x

Tersingkir Lebih Cepat di Piala Dunia 2022, Jerman Kena Karma dari Aljazair dan Inggris?

Jumat, 2 Desember 2022 10:48 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Jerman harus tersingkir lebih cepat di Piala Dunia 2022 ini, apakah tersingkirnya Der Panzer ada kaitannya dengan karma terhadap Aljazair dan Inggris? (Foto: REUTERS/Annegret Hilse)

FOOTBALL265.COM – Jerman harus menelan pil pahit usai tersingkir lebih cepat di Piala Dunia 2022 ini. Apakah tersingkirnya Der Panzer ada kaitannya dengan karma terhadap Aljazair dan Inggris?

Piala Dunia 2022 kembali memakan korban negara besar di babak grup. Setelah Belgia tersingkir, kini giliran Jerman yang harus angkat koper lebih cepat.

Jerman harus angkat koper lebih cepat setelah hanya finis di peringkat ketiga grup E di belakang Jepang dan Spanyol yang berhasil merebut tiket 16 besar.

Ironisnya, tim yang juga dijuluki Die Mannschaft ini tersingkir meski di laga terakhir grup E mampu meraih kemenangan 4-2 atas Kosta Rika.

Kekalahan yang diderita Spanyol dari Jepang pun membuat kemenangan Jerman atas Kosta Rika ini tak berarti apa-apa, setelah koleksi poin Der Panzer dan La Furia Roja sama-sama empat poin.

Baca Juga

Raihan poin empat yang dimiliki Spanyol dan Jerman itu hanya dibedakan selisih gol saja. Karenanya, anak asuh Hansi Flick harus puas di peringkat ketiga dan tersingkir.

Kegagalan melangkah jauh di Piala Dunia 2022 ini menjadi catatan buruk bagi juara dunia empat kali tersebut. Apalagi kegagalan ini merupakan catatan buruk kedua Jerman di dua edisi Piala Dunia terakhir.

Baca Juga

Di Piala Dunia edisi 2018 lalu, Jerman juga harus tersingkir lebih cepat. Bedanya, saat itu Der Panzer menjadi juru kunci klasemen.

Tak ayal catatan buruk ini menjadi luka tersendiri bagi sepak bola Jerman yang seakan memasuki masa-masa suram pascamasa keemasan dalam dua dekade terakhir.

Siapa sangka, tersingkirnya Jerman ini dianggap sebagai karma. Apalagi setelah ‘perbuatan kotor’ yang Der Panzer lakukan di Piala Dunia atas Aljazair dan Inggris.

Baca Juga

1. Karma dari ‘Disgrace of Dijon’

Reaksi pemain Jerman Manuel Neuer setelah kebobolan gol pertama mereka yang dicetak oleh Yeltsin Tejeda dari Kosta Rika REUTERS-Wolfgang Rattay

Banyak yang mengaitkan tersingkirnya Jerman berkaitan dengan karma. Apalagi atas ‘dosa’ yang dilakukan Der Panzer pada Piala Dunia 1982 di Spanyol atas Aljazair.

‘Dosa’ itu bahkan menjadi noda hitam dalam perjalanan Jerman di Piala Dunia hingga saat ini. Saat itu, dosa Der Panzer atas Aljazair itu mendapat sebutan ‘Disgrace of Dijon’.

Pada Piala Dunia 1982, Aljazair menggantungkan harapannya untuk lolos dari fase grup kepada Jerman Barat, sama dengan Jerman yang bergantung ke Spanyol untuk lolos di Piala Dunia 2022 ini.

Saat itu, Aljazair telah memiliki empat poin dan berharap agar Jerman Barat bisa mengalahkan Austria dengan skor lebih dari 1-0.

Kondisi Aljazair saat itu sama seperti Jerman di Piala Dunia 2022 ini yang berharap Spanyol bisa menumbangkan atau imbang dengan Jepang untuk bisa lolos.

Baca Juga

Tapi harapan besar Aljazair di Piala Dunia 1982 lalu itu tak dipenuhi oleh Jerman Barat yang justru memilih bermain mata dengan Austria di laga terakhir agar keduanya lolos.

Saat itu, Jerman Barat mampu unggul 1-0 pada menit ke-10. Setelahnya, Jerman Barat dan Austria hanya menendang bola saja tanpa melakukan serangan, sehingga membuat penonton dan pendukung Aljazair naik pitam.

Baca Juga

Karena hasil itu 1-0 yang didapat Jerman Barat atas Austria, kedua tim ini pun lolos dan membuat Aljazair tersingkir. Tak pelak, laga itu disebut dengan ‘Disgrace of Dijon’.

Siapa yang menduga apa yang dirasakan Aljazair di Piala Dunia 1982 itu, kini dirasakan Jerman 40 tahun berselang yang harus menerima takdirnya ditentukan di laga lain atau Jepang vs Spanyol.

Harapan besar Jerman ke Spanyol untuk menang atau imbang atas Jepang tak menjadi kenyataan, sehingga Der Panzer pun tersingkir karena hasil yang tak diinginkan di laga lainnya seperti Aljazair.

Karma dari Gol Inggris

Tersingkirnya Jerman dari Piala Dunia 2022 ini juga disebut-sebut sebagai karma dari kemenangan tak adil Der Panzer atas Inggris pada Piala Dunia 2006 lalu.

Sebagai informasi, Jerman tersingkir dari Piala Dunia 2022 ini karena gol kedua Jepang yang dicetak Ao Tanaka. Gol itu penuh kontroversi karena terlihat bola seperti sudah meninggalkan lapangan.

Bola yang keluar dari lapangan itu pun kemudian dikaitkan dengan gol Inggris ke gawang Jerman di Piala Dunia 2010 yang dianggap tak sah.

Pada Piala Dunia 2010 lalu, Jerman dan Inggris bertemu di babak 16 besar. Saat itu pada menit ke-39, Der Panzer unggul 2-1 atas The Three Lions.

Pada menit tersebut, seharusnya Inggris bisa menyamakan skor menjadi 2-2. Namun, tendangan Frank Lampard yang sempat membentur mistar dan memantul ke dalam gawang tak dianggap gol.

Padahal jelas terlihat bola telah melewati garis gawang dan gol. Namun wasit mengabaikan hal tersebut, sehingga Inggris harus menerima tumbang dengan skor 1-4 dari Jerman.

Siapa yang menduga, bahwa gol Lampard yang dianggap tak sah itu kemudian menjadi karma bagi Jerman yang harus tersingkir di Piala Dunia 2022 karena bola yang keluar lapangan di laga Jepang vs Spanyol.

Terlepas dari karma-karma yang didapat dari ‘dosa’ Jerman di masa silam atas Aljazair dan Inggris, Der Panzer kini dihadapkan pada PR besar untuk memperbaiki diri usai Piala Dunia 2022.

Baca Juga

JermanAljazairPiala Dunia 2022Timnas InggrisOne FootballTrivia Piala Dunia 2022Hansi Flick

Berita Terkini