Kirim Surat ke Presiden, Kalangan Pelajar di Malang Juga Berhak Bersuara soal Tragedi Kanjuruhan
FOOTBALL265.COM - Gerakan mengejar keadilan untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan tak hanya disuarakan oleh keluarga korban, namun juga pelajar di Malang Raya.
Ratusan pelajar baru saja melakukan aksi berkirim surat kepada Presiden Republik Indonesia yakni Joko Widodo alias Jokowi, demi menuntut keadilan soal Tragedi Kanjuruhan.
Mereka terdiri dari beberapa sekolah menengah atas di Kabupaten Malang mengirimkan surat itu di Kantor Pos Kepanjen pada Jumat (25/11/22) kemarin.
Di sisi lain, aksi mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi juga menyiratkan bahwa kalangan pelajar juga berhak bersuara.
Kendati tugas utama mereka memang untuk menuntut ilmu, namun dalam Tragedi Kanjuruhan, aspek kemanusiaan menjadi prioritas.
"Jangan sampai anak-anak yang masih (berstatus) pelajar sudah dibungkam suaranya," tukas Susanto Setiawan, guru dari SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen yang ikut mendampingi aksi.
Gelaran aksi itu pun sekaligus bisa diartikan sebagai pembelajaran untuk pelajar agar memiliki sifat kritis dalam melihat suatu isu.
Khususnya dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (01/10/22) lalu, yang menumbangkan ratusan korban jiwa.
Sehingga, kasus Tragedi Kanjuruhan tak hanya menjadi perhatian publik di Indonesia, namun juga dari publik internasional.
"Itu hak mereka untuk menyuarakan suaranya. Semuanya soal keluhan isi hati dengan harapan usut tuntas," tambah dia.
1. Aspek Kemanusiaan
Sehubungan dengan itu, ada misi yang jauh lebih penting dalam menggelar aksi mengirimkan surat secara massal ke Presiden Jokowi.
"Siswa-siswa kami ajak untuk bisa merasakan kondisi ini secara umum. Termasuk masalah kemanusiaan," beber Susanto Setiawan.
Bagaimanapun, sisi kemanusiaan menjadi nomor satu dalam Tragedi Kanjuruhan. Lantaran korban yang bertumbangan mencapai ratusan jiwa.
Sejauh ini, jumlah korban yang meninggal dunia mencapai 135 orang. Sedangkan ratusan lain mengalami luka-luka dan sebagian besar mulai pulih kondisinya.
"Sehingga, perlu adanya banyak perhatian dari berbagai pihak. Termasuk dari para pelajar," sambung guru SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen tersebut.