x

Qatar Belum Siap! Potret Fasilitas Buruk yang Ada di Piala Dunia 2022

Sabtu, 19 November 2022 18:38 WIB
Editor: Juni Adi
Logo Piala Dunia 2022

FOOTBALL265.COM - Qatar dianggap belum siap untuk menggelar Piala Dunia 2022 karena sejumlah fasilitas terutama untuk para fans belum rampung dikerjakan.

Kurang dari beberapa jam lagi, publik sepak bola dunia akan segera dimanjakan oleh tontonan menarik satu bulan full karena adanya Piala Dunia 2022.

Qatar ditunjuk menjadi tuan rumah usai memenangkan bidding yang dilakukan oleh FIFA pada 2014 lalu.

Turnamen sepak bola terbesar ini akan mulai bergulir pada Minggu, 20 November 2022 hingga 18 Desember 2022 mendatang.

Total sebanyak 32 tim sudah berdatangan ke Qatar untuk melakukan persiapan tampil di ajang empat tahunan ini.

Baca Juga

Tidak hanya para pemain dari negara-negara peserta, sejumlah pendukung kesebelasan juga banyak yang telah tiba di Qatar.

Pemerintah Qatar sendiri telah membangun fasilitas tempat untuk para suporter peserta Piala Dunia 2022 menginap selama di sana, dengan nama Kampung Suporter.

Baca Juga

Qatar membangun Kampung Suporter dengan berbagai macam fasilitas penginapan di antaranya 6.000 kamar dengan kapasitas 12 ribu orang.

Setiap kamar di tempat ini memiliki tarif USD200 atau sekitar Rp3 juta per malam. Namun tamu juga dapat memesan makanan lebih banyak dengan dibebani biaya tambahan senilai Rp1 juta.

Nominal tersebut tentu terbilang murah dibandingkan hotel-hotel di sekitar lokasi stadion. 

Baca Juga

Kampung suporter berdiri di atas lahan seluas 310 hektar. Pada lokasi seluas itu juga terdapat fasilitas lainnya. 

Seperti di dekatnya terdapat stasiun kereta api, terminal bus, restoran, dan toko serba ada. 

Lokasinya tergolong strategis karena hanya berjarak 40 menit untuk menuju ke Stadion.

Tidak hanya penginapan, Qatar juga telah membuat fasilitas berkumpul di lapangan luas dengan layar lebar untuk menonton bareng pertandingan Piala Dunia 2022.


1. Belum Rampung Dikerjakan

Ilustrasi Piala Dunia 2022 di Qatar. REUTERS/Suhaib Salem

Namun fasilitas yang dibangun ternyata tidak seindah kenyataan. Hal itu diungkap oleh para suporter yang sudah tiba di sana.

Mereka mengeluhkan banyak fasilitas yang belum rapi seperti tumpukan batu bekas bangunan, serta ac yang kurang dingin. 

Tidak sedikit dari para suporter yang hadir mendokumentasikan lewat video bagaimana suasana dan fasilitas kampung supoter di sana lewat media sosial.

Di Piala Dunia 2022, AC adalah fasilitas kebutuhan utama yang dibutuhkan oleh para peserta dan suporter di sana, mengingat cuaca di Qatar sangat panas.

"AC di kabin hampir tidak berfungsi dan terdengar seperti (jet tempur) lepas landas. Bahkan jika Anda menyalakannya sepanjang waktu di siang hari, suhunya masih 27C.

Baca Juga

"Anda tidak dapat menyalakannya di malam hari karena sangat bising, ”kata seseorang kepada The Times .

Lebih lanjut, ada suporter yang mengkritik fasilitas lainnya yakni tempat tidur. Mereka merasa ranjang tempat tidur yang digunakan sangat keras.

Baca Juga

Selain permasalahan akomodasi Piala Dunia 2022, banyak penggemar yang mengkhawatirkan ketika pertandingan sedang berlangsung. Mereka takut apabila stadion sangat tak layak.

Dalam laga uji coba yang di gelar di Lusail Stadium, salah satu stadion yang digunakan pertandingan Piala Dunia 2022, sudah mengalami berbagai masalah.

Adapun masalah yang terdapat di Lusail Stadium adalah kekurangan air, kurangnya AC, transportasi yang kurang memadai dari dan ke stadion, serta kamar mandi yang jumlahnya kurang.

Baca Juga

2. Bermasalah Sejak Penunjukan

Ilustrasi Piala Dunia 2022 di Qatar. REUTERS/Naseem Zeitoun

Pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 ternyata sudah menuai kontroversi bahkan sebelum ajang ini digelar.

Hal tersebut karena dalam bidding tuan rumah Piala Dunia 2022 oleh FIFA, penunjukan Qatar diwarnai dengan isu miring yakni dugaan korupsi.

FIFA menghadapi dugaan korupsi senilai tiga juta poundsterling atau sekitar Rp 59 miliar berkaitan dengan pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Wakil Presiden FIFA Jim Boyce menyatakan akan mendukung pemilihan ulang tuan rumah Piala Dunia 2022 jika dugaan tersebut terbukti benar. 

Hal tersebut berkaitan dengan pemberitaan Sunday Times, Minggu (1/6/2014). 

Baca Juga

Sunday Times mengaku menemukan sejumlah dokumen rahasia, termasuk surat elektronik, surat, dan dokumen transfer bank.

Yang diduga merupakan pembayaran dari mantan Presiden Federasi Sepak Bola Qatar, Mohamed Bin Hammam kepada sejumlah federasi untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada Desember 2010. 

Baca Juga

Mengacu dokumen tersebut, Bin Hammam melobi sejumlah federasi untuk memilih negaranya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 sekitar enam bulan sebelum pemilihan.

Dokumen itu juga menunjukkan bahwa Bin Hammam melakukan pembayaran kepada federasi sepak bola di Afrika, yang diduga untuk "membeli" suara mereka dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022.

Kesalahan FIFA dalam memilih Qatar untuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 juga diakui oleh mantan presidennya, yang saat itu memilih Qatar, Sepp Blatter.

Baca Juga

Saat itu, Qatar mampu mengungguli Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat dalam voting yang dilakukan anggota Komite Eksekutif FIFA dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022.

''Buat saya, penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah sebuah kesalahan," akui Blatter.

"Negara itu terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia telalu besar. Itu adalah sebuah kesalahan dan, sebagai Presiden FIFA saat itu, saya ikut bertanggung jawab,'' ujarnya dalam wawancara dengan media asal Swiss, Tages Anzeiger.

FIFAPiala DuniaQatarPiala Dunia 2022Trivia Piala Dunia 2022

Berita Terkini