Liga 1: Arema FC Akui Kehabisan Bensin Usai Bertanding 6 Kali dalam 18 Hari
FOOTBALL265.COM - Performa Arema FC bisa dibilang paling buruk ketika menghadapi Bhayangkara FC dalam laga pekan ke-17 Liga 1 Indonesia 2022-2023 di Stadion Manahan Solo, Jumat (23/12/22).
Asumsi itu berdasarkan enam laga yang telah dilakoni tim berjulukan Singo Edan sejak kembali bertanding dalam sistem bubble Liga 1 2022-2023.
Determinasi serangan dan ancaman melalui peluang berbahaya tidak terlihat. Hanya penguasaan bola saja yang bisa dipertahankan.
Ada indikasi, bahwa Arema FC sudah kehabisan bensin ketika melakoni dua jadwal pamungkas putaran pertama Liga 1 2022-2023 yang berujung kekalahan.
Selepas empat kali menang beruntun, Arema FC kemudian kalah 0-2 dari Madura United, Selasa (20/12/22) dan 0-1 menghadapi Bhayangkara FC.
Hal ini tak lepas dari jadwal super padat yang dilakoni Arema FC selama 6 pekan sisa putaran pertama Liga 1 dilanjutkan dengan sistem bubble.
Dalam 18 hari, Renshi Yamaguchi cs. harus bertanding sebanyak enam kali. Artinya, mereka harus bertanding setiap tiga hari sekali.
"Kondisi itu sudah normal, kalau kami kehabisan tenaga," ujar pelatih Arema FC, Javier Roca, dalam sesi post match press conferrence.
Kegagalan meraup poin penuh juga dikarenakan sektor pertahanan lawan yang tampil disiplin dan tangguh di atas lapangan selama 90 menit.
"Kami tidak mampu membongkar pertahanan lawan. Kami akan evaluasi lagi agar lebih baik di putaran kedua nanti," tambah Javier Roca.
1. Tetap Apresiasi
Kendati demikian, Javier Roca tidak melihat performa anak asuhnya dikatakan buruk. Buktinya, penguasaan bola masih dipegang oleh Arema FC.
"Saya senang, karena di tengah tenaga yang habis itu, kami masih bisa menguasai bola di area (pertahanan) lawan," beber Javier Roca.
Lagipula, secara permainan Arema FC justru lebih dominan dibanding Bhayangkara FC yang menjadi pemenang dengan skor 1-0.
Hanya saja, finishing alias penyelesaian akhir dari peluang gol, sama sekali tidak terlihat sepanjang melawan Bhayangkara FC.
"Kami masih bisa melakukan satu dua sentuhan dan menciptakan peluang. Hanya passing terakhir saja masalahnya," tandas pelatih berkebangsaan Chile tersebut.