5 Pemain Antah Berantah yang Seret Juventus ke Kasus ‘Plusvalenza’ hingga Kena Pengurangan Poin
FOOTBALL265.COM â Raksasa Liga Italia (Serie A), Juventus, tengah dihadapkan pada kasus âPlusvalenzaâ karena merekayasa nilai transfer terkait beberapa pemain. Siapa saja?
Kasus âPlusvalenzaâ tengah menjadi buah bibir di kalangan penikmat sepak bola Italia, seiring kasus ini yang membuat Juventus harus mendapatkan pengurangan 15 poin.
Plusvalenza sendiri adalah istilah dalam akuntansi pada bahasa Italia yang secara khusus menjbatakan selisih antara harga jual yang tinggi dengan pembiayaan yang rendah.
Dalam kasus ini, Si Nyonya Tua, julukan Juventus, disebut-sebut merekayasa nilai transfer pemain dan pembukuan untuk mengakali aturan Financial Fair Play (FFP).
Salah satu yang tersohor adalah saat Juventus dan Barcelona melakukan transfer tukar guling antara Miralem Pjanic dan Arthur Melo pada 2020 lalu.
Saat itu, Juventus menjual Pjanic dengan harga 60 juta euro dan membeli Arthur dari Barcelona dengan harga 72 juta euro.
Secara harga, Juventus sejatinya merugi karena harus menambah sekitar 12 juta euro. Tapi jika transfer Arthur diamortisasi, sejatinya Si Nyonya Tua untung sebesar 45 juta euro lebih.
Usut punya usut, tak hanya transfer tukar guling Pjanic dan Arthur saja yang menyeret Juventus ke kasus âPlusvalenzaâ tersebut.
Tercatat ada 42 transfer lainnya yang juga membuat Juventus era Andrea Agnelli kian diberatkan dengan tuduhan ini, sehingga mendapat pengurangan 15 poin.
Apesnya, 42 transfer âbusukâ Juventus itu didominasi beberapa pemain tak terkenal yang kini hilang dari peredaran. Siapa saja para pemain tak terkenal yang menyeret Bianconeri ke kasus âPlusvalenzaâ?
1. Dominasi Jebolan Akademi
1. Simone Muratore
Simone Muratore merupakan jebolan akademi Juventus. Dalam kariernya, ia tak pernah bermain di kancah Liga Italia bagi Bianconeri.
Tapi entah bagaimana, Juventus berhasil menjual Muratore ke Atalanta dengan harga 7 juta euro pada bursa transfer musim panas 2020.
Hal ini terbilang aneh karena harga tersebut terlalu besar untuk pemain akademi yang belum punya pengalaman dan berbarengan dengan peminjaman Cristian Romero dari Juventus.
2. Pablo Moreno
Juventus punya penyerang muda yang direkrut dari Barcelona dengan harga 700 ribu euro pada diri Pablo Moreno pada 2018.
Ia pun belum pernah tampil sekalipun bagi Juventus. Tapi, ia berhasil dijual pada 2020 dengan harga 10 juta euro ke Manchester City.
Kini, Pablo Moreno pun telah dilepas oleh Man City dan terdampar di Liga Portugal bersama tim papan bawah Portimonese.
3. Andre Favilli
Pada 2018, Juventus membuat gebrakan dengan memboyong penyerang muda pada diri Andre Favalli dengan harga 7,5 juta euro.
Tapi keanehan dari sisi akuntansi terlihat saat Juventus meminjamkan Favalli ke Genoa pada 2019 dengan harga 5 juta euro dan melepasnya setahun kemudian dengan harga 7 juta euro.
Dari penjualan dan peminjaman ini, Juventus mendapatkan untung bersih 4,5 juta euro dari total 12 juta euro yang didapat dari Genoa.
2. Transfer 'Busuk' dengan Genoa
4. Manolo Portanova
Juventus kembali memboyong bakat muda pada 2019 dari akademi Lazio saat merekrut Manolo Portanova dengan harga hanya 200 ribu euro saja.
Tapi pada Januari 2021, Juventus melepasnya ke Genoa dengan harga 12 juta euro. Padahal, Portanova hanya bermain empat kali bagi Si Nyonya Tua.
Selain itu, Portanova tak memiliki harga pasar lebih dari 2,5 juta euro. Saat dijual Juventus, ia pun hanya memiliki nilai pasar 1 juta euro saja.
5. Stefano Sturaro
Stefano Sturaro sejatinya pemain yang cukup ternama. Tapi transfernya terbilang aneh setelah Juventus menebusnya dari Genoa pada 2014 dengan harga 10,6 juta euro.
Setelahnya Juventus meminjamkan Sturaro ke Genoa enam bulan setelah transfernya dan berakhir dengan transfer permanen ke Genoa pada Juli 2019 dengan harga 16,5 juta euro.
Genoa bahkan sempat mengeluarkan dana 1,5 juta euro untuk peminjamannya pada Januari 2019. Sehingga, Juventus mendapat untung bersih sebesar 7,4 juta euro dari Sturaro.