Berkualitas, Manajer Legendaris Timnas Indonesia Jagokan Erick Thohir Jadi Ketum PSSI
FOOTBALL265.COM - Mantan manajer timnas Indonesia di SEA Games 1991, IGK Manila, mengapresiasi munculnya nama Erick Thohir sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Menurut Manila, Erick punya rekam jejak yang sudah teruji hingga ke sepak bola internasional, terutama memimpin klub raksasa sekaliber Inter Milan.
"Erick Thohir sudah malang melintang di dunia sepak bola internasional ataupun nasional," buka IGK Manila kepada awak media, Selasa (7/2/23).
Manila melanjutkan, federasi Indonesia memang harus menjadikan sepak bola internasional sebagai contoh. PSSI ke depan mesti memahami betul sepak bola modern yang mengombinasikan sisi olahraga dan keilmuan.
Sehingga, perlu pengurus yang memahami secara utuh sepak bola modern supaya kelak bisa menyusun standar yang kontekstual dan kompetitif.
"Kita belajar dari ragam teladan kompetisi di negara maju sepak bola dan menyusun standar yang kontekstual dan kompetitif. Beberapa kecenderungan di sini, terkait dengan tolok ukur ialah standardisasi administratif dan minim kajian mendalam," jelas IGK Manila.
"Saat ini, misalnya, sepak bola telah menjadi salah satu industri paling besar di dunia, dengan keterlibatan sains dan dunia akademik sudah tidak bisa disepelekan."
"Kompetisi antarklub di Eropa misalnya, dikembangkan dengan memanfaatkan ragam sumber informasi dan diolah menggunakan metode statistik yang amat canggih," beber Manila.
Dengan pemahaman yang utuh soal sistem sepak bola modern, dia yakin akan berbuah pada prestasi. Manila yang merupakan manajer terakhir yang mampu mengantarkan gelar juara bagi timnas Indonesia memandang, pembinaan-lah yang akan menjadi kunci dari prestasi.
1. Fokus Pembinaan
Dengan pembinaan yang baik, Manila meyakini penantian prestasi timnas Indonesia yang terakhir kali menyabet medali emas SEA Games 1991 bisa segera terwujud.
"Kualitas tak bisa dikejar dengan jalan pintas. Setahu saya, negara mana pun dunia, termasuk ASEAN, berhasil membangun sepak bola mereka dengan berkomitmen menjalankan pembinaan melalui berbagai cara," ujarnya.
Sebagaimana halnya para pemain, para pengurus PSSI ke depan juga harus memiliki motivasi murni soal sepak bola. Bal-balan Indonesia benar-benar diurus orang yang teruji komitmen serta rekam jejaknya.
Terkait kompetisi, Manila menilai liga kedepan harus berjalan simultan. Dia mengusulkan adanya penyederhanaan jumlah peserta liga agar kompetisi lebih praktis dan efisien.
"Jumlah kompetisi yang diikuti setiap klub sudah harus dibatasi, sebab perbaikan kualitas pemain tidak bisa dikatakan berbanding lurus dengan jumlah kompetisi yang diikuti. Justru perkembangan mereka akan pesat jika pembinaan dan kompetisi berjalan simultan," tandasnya.