Susul Pencapaian Roberto Di Matteo, Graham Potter Berpotensi Bawa Chelsea Juara Liga Champions?
FOOTBALL265.COM – Graham Potter menjadi salah satu pelatih Chelsea yang tidak terkalahkan dalam empat pertandingan Liga Champions pertamanya.
Kemenangan atas RB Salzburg, Selasa (25/10/22), mengingatkan pencapaian Chelsea ketika menjuarai Liga Champions 2012 silam.
Catatan menarik ini pertama kali diungkapkan oleh salah satu pendukung Chelsea, @CFCPys melalui unggahan Twitter-nya.
Mereka menyebutkan jika sebelum Graham Potter, Roberto Di Matteo juga melakukan hal yang sama ketika menjadi pelatih Chelsea pada musim 2011/12.
Menariknya, pada waktu itu Chelsea sama-sama berada di Grup E dan berhasil melaju ke babak 16 besar sebagai juara grup.
Ketika menjadi pelatih The Blues, Roberto Di Matteo tak terkalahkan di empat laga pertamanya di Liga Champions.
Demikian pula dengan Graham Potter, ia mampu membantu Chelsea untuk memuncaki klasemen setelah tak terkalahkan di empat pertandingan pertamanya di Liga Champions.
Catatan tersebut tentu menarik, mengingat Roberto Di Matteo mampu membawa Chelsea merengkuh gelar juara Liga Champions 2012.
Meskipun masih jauh untuk menjadi juara Liga Champions musim ini, tetapi catatan menarik tersebut telah memberikan secercah harapan bagi para pendukung Chelsea.
Terkini, Chelsea berhasil memuncaki klasemen Grup E Liga Champions 2022/23, setelah sempat menjadi juru kunci.
1. Chelsea Melaju ke 16 Besar Liga Champions
Dengan kemenangan atas RB Salzburg, Chelsea kini berhak mendapatkan tiket untuk melaju ke babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Bertanding ke markas RB Salzburg, Red Bull Arena, tim besutan Graham Potter justru bermain dengan begitu dominan.
Pada pertandingan tersebut, lagi-lagi Potter melakukan perubahan menarik pada susunan kesebelas pemainnya.
Dengan pakem formasi tiga bek, Raheem Sterling dan Christian Pulisic ditempatkan sebagai bek sayap.
Sementara Kovacic dan Jorginho kembali diandalkan untuk mengisi lini tengah sebagai double pivot, yang diperkuat Conor Gallaher sebagai gelandang serang nomor 10.
Aubameyang kembali diturunkan, ditemani oleh Kai Havertz yang lebih banyak berperan sebagai striker kedua.
Lewat formasi tersebut, Chelsea berhasil menghadirkan sejumlah peluang dan tampil dengan begitu menyerang.
Mereka mampu menciptakan 15 tembakan dengan 11 diantaranya sukses mengarah ke gawang RB Salzburg.
Tapi, kiper RB Salzburg, Philipp Kohn tampil dengan begitu mengesankan ketika berhasil menghalau sejumlah tendangan dari pemain Chelsea.
Gol baru tercipta lewat Kovacic (23’) dan berhasil disamakan oleh Adamu (48’), sebelum pada akhirnya gol dari Kai Havertz (64’) sukses menutup laga untuk kemenangan Chelsea.
Sumber: Transfermarkt