Perihal Sistem Bubble Liga 1, Presiden Madura United Ambil Sikap Tegas
FOOTBALL265.COM - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi akhirnya buka suara untuk merespon keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menerapkan sistem bubble pada Liga 1 Indonesia 22/23.
Secara prinsip, orang nomor satu di klub berjulukan Laskar Sape Kerrab itu sepakat dengan keputusan LIB.
Lantaran Madura United juga menaruh harapan besar bersama klub lain, agar kompetisi Liga 1 bisa segera digulirkan.
Namun, Achsanul Qosasi tampak tak sepakat dengan penerapan sistem bubble yang hanya berlangsung sampai paruh musim.
Dalam perspektif figur yang akrab dipanggil AQ tersebut, kebijakan LIB justru membuat klub-klub tidak mendapatkan asas keadilan yang tepat.
"Jika sistem bubble (jadi diterapkan), lakukan saja sampai kompetisi selesai," tulis Achsanul Qosasi melalui postingan akun Instagram pribadinya, Minggu (27/11/22).
"Karena jika gonta-ganti sistem, tidak akan adil," figur yang juga Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia itu menambahkan.
Ya, LIB memang berencana hanya menerapkan sistem bubble selama 6 pekan tersisa putaran pertama.
Sistem itu membuat semua laga menjadi sentralisasi di sejumlah venue. Ditambah lagi tanpa kehadiran penonton atau suporter.
Sedangkan mulai putaran kedua, Kompetisi Liga 1 akan kembali sesuai regulasi awal, yakni dengan sistem home away.
1. Beri Contoh
Achsanul Qosasi lantas mencontohkan bagaimana sistem bubble untuk sementara itu berimbas pada ketidakadilan bagi klub.
Salah satunya adalah big match Persib Bandung kontra Persija Jakarta yang semestinya digelar di Bandung pada Minggu (02/10/22) lalu.
Namun akibat Tragedi Kanjuruhan, satu dari 3 jadwal lain di pekan 11 Liga 1 itu harus ditunda sampai saat ini.
"Misal putaran satu Persib versus Persija dengan sistem bubble. Putaran dua Persija versus Persib dengan sistem normal," beber AQ.
"Ini tidak adil bagi Persib (main home tanpa penonton) dan tidak nyaman bagi Persija," tukas Presiden Madura United tersebut.