40 Hari Bekerja, Arema FC Resmi Tutup Crisis Center Tragedi Kanjuruhan
FOOTBALL265.COM - Klub Liga 1 Indonesia 2022-2023, Arema FC, secara resmi menutup Crisis Center sebagai pusat pengaduan para korban yang terimbas Tragedi Kanjuruhan, Rabu (09/11/22).
Crisis Center kawasan Kota Malang sebelumnya telah melayani berbagai laporan pengaduan, pendataan hingga penyaluran bantuan klub kepada korban selama 40 hari.
Arema FC pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu misi Crisis Center dalam penanganan korban Tragedi Kanjuruhan.
Ratusan korban baik meninggal dunia maupun yang masih luka-luka sudah terdata. Berikut juga distribusi bantuan yang diberikan klub, sudah tersampaikan sesuai harapan.
"Crisis Center telah bekerja dalam membantu penanganan korban baik yang meninggal dunia, luka berat dan ringan selama 40 hari bekerja," tutur Tatang Dwi Arifianto, Kamis (10/11/22).
Dalam periode itu, Arema FC berhasil meng-cover bantuan terhadap semua korban yang meninggal dunia, berjumlah 135 orang dalam Tragedi Kanjuruhan.
Tahap 1 berupa santunan dari presiden Arema FC yang telah mengundurkan diri, Gilang Widya Pramana melalui dana CSR perusahaannya.
Tahap 2 santunan kepada korban meninggal dunia berasal dari anggaran klub. Sedangkan tahap 3, Arema FC turut mendustribusikan santunan dari pihak televisi selaku pemegang hak siar Liga 1.
Tak hanya itu, distribusi bantuan Arema FC juga mencakup para korban yang mengalami luka-luka dan masih butuh perawatan intensif untuk kembali pulih.
Secara total, bantuan itu sudah diberikan kepada 187 korban. Rinciannya yaitu 24 korban yang mengalami luka berat dan 163 korban luka ringan.
1. Misi Kemanusiaan
Kendati demikian, ada misi lebih besar dalam hal kemanusiaan yang ingin dicapai oleh klub berlogo kepala singa itu, selain pemberian bantuan.
"Kami merasakan duka yang mendalam, derita yang mendalam dari keluarga korban," beber Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arifianto.
"Mereka menitipkan pesan agar kita bersama tegar dan bangkit serta mendukung penuntasan untuk mendapatkan keadilan yang obyektif," tambah dia.
Pembukaan Crisis Center pun tak lepas dari tanggung jawab klub kepada suporter, mengingat Aremania juga bagian dari keluarga besar Arema FC.
"Kita satu keluarga, kami ingin saling menguatkan. Kami ingin terus berusaha membantu (para korban)," tuntas salah satu pejabat direksi Arema FC tersebut.