Nasib Liga 2 Masih Tanda Tanya, PSMS Medan Cemaskan Mata Pencaharian Pemain
FOOTBALL265.COM - Nasib lanjutan Liga 2 2022-2023 masih terus menjadi tanda tanya hingga kini. Sebab, jadwal resminya belum juga keluar.
Padahal, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi sempat menyebut 14 Januari sebagai rencana bergulir kembalinya Liga 2 beberapa waktu lalu.
Bahkan, disebut-sebut nasib kompetisi kasta kedua di Tanah Air itu akan ditentukan dalam rapat komite eksekutif (Exco) PSSI, Kamis (12/1/23).
Menyikapi situasi pelik itu, PSMS Medan berharap Liga 2 musim ini tetap dilanjutkan, sebagaimana disampaikan Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi klub, Andry Mahyar Matondang.
"Harapan kami Liga 2 musim ini tetap berlanjut karena akan menjadi preseden buruk bagi sepak bola kita bila Liga 2 dihentikan (batal dilanjutkan)," kata Andry kepada awak media, Rabu (11/1/23).
Andry melanjutkan, jika Liga 2 musim ini ditiadakan tentu sangat merugikan klub dari sisi pembinaan dan tentunya mengganggu mata pencaharian para pemain yang menafkahi keluarga dari sepak bola.
"Jika Liga 2 dihentikan, maka pembinaan pemain di klub bakal terhenti terhenti. Apalagi, banyak pemain-pemain muda di tim Liga 2, cetusnya.
"Tak hanya itu, semua pemain dan ofisial klub Liga 2 bakal kehilangan pemasukan (mata pencaharian) karena kompetisi dihentikan," tegas Andry.
Nasib kelanjutan Liga 2 tentu berpengaruh pada Kongres Biasa PSSI yang rencananya akan segera digelar akhir pekan ini. Kongres dinilai tak ada artinya jika Liga 2 dihentikan.
"Federasi itu ditunjuk untuk menjadi penyelamat bagi masa depan sepak bola kita. Bakal banyak yang kecewa jika liga (Liga 2) dihentikan," ucap pria yang pernah menjabat sebagai manajer tim PSMS ini.
1. Kebijakan Aneh
Menelisik nasib kelanjutan Liga 2 musim ini, andai benar-benar bubar tentu sangat aneh bagi sepak bola Indonesia mengingat kompetisi kasta tertinggi Liga 1 tetap jalan, namun kasta keduanya ditiadakan.
"Tentu aneh rasanya jika Liga 1 lanjut, tapi Liga 2 berhenti. Rasanya Liga 2 jadi anak tiri. Apalagi ada isu yang kabarnya Liga 1 musim ini tanpa degradasi," ucap pemerhati sepak bola Sumatra Utara yang enggan disebutkan namanya.
"Bahkan akan aneh lagi rasanya, jika Liga 3 Nasional tetap lanjut. Padahal, ada beberapa daerah (provinsi) yang batal menggelar Liga 3 zona provinsi. Kita berharap seluruh kompetisi, baik Liga 1, Liga 2 maupun Liga 3, tetap berjalan sesuai koridor semula," pungkasnya.
Sekadar mengingatkan, Liga 2 2022-2023 masih terhenti hingga kini imbas Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober silam. Tentu berbanding terbalik dengan Liga 1 yang telah melanjutkan kompetisi sejak Desember lalu.