Bukan soal Posisi Iwan Bule, Kaesang Hanya Ingin Pemilik Klub Tak Masuk PSSI
FOOTBALL265.COM - Pemilik Persis Solo, Kaesang Pangarep, menegaskan keinginan agar segera dilakukan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pasca Tragedi Kanjuruhan.
Ada hal yang ingin disampaikan Kaesang Pangarep yakni tidak ingin para pemilik klub menjadi pengurus PSSI. Dalam struktur organisasi PSSI, beberapa pemilik klub memang masuk sebagai anak buah Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule.
Dari mulai jabatan wakil ketua umum, Iwan Budianto, sebagai pemilik saham Arema FC. Lalu, ada CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman dan pemilik saham mayoritas Bali United, Pieter Tanuri sebagai anggota Exco PSSI.
Selain nama-nama tersebut, beberapa pengurus federasi disebut-sebut juga ikut menjadi sosok dari tim yang ada di Liga 2, meski tak menempati posisi struktural klub tersebut.
Kaesang menilai, keberadaan para pemilik klub Liga 1 dan 2 di dalam tubuh PSSI sangat riskan. Kaesang secara tegas menolak keberadaan para pemilik klub di tubuh PSSI.
Hal itu lebih dipermasalahkan Kaesang ketimbang ikut merecoki posisi Iwan Bule. Kaesang mengaku tak punya masalah dengan Iwan Bule selaku ketua umum PSSI.
"Kita tidak ada masalah dengan pak ketum, yang kita masalahkan itu adalah di tubuh PSSI sendiri ada juga pemilik tim. Itu sebenarnya kan sudah conflict of interest, itu saja," kata Kaesang di Balaikota Solo, Senin (24/10/22).
Sikap itu membuat Kaesang secara tegas menolak jika dicalonkan sebagai ketua umum PSSI. Kaesang mengaku pilih menjadi pemilik klub, salah satunya Persis Solo.
Kaesang juga sedang fokus mempersiapkan pernikahannya dengan gadis Yogyakarta, Erina Gudono. Informasi tentang pernikahannya dengan Erina akan diumumkan pekan depan.
"Nggak-nggak (nyalon ketum PSSI), kalau gitu nanti ada kepentingan. Kepentingan saya buat sepak bola jauh lebih baik, sama nikah, dah itu saja," jelas Kaesang.
Ternyata, Kaesang tak ingin sekadar menjadi pemilik saham dari Persis Solo. Ia bersama rekan-rekannya punya rencana untuk mengakuisisi klub lain, terutama yang ada di Liga 2 atau Liga 3.
Namun, Kaesang memastikan klub yang ingin dibeli sahamnya bukan di wilayah sekitar Kota Solo. Kaesang melirik klub-klub luar Jawa, salah satunya wilayah Maluku. Saat membeli Persis Solo, Kaesang turut melibatkan pengusaha Solo, Kevin Nugroho dan anak Erick Thohir, Mahendra Agakhan Thohir.
"Ya jangan wilayah Solo semua, cari wilayah lain, seperti Maluku atau yang lain," ucap Kaesang.
1. Bakal Kirim Surat Resmi Agar KLB Bisa Terlaksana
Keinginan agar sepak bola Indonesia berubah, salah satunya melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, akan disampaikan secara resmi oleh Persis Solo.
Sesuai aturan yang berlaku, hanya klub anggota PSSI yang bisa meminta adanya Kongres Luar Biasa (KLB). Keinginan ini juga kemungkinan besar akan diikuti Persebaya Surabaya.
Kaesang dan petinggi Persebaya, Azrul Ananda, sudah bertemu di Balaikota Solo, Senin (24/10/22). Dalam pertemuan itu, ada pula Walikota Solo, Gibran Rakabuming.
"Habis ini (pertemuan), sarapan soto dulu, habis itu baru nge-draft surat," jelas Kaesang.
Selain tuntutan KLB PSSI, Kaesang dan Azrul sepakat menyuarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Penting bagi LIB untuk segera dilakukan RUPS mengingat status direktur utama, Akhmad Hadian Lukita, sebagai tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan.
"PT LIB kan perusahaan, ketika pengurusnya tersangkut urusan hukum, klub-klub sebagai pemilik saham harus memikirkan kedepannya akan seperti apa, minimal membicarakan itu, dan ranahnya adalah di tingkat pembicaraan klub di liga (RUPS)," ucap Azrul.