Bela Hak Wanita Iran Sampai Rela Dicoret di Piala Dunia 2022, 3 Fakta Mengejutkan Sardar Azmoun
FOOTBALL265.COM – Tampil menawan saat melawan Timnas Inggris, Sardar Azmoun ternyata punya tiga fakta mengejutkan yang membuatnya nyaris dicoret Iran dari skuad Piala Dunia 2022
Timnas Iran memang gagal menampilkan permainan terbaiknya kala berlaga pada matchday pertama Piala Dunia 2022 melawan Timnas Inggris pada hari Senin (21/11/22) malam WIB.
Iran yang dilatih oleh mantan asisten pelatih Manchester United, Carlos Queiroz, gagal membendung hebatnya permainan Inggris dan harus kalah dengan skor 2-6.
Saat masih bermain imbang 0-0, Tim Meli harus kehilangan kiper andalannya, Alireza Beiranvand, yang terkena cedera usai berbenturan dengan rekan setimnya.
Kondisi inilah yang rupanya mengawali kehancuran Iran, ketika kiper kedua, Hossein Hosseini, gagal tampil dengan baik mengamankan gawang.
Keunggulan timnas Inggris diawali dengan aksi Jude Bellingham pada menit ke-35 sebelum Bukayo Saka dan Raheem Sterling menutup babak pertama dengan skor 3-0 usai mencetak gol di menit 43 dan 45+1.
Timnas Inggris pun kembali menunjukkan dominasinya pada babak kedua, ketika Bukayo Saka menambah jumlah gol pada menit ke-62.
Iran sebenarnya sempat memperkecil ketertinggalan ketika penyerang FC Porto, Mehdi Taremi mencetak gol pada menit ke-65 dan mengubah kedudukan menjadi 1-4 untuk keunggulan Inggris
Pasukan Iran pun semakin terpuruk usai Inggris menyarangkan gol melalui pemain Manchester United, Marcus Rashford pada menit ke-71 dan pemain Manchester City, Jack Grealish di perpanjangan waktu babak kedua.
Iran sempat mencetak gol kedua, ketika penalti Mehdi Taremi gagal dibendung kiper timnas Inggris, Jordan Pickford.
1. Fakta Sardar Azmoun
Meskipun Mehdi Taremi menjadi bintang Iran dengan dua golnya, ada pemain lain yang menyita perhatian dalam pertandingan Piala Dunia 2022 tersebut.
Pemain ini adalah Sardar Azmoun yang baru masuk pada menit ke-77 menggantikan Ahmad Nourollahi dan sedikit mengubah permainan Iran.
Namun, bukan soal permainan di lapanganlah yang menjadi daya tarik Sardar Azmoun si pemain yang turun di posisi sayap timnas Iran.
Akan tetapi, perannya di luar lapangan yang kemudian memberikan fakta menarik untuk dikulik sebagai sisi lain di Piala Dunia 2022, karena sempat nyaris tak dibawa oleh timnas Iran.
Berikut tiga fakta mengejutkan mengenai pemain timnas Iran, Sardar Azmoun, yang juga membela tim Liga Jerman, Bayer Leverkusen ini.
1. Pembela Hak-Hak Wanita
Selain dikenal sebagai pemain hebat di lapangan hijau, Sardar Azmoun ternyata dikenal sebagai sosok vokal, terutama dalam membela hak asasi manusia.
Salah satunya ketika Azmoun kemudian menyuarakan pendapatnya soal kematian salah satu aktivis perempuan Iran, Mahsa Amini.
Perempuan 22 tahun ini tewas dalam tahanan kepolisian iran, ketika ditangkap karena tak mengenakan hijab. Akan tetapi, kepolisian kemudian menyatakan Amini terkena serangan jantung sebelum koma.
Sardar Azmoun sendiri sempat menyuarakan pendapatnya di akun Instagram pribadinya beberapa waktu lalu dan nyaris saja berdampak tak diikutkan ke Piala Dunia 2022.
“Yang terburuk, mungkin saya tak akan dibawa ke timnas Iran, tidak masalah karena saya tak akan mengorbankan satu pun rambut dari kepala wanita Iran,” ujar Azmoun.
2. 2. Korbankan Timnas Iran demi Keluarga
Salah satu sikap yang bisa diteladani dari Sardar Azmoun adalah ketika dirinya mengorbankan kesempatan untuk membela timnas Iran di Piala Dunia 2018 karena masalah keluarga.
Kala itu, Azmoun yang masih bermain untuk tim Rusia, Rubin Kazan harus keluar dari timnas Iran karena ibunya menderita sakit.
Namun demikian, keputusan sang penyerang sayap untuk tak membela timnas Iran berbuah manis, karena sang ibu kemudian sembuh dari sakit keras.
“Saya harus memilih dan saya memilih ibu saya. Ibu saya melewati sakit yang serius, sehingga saya bahagia karenanya (pilihan menjaga ibu),” ujar Azmoun.
“Tetapi, sakitnya ibu saya kemudian berdampak kepada banyak orang dan pertentangan saya dengan rekan-rekan satu tim seharusnya tak terjadi,” imbuhnya.
3. Penganut Aliran Minoritas
Iran sendiri dikenal sebagai negara dengan penganut islam Syiah yang sangat besar dan menjadi aliran mayoritas di sana.
Namun demikian, Sardar Azmoun dikenal sebagai penganut aliran minoritas, meskipun juga beragama islam yang dianut sebagian besar umat di dunia.
Azmoun sendiri dikenal berasal dari etnis Turkmen yang menganut agama islam aliran Sunni, yang menjadi minoritas karena tinggal di perbatasan Iran-Turkmenistan.
Untuk kariernya sendiri, Azmoun kemudian memilih klub Rusia, Rubin Kazan yang dilatih oleh seorang dengan etnis yang sama dengannya, yaitu Kurban Berdyev.
Kini, bintang Iran, Sardar Azmoun, membela klub Liga Jerman, Bayer Leverkusen selepas hengkang dari klub Rusia, Zenit St Petersburg beberapa waktu lalu sebelum Piala Dunia 2022.