuskan membela timnas Indonesia yang mana ia memang punya ketertarikan seperti yang dilansir oleh Football Talentnesia.
Di level junior Laden memang sudah pernah berkostum Belanda dengan total 12 caps dan 3 gol dan itu adalah salah satu bukti jika talentanya pun diakui oleh negeri tulip.
Sebagai pemain depan, posturnya tidak terbilang tinggi yakni hanya 177 cm namun itu bukan halangan baginya untuk menjadi bintang top Tim Garuda.
Ia bisa mengikuti jejak Bambang Pamungkas, salah satu mesin gol terbaik timnas Indonesia yang bertubuh kecil namun tajam. Bahkan legenda yang akrab disapa BP tersebut bahkan dijuluki Raja Udara karena punya tekhnik lompatan dan sundulan di atas rata-rata.
Belum diketahui apakah saat ini PSSI akan kembali membuka proses naturalisasi baru untuk membuka suplai penyerang untuk timnas Indonesia.
Mengingat Piala Asia 2023 sudah semakin dekat, rasanya patut mencoba menawarkan paspor Merah-Putih pada Delano Laden demi menggenjot kans skuat asuhan Shin Tae-yong melaju jauh di kompetisi empat tahunan tersebut.