Masuk Zona Degradasi Liga 1, Seto Bicara Kekalahan PSS Sleman dari PSIS
FOOTBALL265.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, menilai timnya sudah berprogres meski harus kalah dari PSIS Semarang 0-1 di Stadion Manahan Solo, Jumat (16/12/22). Kekalahan ini membuat tim Elang Jawa masuk zona degradasi Liga 1 2022/2023.
PSS belum bisa lepas dari masalah utama soal penyelesaian akhir. Mereka coba menciptakan peluang dengan menguasai pertandingan terutama pada paruh kedua.
Hanya saja, kinerja saat memasuki zona pertahanan lawan masih mengecewakan. PSS minim variasi serangan. Hokky Caraka sebagai bomber juga tak bisa berbuat banyak.
Perubahan sebenarnya terlihat ketika Mychell Chagas masuk. Kehadiran bomber yang sempat bermasalah dengan lutut ini menghadirkan ketegangan di lini belakang PSIS.
Namun begitu, meski upaya serangan sudah ditingkatkan, PSS tak bisa membalas gol PSIS yang dicetak Jonathan Cantillana menit ke-31.
Kekalahan ini membuat PSS turun ke peringkat ke-16 alias zona degradasi pada klasemen sementara Liga 1. Pasalnya, di saat bersamaan Rans Nusantara FC membuat kejutan dengan mengalahkan Bhayangkara FC 2-1.
Seto Nurdiyantoro mengatakan, timnya belum bisa lepas dari permasalahan utama, yakni penyelesaian akhir. Namun dari sisi permainan, PSS sedikit ada progres.
"Sebenarnya jalannya laga cukup menarik. Kami saling serang dan secara tim ada progres dari sisi bermain. Kami cukup baik. Ada kepercayaan diri yang mulai tumbuh, cuma masih ada permasalahan soal finishing," kata Seto usai laga.
Sementara soal gol Jonathan yang menjadi pembeda dari laga ini, Seto menyebut ada kesalahan individu pemain yang akhirnya berpengaruh secara tim.
"Soal gol lawan, ya ada sedikit kesalahan individu. Ini nanti yang akan kita perbaiki lagi," ujar pelatih asal Kalasan ini.
1. Ada Progres Permainan
Meski harus menelan kekalahan ketiga dari empat partai sistem bubble Liga 1, Seto memberi apresiasi pada performa tim.
Menurut Seto, partai melawan PSIS Semarang ini menjadi penampilan terbaik timnya sepanjang sistem bubble Liga 1. Ada perbaikan yang dilakukan, baik secara individu maupun tim
"Saya apresiasi perjuangan pemain karena dibanding beberapa laga sebelumnya, kali ini tim punya determinasi, punya kemauan kuat dan pemain juga lebih baik. Ini yang kami apresiasi," jelas Seto.
Seto sebagai pelatih mengucapkan permohonan maaf kepada para suporter setianya. Dari empat laga sistem bubble Liga 1, PSS hanya bisa meraih satu poin.
Seto berharap hasil kurang maksimal ini tak mengurangi dukungan suporter pada tim. Kim Kurniawan dkk. tetap butuh dukungan moril agar bisa berprestasi lagi.
"Pada teman teman suporter mohon maaf, kami belum bisa memberikan hasil terbaik. Harapannya tetap doakan kami, mudah-mudahan kami bisa lebih baik dan apa yang menjadi keinginan bersama bisa terwujud," harap Seto.
Ditambahkan bek PSS, Nur Diansyah, kekalahan atas PSIS membuat tim cukup kecewa. Awalnya, para pemain ingin mengakhiri rentetan hasil buruk pada laga pekan ke-15 ini.
"Tentu ini bukan hasil yang kami harapkan. Kami akan evaluasi di setiap latihan, baik individu maupun tim. Semoga pada laga selanjutnya bisa lebih maksimal," ucap Nur Diansyah.
Setelah ini, laga super berat telah menanti PSS Sleman. Pada pekan ke-16 Liga 1, PSS akan menghadapi Bali United di Manahan, Senin (19/12/22) malam.
Setelah itu, pada laga pekan ke-17 Liga 1, PSS Sleman asuhan Seto Nurdiyantoro sudah ditunggu Persija Jakarta. Laga ini terjadwal di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (23/12/22).