Posisinya di Chelsea Ada di Ujung Tanduk, Graham Potter Seret Nama Arteta dan Klopp
FOOTBALL265.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, menyeret nama Mikel Arteta dan Jurgen Klopp usai posisinya bersama The Blues berada di ujung tanduk.
Posisi pria berusia 47 tahun itu memang berada di ujung tanduk, usai Chelsea kembali tumbang dalam lanjutan Liga Inggris 2022/23 melawan Tottenham Hotspur, Minggu (26/02/23).
Dalam laga tersebut, klub asal London Barat itu harus menelan kekalan 0-2 dari rival sekotanya itu, sehingga itu menjadi kekalahan kedua dalam dua pertandingan terakhirnya di Liga Inggris 2022/23.
Karena kekalahan itu, desakan untuk memecat eks pelatih Brighton itu di kalangan pendukung Chelsea pun kian menguat.
Sadar akan hal tersebut, Potter pun kemudian membawa nama pelatih Arsenal, Mikel Arteta, dan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, sebagai perbandingan dengan karerinya.
Graham Potter menuturkan bahwa Arteta dan Klopp juga pernah merasakan tuntutan pemecatan. Sehingga tuntutan yang datang kepadanya di Chelsea ini bukan masalah besar baginya.
“Kami berbicara sebelum laga soal menonton ‘All or Nothing’ di Arsenal, dua tahun di masa jabatan Mikel (Arteta) dan dia dekat dengan pemecatan. Semua orang ingin dia dipecat dan itu bencana. Dan tentunya, semua telah berubah,” ujar Potter dikutip dari 90min.
“Begitulah adanya. Jika Anda melihat situasi Jurgen (Klopp), mereka tak mendapat hasil memuaskan dan tiba-tiba orang ingin dia dipecat. Itulah sepak bola,” lanjutnya.
Meski sadar tuntutan pemecatan adalah hal yang lumrah dalam sepak bola, Potter menyebutkan dirinya belum cukup untuk membalas kepercayaan yang diberikan Chelsea.
“Tentunya saya belum cukup melakukan sesuatu di klub ini dengan kepercayaan yang diberikan. Saya menerima itu,” kata Graham Potter.
1. Graham Potter Bakal Bertanggung Jawab
Graham Potter sendiri juga mengindikasikan dirinya akan tetap bertahan dan berusaha mengubah keadaan yang memburuk di Chelsea saat ini.
Ia menyebutkan dirinya akan bertanggung jawab akan kondisi Chelsea saat ini, karena memahami kondisi klub dan para pemainnya.
“Saya tahu tanggung jawabnya. Itu tak cukup bagus bagi klub ini. Saya bertanggung jawab penuh atas hasil yang didapatkan dan itu tak cukup baik bagi Chelsea,” ucap Potter kepada Sky Sports.
“Saya tahu kualitas di tim ini. Periode yang sangat berat. Kepercayaan diri (pemain) tak begitu tinggi,” lanjutnya.
Meski akan bertahan, Potter menyadari bahwa dirinya tak akan terus mendapat dukungan dari para pemilik Chelsea jika hasil yang didapatkan tak kunjung membaik.
“Tekanan selalu sama di setiap pekerjaan. Jika hasil tak cukup bagus, di mana saat ini memang tidak bagus, Anda tak bisa berharap terhadap dukungan terus menerus,” kata Potter.
Kekalahan dari Tottenham Hotspur membuat Potter hanya mampu meraih satu kemenangan dari 11 laga terakhirnya bersama Chelsea.
Parahnya lagi, Chelsea hanya mampu meraih dua kemenangan sejak Piala Dunia 2022 berakhir, yang membuat posisi The Blues di tangga klasemen kini kian suram.
Kekalahan dari Tottenham itu membuat Chelsea kini berjarak 14 poin dari posisi empat besar, yang diyakini mustahil The Blues dapatkan di sisa musim.
Di sisi lain, jarak poin Chelsea ke empat besar lebih jauh ketimbang jarak The Blues dengan zona merah yakni berjarak 10 poin saja.
Sumber: 90min dan Sky Sports