Ditanya Soal Kelanjutan Liga 1 2022-2023, Waketum PSSI Beri Jawaban Ketus
FOOTBALL265.COM - Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, melontarkan pernyataan ketus ketika awak media menanyakan kelanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 kepada Ketum Mochamad Iriawan di Lapangan Rugbi, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10/22).
Iwan Budianto meminta awak media tidak bertanya soal nasib kompetisi dengan alasan PSSI sedang mengadakan acara FIFA Football for School. Menurutnya, update soal kompetisi tidak sesuai dengan acara hari ini.
"Tanya yang terkait ini saja (FIFA Football for School), ada FIFA," cetus Iwan Budianto saat awak media mengajukan pertanyaan ke Ketum PSSI.
Meski demikian, Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, tetap memberi penjelasan ke wartawan. Dia mengatakan pihaknya harus berkoordinasi terlebih dulu dengan pemerintah terkait izin lanjutan Liga 1 2022-2023.
Tak hanya itu, PSSI juga harus membahas nasib kompetisi dengan operator kompetisi, yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB), untuk mencari opsi-opsi terbaik dengan harapan Liga 1 musim ini bisa rampung.
"Kita tunggu nanti perkembangannya. Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah karena mereka yang mengizinkan, tapi opsi-opsi dipaparkan LIB nanti malam di tempat kami," tutur Iwan Bule, sapaan Ketum PSSI.
Diketahui, Liga 1 2022-2023 distop sementara setelah ada kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang. Ada 135 korban jiwa akibat situasi tidak terkendali usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 awal bulan ini.
Rencananya, Liga 1 baru akan dilanjutkan akhir November mendatang, sekitar tanggal 24-25. Tapi, hal itu belum bisa dipastikan oleh PSSI karena semuanya tergantung izin pemerintah.
Awalnya, kompetisi hanya dihentikan selama dua minggu, tapi situasi berubah dan Liga 1 harus vakum hampir dua bulan karena Presiden RI, Joko Widodo, meminta kejadian di Malang diusut tuntas dulu baru bal-balan boleh dilanjut.
1. Tergantung Pemerintah
Sebelumnya, juru bicara PSSI, Ahmad Riyadh menjelaskan keputusan dilanjutkannya Liga 1 menunggu informasi dan izin dari pemerintah.
“Sampai tim transformasi dari pemerintah dan beberapa kementerian dan PSSI menghasilkan aturan baku yang berlaku untuk semua stadion dan pertandingan se-Indonesia,” kata Exco PSSI itu.
“Tanggal 24 November itu baru planning. Kami nggak bisa memaksa karena ada aturan polisi yang dibentuk, nanti kan perlu waktu juga. Jadi belum tentu juga,” imbuhnya.
“Itu target timeline. Perjalanan kalau lancar, ya maju. Kalau ada kendala, ya mundur lagi. Kalau cepat, ya makin cepat,” sambung pria yang juga Ketua PSSI Jatim tersebut.
Akibat Liga 1 ditunda, banyak klub peserta memilih meliburkan skuatnya. Namun, ada juga yang masih jalani latihan untuk menjaga kondisi fisik para pemain.