Pembuktian Graham Potter dan Ten Hag, Ini 3 Duel Penentu Dalam Big Match Chelsea vs Man United
FOOTBALL265.COM - Pekan ke-13 Liga Inggris (Premier League) 2022/2023 akan diwarnai big match antara Chelsea vs Man United yang digelar pada Sabtu (22/10/22) malam ini.
Mengingat kedua tim sekarang sama-sama berada di 5 besar klasemen sementara, pastinya duel ini akan semakin dinanti.
Pemenang dari partai ini dipastikan bakal menyemen satu tempat di zona Liga Champions sementara sang pecundang berpeluang besar untuk tercecer jauh.
Tidak cuma head-to-head antara Chelsea dan United saja yang patut disimak namun juga head-to-head antar lini serta posisi.
Siapa sajakah yang memegang peranan kunci dalam Chelsea vs Manchester United kali ini? Berikut ulasannya.
1. Potter vs Ten Hag
Manchester United tengah coba beradaptasi lebih jauh bersama dengan manajer anyar mereka, Erik ten Hag, yang mulai menunjukkan tanda-tanda positif meski masih menyisakan ruang untuk para pengkritik.
Usai start yang kurang mulus di Liga Inggris dengan 2 kekalahan beruntun, kini The Red Devils dibawanya meraih enam kemenangan di 8 laga domestik berikutnya.
Termasuk dalam partai-partai krusial kontra 'Big 6' yakni Liverpool (2-1), Arsenal (3-1), dan Tottenham Hotspur (2-0).
Hanya saja ketiga hasil impresif tersebut didapatkan di kandang mereka sendiri, Old Trafford. Rekor Ten Hag bersama anak-anak asuhnya belum cukup teruji di markas lawan.
Contohnya saja kala berjumpa kala berjumpa dengan Manchester City beberapa pekan lalu di Etihad Stadium. Bruno Fernandes cs dipaksa pulang dengan skor telak 6-3.
1. Kiper Andal vs Striker Butuh Pengakuan
Pembuktian juga sebenarnya juga masih perlu dilakukan oleh Graham Potter yang merupakan nakhoda anyar Chelsea.
Sejauh ini pria 47 tahun asal Inggris tersebut memang belum terkalahkan semenjak menggantikan Thomas Tuchel di The Blues namun juga belum layak disebut sukses.
Dari 8 partai sejauh ini yang ia dampingi, Chelsea baru menang 2 kali atas tim besar yakni AC Milan di Liga Champions namun mereka belum menemui lawan sepadan di Liga Inggris.
Yang jelas baik Ten Hag maupun Potter akan sama-sama memutar otak mereka demi tripoin di Stamford Bridge nanti. Keduanya punya reputasi sebagai manajer muda revolusioner untuk dipertahankan.
2. Kepa vs Rashford
Sejak kedatangan Graham Potter di Stamford Bridge, Kepa Arrizabalaga mampu mengklaim kembali posisinya sebagai kiper utama Chelsea yang dalam dua musim terakhir direbut oleh Edouard Mendy.
Stopper termahal di dunia tersebut memainkan semua 7 laga pertama sang gaffer anyar dan mencatatkan 5 nirbobol.
Bisa dibilang Kepa adalah salah satu pemain yang paling berkembang di bawah Potter dan kini tengah diliputi rasa percaya diri yang tinggi.
Nantinya ia akan coba untuk menjaga rekor oke di hadapan penyerang andalan Manchester United, Marcus Rashford, yang saat ini tengah memburu gol.
Sebagai top skor Setan Merah era Erik ten Hag, sudah empat laga beruntun pemain 24 tahun itu mandul.
Terakhir kali Rashford mencetak gol di Liga Inggris adalah kala United menggebuk Arsenal pada awal September lalu. Pada duel vs Tottenham Hotspur tempo hari ia terlalu banyak membuang peluang matang dan harusnya bisa mengumpulkan hattrick sekalipun.
2. Sayap Jadi Kunci
Dengan absennya Cristiano Ronaldo akibat sanksi internal plus kondisi Anthony Martial yang mungkin belum sepenuhnya fit, Rashford hampir bisa dipastikan akan menjadi starter lagi di pos 'nomor 9'.
Head-to-head dengan Kepa akan sangat dinanti dan tiap peluang yang tercipta di kotak penalti Chelsea akan sangat berarti.
3. Ruben Loftus-Cheek vs Luke Shaw
Satu lagi pemain yang menemukan kebahagiaan bersama Graham Potter di Chelsea. Siapa lagi jika bukan Ruben Loftus-Cheek. Di tangan sang bos baru, gelandang 26 tahun itu kini makin menonjolkan versatilitasnya alias kemampuan bermain di berbagai posisi.
Cedera Reece James membuat Loftus-Cheek kini kerap ditempatkan sebagai bek sayap kanan dan hasilnya cukup oke dan bahkan ia kini disebut pantas kembali dipanggil negaranya untuk Piala Dunia 2022 mendatang.
Hanya saja butuh lebih banyak penampilan lagi di posisi 'nomor 2' baginya untuk dianggap sukses dan tes dari Luke Shaw bisa menjadi menjadi tolak ukur.
Shaw sempat kehilangan tempat di starting XI Manchester United setelah Erik ten Hag lebih mempercayakan Tyrell Malacia yang jauh lebih muda dan minim pengalaman Liga Inggris pada awal musim.
Kini Shaw justru bisa menancapkan kukunya lagi dan mengklaim balik status bek kiri utama Manchester Merah dalam 6 laga terakhir klubnya.
Penampilan terbaik eks Southampton tersebut adalah kala United menggilas Tottenham setelah ia mencatatkan 2 umpan kunci, 4 tekel sukses, 1 sapuan, dan 2 kali menang duel udara.
Mengingat Chelsea dan Manchester United sama-sama senang memanfaatkan lebar lapangan dalam bermain, maka duel Loftus-Cheek vs Shaw akan sangat krusial.
Barang siapa yang bisa menguasai sisi sayap maka 3 poin plus 4 besar Liga Inggris akan lebih mudah untuk diklaim.