Persib Bandung Melalui Program 'Sampurasun' Hadirkan Spirit Sumpah Pemuda
FOOTBALL265.COM - Klub Liga 1 Persib Bandung, melalui program 'Sampurasun' menghadirkan spirit Sumpah Pemuda bersama dengan anggota Viking Persib Club (VPC) di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Kamis (27/10/22).
Kegiatan tersebut, dihadiri legenda Persib Bandung, Yudi Guntara, kemudian perwakilan Viking, Herru Joko, dan Viking Distrik Cicalengka.
Menurut Head of Communication PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama, dengan semangat Sumpah Pemuda, Persib mengajak Bobotoh bersatu memberikan dukungan.
Selain itu, Adhi menuturkan kegiatan ini digelar untuk memperkuat kolaborasi antara Persib dan Bobotoh, sekaligus sebagai wadah diskusi dan berbagi merealisasikan kampanye #MenangBersama.
Konteks menang menurut Adhi, tidak hanya dalam setiap pertandingan, tetapi kemenangan Persib secara keseluruhan serta dapat dinikmati seluruh kalangan.
"Pada program ‘Sampurasun’, kami dapat menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas dukungan besar yang tidak pernah berhenti dari teman-teman Bobotoh," ucap Adhi.
Saat ini, Persib masih terus melakukan transformasi ke arah yang lebih baik. Transformasi yang dimaksud, salah satunya adalah pelajaran dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Persib masih akan terus melakukan transformasi ke arah yang lebih baik," ungkap Adhi.
Lebih lanjut Adhi menuturkan, transformasi yang dihadirkan Persib diharapkan dapat menguntungkan seluruh ekosistem di dalamnya, termasuk pemain, Bobotoh dan juga stakeholder.
Sementara itu, legenda Persib, Yudi Guntara, mengatakan transformasi yang dihadirkan Persib sudah mulai terasa, terutama dalam sistem pengelolaan pertandingan.
“Sepak bola memang masih menjadi industri yang cukup masif pergerakan dan komunitasnya. Saya sendiri melihat transformasi besar-besaran yang telah dilakukan Persib, terutama terkait mekanisme sistem pengelolaan pertandingan yang banyak menarik perhatian sejumlah kalangan," kata Yudi Guntara.
1. Sistem Penyelenggaraan Pertandingan
Yudi menuturkan, berkaca dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, dia menilai sistem pengelolaan pertandingan yang dilakukan oleh Persib sudah cukup bagus dan bisa dicontoh oleh tim lain.
"Namun melihat insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang belum lama ini, saya rasa mekanisme sistem pengelolaan pertandingan yang diterapkan Persib dapat menjadi contoh klub lain demi terciptanya keamanan serta kenyamanan bersama," kata Yudi.
Sistem penyelenggaraan pertandingan yang diterapkan Persib, menurut Yudi merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Sehingga, harus dipahami oleh semua pihak.
"Dengan semangat persatuan dari seluruh Bobotoh inilah, kita ingin bersama-sama mengerti dan memahami setiap aturan dan ketentuan yang berlaku," ucapnya.
"Persib hanya mengikuti aturan dan regulasi yang diberikan operator kompetisi dan pihak keamanan. Tugas kita sebagai Bobotoh adalah harus terus mendukung hal ini dengan aksi yang positif," kata Yudi.
Sama seperti Yudi, Viking Persib Club mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Persib. Menurut Herru, transformasi yang dilakukan oleh Persib bertujuan untuk menciptakan iklim sepak bola yang aman dan nyaman.
"Kami sangat mengapresiasi langkah Persib menggandeng kami kembali dalam menciptakan satu iklim industri sepak bola yang kondusif, terutama di Kota Bandung," kata Herru.
"Melalui program ‘Sampurasun’ ini, kami senang dapat berdiskusi dan melihat langsung transformasi yang telah dilakukan agar dapat memberikan iklim pertandingan yang aman dan nyaman bagi kami, Bobotoh," kata perwakilan Viking Persib Club, Herru Joko.