4 Pemain Hebat Lazio yang Pernah Dibajak AC Milan, Bakal Bertambah?
INDOSPORT. COM - Lazio sudah pernah beberapa kali merasakan pemain-pemain hebat miliknya dibajak oleh sesama klub Liga Italia, AC Milan.
Kiprah Lazio di pentas Liga Italia, belakangan memang lebih sering menjadi tim kuda hitam yang menyulitkan tim-tim besar penguasa papan atas.
Namun kalau menengok sejarah ke belakang, Lazio sempat mencapai level yang melampaui level kejutan, yakni merajai Serie A.
Kenangan manis tersebut terjadi pada musim 1999/2000, Lazio asuhan pelatih Sven-Goran Eriksson mampu mengakhiri musim sebagai pemuncak klasemen, dan berhak meraih Scudetto.
Setelah era kesuksesan besar musim 1999/2000, Lazio perlahan makin kendor kekuatannya, akibat para pemain hebatnya dibajak klub-klub lain.
AC Milan lantas termasuk salah satu tim yang cukup rajin menerapkan kebijakan bursa transfer dengan membajak pemain-pemain hebat milik Lazio.
Setidaknya ada empat nama bintang yang lebih dulu dibesarkan oleh Lazio, tapi kemudian diangkut Rossoneri ke San Siro.
Siapa sajakah para pemain hebat Lazio yang pernah dibajak AC Milan? Simak ulasan lengkap versi INDOSPORT berikut!
1. 1. Massimo Oddo
Durasi Massimo Oddo merasakan pengalaman membela Lazio tergolong cukup lama, sampai lima tahun, yakni sedari 2001 sampai 2007.
Bersama Lazio, karier Oddo rutin diandalkan sebagai pilar utama tim untuk mengisi lini belakang, khususnya posisi bek sayap kanan.
Ia total bermain sebanyak 172 kali buat Lazio, mencetak 17 gol dan 17 assists, serta mempersembahkan gelar juara Coppa Italia musim 2003/2004.
Kebersamaan Oddo dan Lazio harus berakhir lantaran pada musim dingin 2007, AC Milan datang menebusnya dengan biaya transfer senilai 7,75 juta euro.
Oddo sendiri sejatinya memang merupakan pemain yang awal kariernya di masa junior, dibina oleh akademi sepak bola Milan.
Kepulangan Oddo ke San Siro tak begitu mulus, lantaran ia malah sering dipinjamkan ke klub-klub lain, seperti Bayern Munchen dan Lecce.
Karier Oddo bersama Milan kemudian tuntas pada 1 Juli 2012, setelah ia mengambil keputusan buat gantung sepatu alias pensiun dari lapangan hijau.
2. Jaap Stam
Musim panas 2001, Lazio pertama kali mendatangkan bek asal Belanda, Jaap Stam, setelah menebusnya dari klub Liga Inggris, Manchester United.
Diboyong seharga 25,75 juta euro, Stam yang terkenal sebagai bek keras, langsung menjadi tumpuan lini belakang Lazio.
Peran Stam berkontribusi banyak atas pencapaian prestasi Lazio yang sukses menjuarai Coppa Italia musim 2003/04.
Memasuki musim panas 2004, Stam yang waktu itu berusia 31 tahun, dibajak oleh rival Lazio di Liga Italia, yakni AC Milan.
Manajemen Rossoneri menebus bek berpostur 191 cm ini dengan nominal biaya transfer yang sebesar 10,5 juta euro.
Stam menjalani kariernya di San Siro selama empat tahun, mencatatkan total 65 penampilan, kemudian pulang kampung ke Belanda dengan gabung Ajax Amsterdam.
2. 3. Lucas Biglia
Lucas Biglia pertama kali datang ke Lazio pada musim panas 2013, setelah ditebus dari klub Liga Belgia, RSC Anderlecht.
Setibanya di Lazio, gelandang asal Argentina ini langsung menjadi tulang punggung tim untuk mengisi posisi gelandang bertahan.
Kariernya bersama Lazio terbina sampai musim panas 2017, mencatatkan total 113 penampilan, 16 gol, serta 14 buah assists.
Biglia pergi meninggalkan Lazio lantaran menerima ajakan bergabung sesama tim Liga Italia, AC Milan, yang menebusnya seharga 19,7 juta euro.
Kehadirannya bagi skuat Rossoneri awalnya mendapatkan peran vital, tapi lama-kelamaan memudar akibat badai cedera yang menghampirinya.
Situasi Biglia yang sudah tak mampu memberikan performa maksimal, akhirnya dilepas manajemen Milan pada musim panas 2020.
4. Alessandro Nesta
Alessandro Nesta merupakan pemain asli hasil binaan akademi sepak bola Lazio, yang dipromosikan ke tim utama pada 1993.
Peran Nesta sebagai bek tengah, begitu krusial buat Lazio, terbukti dari jabatan kapten tim yang sempat ia pegang.
Nesta bahkan menjadi sosok yang memimpin skuat Lazio ketika mereka membuat kejutan menjuarai Liga Italia musim 1999/2000.
Kebersamaan Nesta dengan Lazio harus berakhir pada musim panas 2002, setelah sang pemain menyetujui ajakan AC Milan.
Penebusan Nesta dari Lazio kala itu membuat manajemen Rossoneri harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit, mencapai 31 juta euro.
Biaya mahal yang dikeluarkan Milan ternyata sebanding dengan kualitas performa Nesta dalam mengawal lini pertahanan tim.
Nesta berperan besar atas berbagai raihan prestasi mentereng AC Milan, seperti dua kali juara Liga Champions musim 2002/2003 dan 2006/2007, serta dua kali merajai Serie A Italia musim 2010/2011 dan 2003/2004.
Memasuki tahun 2012, Nesta yang sudah berusia uzur, dilepas Milan dan dibiarkan pergi secara gratis ke klub Amerika Serikat, Montreal.
Nesta sendiri diketahui telah gantung sepatu pada 1 Januari 2015, yang mana klub terakhirnya adalah Chennaiyin FC, klub asal India.