Dua Kali Dipimpin Wasit FIFA, Pelatih Madura United Masih Kurang Puas
FOOTBALL265.COM - Pelatih Madura United, Fabio Araujo Lefundes tampak masih belum puas tim terhadap kinerja wasit, selama menggelar dua laga kandang terakhir Liga 1 di Stadion Gelora Ratu Pamelingan (SGRP) Pamekasan.
Padahal, penugasan wasit sudah mengakomodir protes dan keinginan tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu. Mereka hanya mau menerima wasit berlisensi FIFA.
Pada laga menjamu Persija Jakarta yang berakhir imbang 1-1 pada Minggu (26/02/23), Fariq Hitaba bertugas memimpin pertandingan.
Secara kinerja memang tak begitu mengecewakan. Namun, wasit berlisensi FIFA sejak 2020 itu mendapat sejumlah catatan dari Fabio Lefundes.
"Wasit masih sering mengganggu pertandingan, sehingga permainan kami tidak optimal," ucap Pelatih Madura United itu dalam post-match press conferrence.
"Siapapun wasit memang bisa memegang lisensi FIFA. Tapi seharusnya dia bisa memimpin pertandingan dengan bagus," imbuh Fabio Lefundes.
Sorotan pertamanya adalah ketika Fariq kerap terbentur bola ketika Madura United menerapkan serangan. Praktis, situasi ini memunculkan bola fair play dan harus dihentikan.
Situasi kedua adalah penghentian bola ketika terjadi set piece. Pada satu sisi, Madura United sangat ingin mengejar gol dengan mempercepat laju bola.
"Padahal, kami sudah berupaya keras untuk membuat bola banyak berjalan di lapangan, sesuai apa yang diharapkan semua orang," beber Lefundes.
"Fokus saya juga tertuju pada pemain belakang Persija. Dia dua kali lakukan pelanggaran cukup krusial dan hanya mendapatkan kartu kuning saja," tambah dia.
1. Apresiasi PSSI
Kendati tampak masih kurang puas, namun Fabio Araujo Lefundes tetap memberi apresiasi terhadap apa yang sudah diperbaiki di dunia perwasitan.
Setidaknya, sudah ada perubahan sudah dilakukan PSSI melalui penugasan wasit di Liga 1. Sudah jarang ada pemandangan laga terhenti ketika salah satu tim unggul.
"Sebagaimana diketahui, federasi sepak bola Indonesia (PSSI) telah melakukan pergantian di posisi presiden," bilang Fabio Lefundes.
"Saya perlu apresiasi, karena satu per satu masalah di sepak bola Indonesia mulai teratasi (termasuk sektor wasit)," sambung pelatih asal Brasil tersebut.
Sedangkan bagi Madura United sendiri, sudah ada perubahan signifikan. Setidaknya, protes mereka soal kinerja wasit langsung diakomodir.
Seusai dikalahkan Persis Solo 2-3 lalu, Madura United memang melayangkan surat protes resmi. Klub lantas menegaskan hanya mau menerima wasit berlisensi FIFA.
Dua laga home lantas dipimpin wasit FIFA. Sayang, dua laga home itu gagal dituntaskan Lee Yujun dkk dengan poin penuh.
Dimulai ketika Madura United menjamu Persita Tangerang yang berujung imbang 1-1 di SGRP (15/02/23), laga dipimpin Agus Fauzan yang berlisensi FIFA pada 2018.
Sementara yang kedua, Fariq Hitaba sebagai wasit FIFA sejak 2020 menjadi pemimpin laga. Madura United juga ditahan imbang 0-0 menjamu Persija Jakarta (26/02/23).
"Wasit berlisensi FIFA seharusnya mengerti standar dalam memimpin laga. Jangan sampai satu kesalahan, pemain, staf pelatih hingga klub jadi disalahkan (suporter)," tegas Lefundes.