3 Kesalahan Fatal Jerman di Piala Dunia 2022 yang Bikin Mereka Tersingkir
FOOTBALL265.COM - Timnas Jerman harus mengulang kisah pahit di Piala Dunia 2022. Mereka tersingkir dari babak penyisihan grup, seperti edisi 2018 lalu karena kesalahan-kesalahan ini.
Jerman harus menerima kenyataan pahit, tersingkir lebih cepat untuk kali kedua dalam dua edisi terakhirnya di Piala Dunia, yakni edisi 2018 dan edisi 2022.
Tersingkirnya tim berjuluk Der Panzer ini dikarenakan kekalahan selisih gol dari Spanyol yang di bersamaan tumbang dari Jepang dengan skor 1-2, Jumat (02/12/22) dini hari WIB.
Sejatinya, Jerman berhasil menutup laga pemungkasnya di grup E dengan kemenangan usai mengandaskan Kosta Rika dengan 4-2.
Empat gol Jerman itu dicetak oleh Serge Gnabry, Niclas Fullkrug, dan dua gol Kai Havertz, yang dibalas oleh Kosta Rika lewat dua gol masing-masing dari Yeltsin Tejeda dan gol bunuh diri Manuel Neuer.
Hasil ini pun membuat Jerman merengkuh empat poin, poin yang sama dengan Spanyol usai tumbang dari Jepang di waktu bersamaan.
Nahasnya, Jerman kalah selisih gol dari Spanyol yang memiliki surplus enam gol berkat kemenangan besar atas Kosta Rika di laga pertama grup E.
Karena kalah selisih gol dan hanya menempati posisi ketiga klasemen, Jerman pun akhirnya harus tersingkir dan angkat koper lebih cepat dari Piala Dunia 2022.
Fakta ini pun menjadi catatan buruk bagi Jerman. Pasalnya, selain berstatus tim unggulan di Piala Dunia 2022 ini, Die Mannschaft juga berstatus peraih gelar terbanyak kedua di ajang ini.
Komposisi pemain Jerman yang dibawa Hansi Flick sendiri untuk Piala Dunia 2022 sebenarnya banyak mengundang kritikan.
Sebab mantan pelatih Bayern Munchen itu banyak membawa pemain berumur meski berpengalaman. Alhasil, Jerman melakukan tiga kesalahan ini yang berujung permainan buruk mereka di fase grup Piala Dunia 2022. Apa saja itu?
1. Pertahanan Rapuh
Selain lini depan, rapuhnya lini belakang juga jadi faktor mengecewakan.
Hansi Flick membuat keputusan perjudian saat tidak memanggil bek senior Borussia Dortmund, Mats Hammels ke Piala Dunia 2022.
Padahal ia tampil sangat baik di Bundesliga dan Liga Champions musim ini.
Praktis hanya ada Antonio Rudiger seorang bek dengan status internasional, karena keberhasilannya merebut banyak gelar bersama Real Madrid.
Mantan pemain top Jerman, Bastian Schweinsteiger gemas melihat performa buruk tim nasionalnya.
"Hansi [Flick, pelatih Jerman] tidak melakukan banyak kesalahan. Tanggung jawab terletak pada para pemain. Saya benar-benar kecewa dan kaget dengan bagaimana hasilnya.
"Performa timnas terlihat tidak cukup, [hanya bermain seperti] itu saja tidak cukup," ucap Schweinsteiger.
"Kami membiarkan lawan. Masalah mendasarnya adalah kami sering membiarkan lawan!" kecam eks Manchester United itu, dalam wawancaranya pada ARD.
Telat Panas
Selama fase grup Piala Dunia 2022 ini, Jerman selalu pernah mengalami keadaan tertinggal.
Anak asuh Hansi Flick seringkali baru merespon jika keadaan tersebut baru benar terjadi. Mereka tak mampu mendominasi lawannya sedari awal pertandingan berjalan.
2. Finishing Buruk
Timnas Jerman dalam beberapa edisi terakhir sebelum 2018 selalu ditakuti kiprahnya, karena mereka memiliki skuad yang solid di segala sisi.
Termasuk di lini depan. Buktinya, nama Miroslav Klose masih bertengger jadi pencetak gol terbanyak di Piala Dunia dengan 16 gol.
Namun mulai edisi Piala Dunia 2018, Jerman mulai kehilangan taringnya. Empat tahun lalu, mereka juga tersingkir di babak penyisihan grup.
Piala Dunia 2022 ini juga tersingkir di babak grup. Hasil buruknya juga tidak lepas dari kegagalan mereka mendulang banyak kemenangan karena buruknya lini depan.
Hal itu bisa dilihat dari dua laga awal melawan Jepang dan Spanyol. Tunduk 1-2 dari Jepang dan imbang 1-1 melawan Spanyol.
Jerman sebenarnya tidak tampil buruk-buruk amat. Mereka seringkali berhasil membongkar pertahanan lawan namun selalu menemui jalan buntu saat harus menuntaskannya.
Di pertandingan pertama saja, xG mereka mencapai 3,53 namun hanya bisa mencetak satu gol.