3 'Biang Kerok' Kekalahan AC Milan dari Inter di Piala Super Italia, Stefano Pioli Pusing!
FOOTBALL265.COM - Stefano Pioli harus menelan pil pahit di pertandingan Piala Super Italia antara AC Milan vs Inter Milan yang berakhir dengan skor 0-3.
Ya, Rossoneri takluk di tangan rival bebuyutannya itu saat berlaga di tanah Arab, Kamis (19/01/23) dini hari WIB.
Federico Dimarco, Edin Dzeko, dan Lautaro Martinez menjadi mimpi buruk bagi Simon Kjaer dkk, yang bahkan tidak mampu menyarangkan satu pun gol melalui striker andal mereka, Olivier Giroud.
Dengan hasil ini, Inter Milan mempertahankan gelar Piala Super Italia atau Supercoppa Italiana yang sebelumnya mereka raih pada 2021.
Di sisi lain, AC Milan harus merasakan kekalahan lagi di partai puncak setelah terakhir kali berlaga di final 2018 kontra Juventus.
Lantas, hal-hal apa saja yang menjadi ‘biang kerok’ melempemnya pasukan Stefano Pioli di laga Piala Super Italia antara AC Milan vs Inter Milan?
Pertahanan Sedang Bobrok
Bermain di King Fahd International Stadium, AC Milan kebobolan cukup cepat pada menit ke-10 lewat Federico Dimarco, yang menjadi awal petaka di laga semalam.
Tidak berselang lama, tepatnya pada menit ke-21, Edin Dzeko kembali mengoyak gawang Rossoneri yang dijaga oleh Ciprian Tatarusanu.
Bobolnya dua pemain Inter ke area pertahanan akhir AC Milan ini merupakan dampak dari permainan defensif tim yang kurang maksimal.
Isu ini pun bukan hal baru di kubu Rossoneri, mengingat mereka sudah mengalami rentetan hasil buruk sejak beberapa waktu terakhir, termasuk di pertandingan melawan Lecce.
1. Pertahanan Iya, Mental Juga Iya
Bahkan saat melawan Lecce, dua pemain yang biasanya cukup layak diandalkan di lini belakang, Pierre Kalulu dan Theo Hernandez, tidak mampu berbuat banyak.
Ditambah lagi, belum kembalinya Mike Maignan ke pos penjaga gawang membuat isu pertahanan AC Milan makin mengkhawatirkan.
Beranjak dari Lecce, ternyata laga melawan Inter Milan tidak jauh berbeda. Namun jika ditanya soal kelemahan pemain di laga semalam, Stefano Pioli memilih menjawab dengan diplomatis.
Ia mengaku tidak ingin mengarahkan jari telunjuknya ke siapa pun setelah kekalahan ini, termasuk saat dimintai pendapat tentang penampilan Theo Hernandez.
Selain itu, pelatih asal Italia tersebut juga tidak ingin bicara banyak saat ditanya apakah ia merindukan sosok Mike Maignan atau tidak.
Mental
Kebobolan cepat saat babak pertama membuat AC Milan bekerja ekstra agar bisa menyamakan skor menjadi 1-1 selepas gol Federico Dimarco.
Akan tetapi, mereka justru kebobolan lagi oleh Edin Dzeko dan kemudian dibuat makin merana usai Lautaro Martinez membukukan gol ketiga Inter Milan di babak kedua.
Bicara soal mental, Stefano Pioli pun tidak ingin membantah. Ia juga setuju bahwa kondisi anak-anak asuhnya sekarang sedang tidak kondusif.
“Kami biasanya tidak melakukan kesalahan seperti ini. Jika melakukan kesalahan seperti ini melawan musuh macam ini (Inter Milan), artinya kami sedang tidak dalam mental terbaik,” ujarnya selepas laga.
Selain mental, attitude juga menjadi bahan singgungan sang pelatih setelah laga AC Milan vs Inter Milan di final Piala Super Italia semalam.
2. Stefano Pioli Patut Pusing Tujuh Keliling
Dua isu tersebut pun menjadi keterikatan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan, apalagi dalam permainan kolektif seperti sepak bola.
Hanya saja, Stefano Pioli enggan mencari kambing hitam.
“Tidak adil rasanya jika harus menunjuk ke arah individu. Kami harus menemukan kembali mentalitas yang bisa membuat kami bermain seperti biasanya,” katanya seperti dikutip dari Sempre Milan.
Kerja Sama
Melempemnya mental pemain secara tidak langsung membawa dampak ke permainan kolektif tim, yang juga dirasakan betul oleh Stefano Pioli.
Menurutnya, para pemain tidak menunjukkan kerja sama yang maksimal sebagai sebuah tim. Bahkan, ia sendiri cukup kaget saat melihat apa yang terjadi di lapangan.
“Saya tidak menyangka. Saya tahu seperti apa pemain saya, jadi saya selalu mengharapkan permainan yang positif,” ungkapnya.
“Kami ternyata kesulitan bereaksi saat melakukan kesalahan, kesulitan tampil sebagai tim, dan hanya bereaksi secara individual,” jelasnya lagi.
Tidak ayal, Stefano Pioli pun punya tugas berat untuk laga-laga AC Milan ke depannya, apalagi mereka sudah cukup lama tidak mencicipi kemenangan setelah laga imbang kontra AS Roma awal Januari lalu.
Setelah bermain sama kuat 2-2 melawan Serigala Ibu Kota, Rossoneri secara mengejutkan tersingkir dari Coppa Italia oleh Torino, yang disusul hasil imbang 2-2 melawan Lecce.
Kini, kekalahan di Piala Super Italia melawan Inter Milan makin memperburuk rapor AC Milan dalam beberapa waktu terakhir.
Sumber: Sempre Milan