Kurang Sreg Soal Kompetisi, Panpel Klub Liga 1 Minta PT LIB Gelar Pertemuan Lagi
FOOTBALL265.COM - Satu pertemuan saja dirasa tak cukup oleh para panitia pelaksana (panpel) pertandingan Liga 1 untuk yakin terhadap kelanjutan musim 2022-2023. Mereka masih menginginkan pertemuan sekali lagi.
Sebanyak 18 klub Liga 1 sudah diajak berkumpul PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Kamis (24/11/22). Pertemuan itu bertajuk "Sosialisasi Peraturan Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Sepak Bola".
Perwakilan klub Liga 1 terdiri dari ketua panpel, general coordinator, media officer, security officer, dan medical officer. Mereka lah yang selama ini ada dalam sebuah pertandingan Liga 1.
Sementara PT LIB mendatangkan Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Polri serta PSSI. Masing-masing perwakilan menyampaikan materi tentang penyelenggaraan sepak bola.
Pertemuan itu memberi sedikit gambaran tentang apa yang perlu dilakukan Panpel untuk menggelar pertandingan lanjutan Liga 1 2022-2023.
Terlebih, Polri juga datang dengan sosialisasi Peraturan Polisi Nomor 10 tahun 2022 tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga yang telah ditetapkan pada 28 Oktober silam.
Nyatanya, satu pertemuan saja dirasa kurang. Panpel klub Liga 1 masih menanyakan tanggung jawab Panpel ketika semua prosedur sudah dilakukan dan ternyata hal tak diinginkan masih terjadi.
"Kami masih minta penjelasan detail karena yang terpenting ini tanggung jawab siapa jika ada keadaan diluar prediksi," kata ketua Panpel Persis Solo, Ginda Ferachtriawan, Minggu (27/11/22).
"Kalau kami sudah jalankan semua prosedur, kemudian siapa yang tanggung jawab, ini yang belum jelas. Informasinya mau ada peraturan teknis dari kepolisian," cetusnya.
Panpel Persis Solo ingin semuanya jelas sebelum Liga 1 dimulai lagi. Jika benar-benar menggunakan dengan sistem bubble, mereka tetap akan bekerja meski Stadion Manahan tak masuk opsi sistem bubble.
"Opsinya ada Bantul, Sleman, Semarang dan Magelang. Khusus yang Magelang, Panpel dari Persis Solo yang akan jadi panitia pelaksana," tutur Ginda.
1. Tunggu Perizinan Liga
Stadion Moch Soebroto, Magelang, sejatinya bukan tempat baru bagi Panpel Persis. Laga kandang perdana musim ini melawan Dewa United berlangsung di sana.
Sosok-sosok yang ada di tubuh panpel Persis Solo juga turut memegang ketika tim Liga 2, Nusantara United FC, bermarkas di Magelang. Ginda memastikan Stadion Moch Soebroto memungkinkan jadi tuan rumah sistem bubble.
"Jika memang putaran pertama harus dijalankan dengan sistem bubble, fasilitas Stadion Moch Soebroto sudah sangat mumpuni," jelas Ginda Ferachtriawan.
Ginda masih belum mengetahui kapan kompetisi Liga 1 akan dilanjutkan lagi. Saat pertemuan di Jakarta lalu, PT LIB mengaku sudah mengajukan perizinan Liga 1 kepada Polri.
"Sebelum pertemuan memang sudah ada pengajuan perizinan, kemudian secara paralel klub-klub Liga 1 dikumpulkan. Kalau nanti sudah ada deal tanggal, teman-teman Panpel minta ada pertemuan lagi," ungkap Ginda.
Ginda Ferachtriawan masih berharap bahwa putaran kedua yang rencananya digelar dengan sistem home and away bisa berlangsung di Stadion Manahan Solo.
Menurutnya, pertandingan Liga 1 bisa menjadi test event Piala Dunia U-20 2023. Pertandingan bisa digelar berbarengan dengan adanya renovasi sisi luar dan perawatan berjalan.
"Pertandingan itu nantinya menjadi penting untuk mencari kelemahan dari Manahan, agar siap untuk Piala Dunia. Evaluasi yang selama ini berulang adalah kurangnya penerangan kawasan Manahan pada malam hari dan tempat parkir," papar Ginda.
Dalam pertemuan di Jakarta, para Panpel klub Liga 1 sejatinya sudah diajak untuk praktik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK). Namun masalahnya, kondisi GBK jauh lebih siap dibanding stadion lain.
"Area jogging track di lingkar luar stadion GBK sangat lebar. Pintu keluar juga saya lihat lebih dari 10. Sementara yang ada di Manahan lebih kecil dan pintunya hanya empat. Situasi dan kondisi dari setiap stadion kan beda," pungkasnya.