Liga 1: Ditolak di Mana-mana, Arema FC Cari Peruntungan di Stadion PTIK
FOOTBALL265.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menyebut Arema FC mengajukan beberapa stadion untuk dijadikan kandnag di sisa Liga 1 Indonesia 2022-2023. Terbaru adalah Stadion PTIK.
Nasib nahas harus diterima oleh Arema FC. Klib berjuluk Singo Edan ini harus menjadi musafir pasca-insiden kelam di Stadion Kanjuruhan Malang, 1 Oktober lalu.
Kejadian yang menelan korban jiwa 135 orang ini memaksa Arema FC terusir dari Malang dan harus bermain di luar kandang. Namun, permasalahan belum berhenti di situ.
Arema FC ternyata mendapat penolakan dari daerah-daerah yang sempat dikabarkan akan mereka tumpangi sebagai markas sementara di Liga 1.
Sebelumnya, pasukan Javier Roca itu mengajukan Stadion Sultan Agung, Bantul, sebagai markas mereka di putaran kedua Liga 1 2022-2023.
Namun, mereka langsung ditolak. Begitu pula beberapa stadion yang telah diajukan Arema FC seperti Stadion Jatidiri (Semarang), dll.
Melihat situasi penolakan di mana-mana membuat Arema FC sempat berpikir keras, bahkan mengeluarkan opsi mundur dari Liga 1 2022-2023.
Kini dengan permasalahan Arema FC, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengatakan pihaknya sebagai operator kompetisi mencoba mencari beberapa solusi.
"Iya beberapa alternatif itu memang sudah dicarikan terobosan, ada di pulau Jawa, termasuk di Jakarta," kata Ferry Paulus, Rabu (1/2/23).
1. Opsi Luar Jawa
Selain di Pulau Jawa, Ferry juga membuka peluang untuk menempatkan Arema FG di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi.
"Ada juga beberapa alternatif yang kemungkinan masih punya peluang masih bisa diterima di Kalimantan, Makassar. Yang dekat-dekat dulu saja, Jawa. Dalam waktu dekat ini melawan PSM Makassar," jelasnya.
Melihat jadwal terdekat, Ferry Paulus menjabarkan bahwa Arema FC sudah mendaftarkan Stadion PTIK, Jakarta, saat menjamu PSM Makassar. Laga nanti tanpa dihadiri penonton.
"Untuk lawan PSM, Arema mengajukan di Jakarta di PTIK. Tentunya tanpa penonton," tandas mantan pemilik Persija Jakarta era 2010-an tersebut.